Jangan Kaget, Kota Ini Masuk Daftar Paling Miskin di Provinsi Sumatera Barat dengan Persentase Mencengangkan!

9 April 2023, 23:05 WIB
Ilustrasi Penduduk Miskin. Jangan Kaget, Kota Ini Masuk Daftar Paling Miskin di Provinsi Sumatera Barat dengan Persentase Mencengangkan!/Tangkapan Layar/Freepik.com @ jcomp /



CilacapUpdate.com - Data resmi menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Barat masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.

Padahal, provinsi ini memiliki sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2022 mencapai 335,21 ribu jiwa.

Meski angka ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 370,67 ribu jiwa, namun tetap tinggi dan menjadi perhatian pemerintah provinsi untuk mengatasinya.

Penduduk miskin tersebut tersebar di 12 kabupaten dan 7 kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini membuktikan bahwa kemiskinan tidak hanya terjadi di wilayah pedesaan, namun juga di wilayah perkotaan.

Baca Juga: Idaman Para Siswa Lulusan SMP! Daftar SMA Terbaik di Sumatera Barat versi LTMPT, No.1 Sampai 3 dari Padang

Bahkan, terdapat 7 kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan jumlah penduduk miskinnya.

Peringkat pertama kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat ternyata bukan Solok atau Bukittinggi, yang selama ini banyak dianggap memiliki jumlah penduduk miskin yang tertinggi.

Ternyata, masih ada kota lainnya yang memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, bahkan mendekati 100 ribu jiwa. Padahal, jumlah penduduk kota tersebut hanya sekitar 919.145 jiwa pada survei terakhir tahun 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa persentase kemiskinan di kota tersebut cukup tinggi, sehingga banyak warga yang hidup di dalam kondisi tidak layak.

Kota mana yang menempati peringkat pertama dalam daftar kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat tahun 2022?

Berdasarkan data yang dilansir oleh CilacapUpdate.com dari sumbar.bps.go.id, berikut adalah 7 kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat menurut data terakhir pada tahun 2022:

1. Padang

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka kemiskinan di kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, mengalami penurunan signifikan pada tahun 2022.

Pada tahun sebelumnya, yaitu 2021, jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai angka sebesar 84,44 ribu jiwa, namun pada tahun 2022 angkanya turun menjadi 42,37 ribu jiwa.

Turunnya angka kemiskinan di Padang ini tentunya merupakan kabar baik bagi pemerintah setempat dan warganya.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi kemiskinan di kota ini telah memberikan hasil yang positif.

Meskipun demikian, penurunan angka kemiskinan ini bukan berarti kota Padang sudah bebas dari masalah kemiskinan.

Masih ada banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan dan belum merasakan kesejahteraan secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat setempat harus terus berupaya untuk mengatasi masalah ini.

Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga di kota Padang adalah sumber daya alam yang melimpah.

Baca Juga: SUMBAR Miris! Jumlah Penduduk Miskin di 5 Daerah Provinsi Sumatera Barat Ini Ada Ribuan Jiwa

Sebagai kota terbesar di Provinsi Sumatera Barat, Padang memiliki banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan.

Namun, pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga juga harus dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas serta pelatihan-pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pemerintah juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan warga dengan cara memberikan bantuan dan program-program sosial yang tepat sasaran.

Bantuan yang diberikan harus memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang miskin, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mereka.

Dengan terus berupaya dan bekerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kemiskinan di kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan dapat terus menurun dan masyarakat dapat merasakan kesejahteraan yang lebih baik.

2. Payakumbuh

Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan dalam satu tahun terakhir.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, kota ini memiliki jumlah penduduk miskin sebesar 84,44 ribu jiwa.

Namun, pada survei terbaru pada tahun 2022, angka kemiskinan di kota Payakumbuh menurun drastis menjadi 8,08 ribu jiwa.

Penurunan yang cukup signifikan tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di kota ini sudah membuahkan hasil.

Kota Payakumbuh sendiri merupakan salah satu kota yang cukup maju di Provinsi Sumatera Barat dan memiliki banyak potensi untuk terus berkembang.

Berbagai sektor seperti pertanian, perdagangan, dan pariwisata menjadi andalan kota ini dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.

Meskipun demikian, angka kemiskinan yang masih terdapat di kota ini tetap menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.

Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dengan memberikan program-program yang dapat mengurangi kemiskinan, seperti bantuan sosial, pelatihan keterampilan, hingga program bantuan modal usaha.

Selain itu, upaya pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur di kota Payakumbuh juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.

Peningkatan infrastruktur seperti jalan raya, jaringan air bersih, dan sarana pendidikan yang memadai dapat membuka peluang baru bagi warganya untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Baca Juga: Ini Dia! TOP 17 Sekolah Dasar (SD) Terbaik di Provinsi Sumatera Barat Menurut Data BANSM Kemdikbud, Udah Tau?

Dengan penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan di kota Payakumbuh, diharapkan masyarakat kota ini dapat merasakan dampak positif dari berbagai program dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.

Seiring dengan perkembangan kota yang semakin maju, diharapkan angka kemiskinan di kota ini dapat terus ditekan dan pada akhirnya dapat dihapuskan secara keseluruhan.

3. Bukittinggi

Bukittinggi, salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat, juga turut mengalami penurunan jumlah penduduk miskin dalam satu tahun terakhir.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Bukittinggi sebanyak 6,98 ribu jiwa. Namun, pada tahun 2022, angka tersebut mengalami penurunan menjadi 6,16 ribu jiwa.

Meskipun penurunan jumlah penduduk miskin di Bukittinggi tergolong kecil, namun hal tersebut tetap menunjukkan adanya kemajuan dalam penanganan kemiskinan di kota tersebut.

Pemerintah Kota Bukittinggi perlu terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya agar angka kemiskinan dapat terus ditekan.

Sebagai kota wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya, Bukittinggi memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian warganya.

Pemerintah setempat perlu memanfaatkan sumber daya alam dan potensi wisata yang dimiliki untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan warganya.

Selain itu, upaya dalam menciptakan lapangan kerja dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat dapat membantu mengurangi jumlah penduduk miskin di kota ini.

Selain Bukittinggi, masih banyak kota dan kabupaten lain di Provinsi Sumatera Barat yang masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu terus meningkatkan upaya dalam menangani kemiskinan, terutama di daerah-daerah yang memiliki angka kemiskinan tinggi.

Dengan penanganan yang baik dan terpadu, diharapkan angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Barat dapat terus ditekan sehingga masyarakatnya dapat hidup lebih sejahtera dan layak.

Upaya ini tentu saja harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, maupun swasta.

4. Pariaman

Data BPS terbaru menunjukkan bahwa angka kemiskinan di kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Pariaman sebanyak 3,99 ribu jiwa. Namun, pada survei terakhir yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2022, angka kemiskinan di kota ini turun menjadi 3,80 ribu jiwa.

Meskipun mengalami penurunan, angka kemiskinan di Pariaman masih cukup signifikan dan menjadi perhatian pemerintah untuk terus diperbaiki.

Banyak program-program yang telah dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di kota ini, seperti pemberian bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, dan program-program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga.

Kota Pariaman memiliki luas wilayah sekitar 73,36 km² dan jumlah penduduk sekitar 105.836 jiwa pada survei terakhir pada tahun 2022. Mayoritas penduduk Pariaman bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.

Potensi alam yang dimiliki Pariaman, seperti pantai dan lautan yang indah, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke kota ini.

Namun, angka kemiskinan yang masih cukup tinggi di kota Pariaman menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

Dalam rangka mengurangi kemiskinan, pemerintah setempat terus berupaya untuk menciptakan lapangan kerja yang baru, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan.

Selain itu, program-program pelatihan keterampilan juga diadakan untuk memberikan keterampilan baru bagi warga, seperti pelatihan keterampilan dasar dan pelatihan usaha kecil menengah.

Dengan adanya program-program ini, diharapkan warga Pariaman dapat memiliki keterampilan yang lebih baik dan mampu meningkatkan perekonomian mereka.

