Rahasia Mengapa Proyek Jembatan Selat Sunda Terkatung-katung, Sementara Jembatan Selat Bali Dilarang?

- 10 September 2023, 21:13 WIB
Rahasia Mengapa Proyek Jembatan Selat Sunda Terkatung-katung, Sementara Jembatan Selat Bali Dilarang?/Tangkap layar/Instagram Jembatan Selat Sunda
Rahasia Mengapa Proyek Jembatan Selat Sunda Terkatung-katung, Sementara Jembatan Selat Bali Dilarang?/Tangkap layar/Instagram Jembatan Selat Sunda /

Baca Juga: Perjalanan Sejarah Jembatan Ampera Palembang: Dari Nama Bung Karno Hingga Tiga Kali Ganti Warna

Jembatan Selat Bali: Mengapa Dilarang Dibangun?

Sementara Jembatan Selat Sunda terus menjadi wacana, Jembatan Selat Bali telah resmi dilarang untuk dibangun. Pada awalnya, proyek ini direncanakan akan dibangun lebih tinggi dari daratan dan perairan, mengingat ombak Selat Bali yang tinggi.

Tujuan utama dari pembangunan Jembatan Selat Bali adalah untuk meningkatkan konektivitas ekonomi antara Pulau Jawa dan Pulau Bali serta untuk meningkatkan keamanan perjalanan, mengingat bahayanya menyeberangi Selat Bali dengan kapal yang dapat terpengaruh oleh ombak tinggi.

Jarak antara Pulau Jawa dan Pulau Bali sebenarnya sangat dekat, hanya sekitar 5 kilometer. Rencananya adalah membangun jembatan dengan sistem jalan bebas hambatan, dengan titik awal terpusat pada Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi, via Besuki dan Jember di ujung timur.

Di ujung barat, jembatan ini akan terbagi menjadi dua ruas, yakni Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dan Jalan Tol Bali Mandara. Namun, rencana ini menghadapi penolakan keras dari sejumlah tokoh masyarakat Bali.

Alasan Pelarangan Pembangunan Jembatan Selat Bali

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pelarangan pembangunan Jembatan Selat Bali, dan ini sangat berkaitan dengan budaya dan keyakinan masyarakat Bali.

1. Aspek Mitologi dan Kultural

Salah satu alasan utama adalah mengacu pada mitologi Dang Hyang Sidhimantra, yang secara jelas menyebutkan konsekuensi buruk jika Pulau Jawa dan Bali bersatu.

Menurut mitologi ini, pemisahan antara kedua pulau tersebut dianggap penting untuk menjaga tatanan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Bali yang kental dengan nilai-nilai Hindu. Bersatunya kedua pulau ini dianggap dapat merusak tatanan ini.

Halaman:

Editor: Siyam

Sumber: beragam sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah