Network
CilacapUpdate.com - Pembangunan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) telah menjadi topik perbincangan sejak tahun 1960-an, tetapi hingga saat ini masih belum terealisasi. Di sisi lain, proyek pembangunan Jembatan Selat Bali sudah diputuskan untuk tidak dilanjutkan.
Mengapa hal ini terjadi? Artikel ini akan membahas mengapa proyek-proyek ini mengalami nasib berbeda, dengan fokus pada alasan di balik pelarangan pembangunan Jembatan Selat Bali.
Pembangunan Jembatan Selat Sunda: Sebuah Wacana yang Tak Pernah Terealisasi
Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda, yang direncanakan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, telah menjadi wacana yang berlangsung selama beberapa dekade. Bahkan, ide ini muncul sebelum Jalan Tol Trans Sumatera menjadi kenyataan.
Baca Juga: Rahasia Tersembunyi BMW E30 yang Bikin Semua Penggemar Otomotif Terpesona! Mobil Mewah Pada Masanya!
Awalnya, proyek ini dicetuskan oleh Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan harapan menghubungkan tiga pulau besar Indonesia: Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.
Namun, hingga saat ini, rencana ini masih belum terealisasi, meskipun pemerintah Indonesia dalam era Presiden Jokowi masih terus mempertimbangkan pembangunan Jembatan Selat Sunda.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa meskipun pembangunan Jembatan Selat Sunda tidak dibatalkan, proyek ini hanya ditunda.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan mengapa proyek ini terus mengalami penundaan, sementara di sisi lain, proyek pembangunan Jembatan Selat Bali telah dilarang.