Dalam kesimpulannya, angka kemiskinan di kota Pariaman mengalami penurunan pada tahun 2022.

Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk mencapai tujuan ini.

5. Padang Panjang

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Padang Panjang, sebuah kota di Provinsi Sumatera Barat, mengalami penurunan pada tahun 2022.

Pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di kota ini sebanyak 3,28 ribu jiwa, sedangkan pada tahun 2022, angka ini turun menjadi 2,89 ribu jiwa.

Meskipun penurunan ini tidak terlalu signifikan, namun tetap menjadi kabar baik bagi pemerintah kota dan warga Padang Panjang.

Jumlah penduduk miskin yang semakin sedikit berarti kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kota ini juga semakin membaik. Namun, tetap perlu dilakukan upaya lebih lanjut agar angka kemiskinan di kota ini dapat ditekan lebih rendah lagi.

Padang Panjang merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, kota ini juga memiliki masalah kemiskinan yang tidak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, pemerintah kota terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satu program yang dilakukan adalah pemberian bantuan sosial kepada warga yang kurang mampu.

Program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi warga dan memperbaiki kondisi kesejahteraan mereka.

Selain itu, pemerintah kota juga berupaya untuk meningkatkan sektor ekonomi di kota ini, sehingga dapat memberikan peluang kerja dan meningkatkan pendapatan warga. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah pariwisata.

Dengan keindahan alam dan budaya yang dimiliki oleh kota ini, pariwisata diharapkan dapat menjadi salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian kota Padang Panjang.

Selain itu, pemerintah kota juga terus mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga. Hal ini diharapkan dapat memberikan peluang kerja yang lebih baik, sehingga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di kota ini.

Dengan berbagai program dan upaya yang dilakukan, diharapkan kota Padang Panjang dapat menjadi salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang dapat memperlihatkan penurunan yang signifikan dalam jumlah penduduk miskin.

6. Solok

Solok merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki jumlah penduduk miskin cukup signifikan. Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Solok sebesar 2,31 ribu jiwa.

Namun, pada survei terakhir yang dilakukan pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Solok mengalami penurunan menjadi 2,28 ribu jiwa.

Meskipun terjadi penurunan, angka kemiskinan tersebut masih merupakan perhatian bagi pemerintah daerah setempat untuk terus diperbaiki.

Seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat, terdapat harapan bahwa jumlah penduduk miskin di Solok dapat terus menurun di tahun-tahun mendatang.

Perlu diketahui bahwa masalah kemiskinan bukan hanya terjadi di Solok, tetapi juga di beberapa daerah lain di Provinsi Sumatera Barat.

Data dari BPS menunjukkan bahwa terdapat 7 kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat pada survei terakhir yang dilakukan pada tahun 2022.

Dalam hal ini, kota termiskin di Provinsi Sumatera Barat tidak hanya diukur dari jumlah penduduk miskin, tetapi juga dilihat dari persentase kemiskinan yang cukup tinggi.

Sebagai contoh, terdapat satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki jumlah penduduk miskin yang mendekati 100 ribu jiwa meskipun hanya memiliki jumlah penduduk sekitar 919.145 jiwa pada survei terakhir yang dilakukan pada tahun 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa persentase kemiskinan di kota tersebut cukup tinggi, sehingga masih perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menekan angka kemiskinan.

Terkait dengan Solok, pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Beberapa di antaranya adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan pelatihan kerja, memberikan bantuan sosial bagi keluarga miskin, serta mengembangkan sektor ekonomi yang dapat meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu menurunkan jumlah penduduk miskin di Solok dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Namun, perlu diingat bahwa upaya tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat perlu berperan serta dalam mengatasi masalah kemiskinan di wilayah tersebut.

7. Sawahlunto

Kemiskinan masih menjadi masalah yang signifikan di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Salah satu kota di Sumatera Barat yang memiliki jumlah penduduk miskin adalah Sawahlunto.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Sawahlunto pada tahun 2021 sebesar 1,52 ribu jiwa. Namun, pada tahun 2022, angka ini menurun menjadi 1,47 ribu jiwa.

Meskipun penurunan angka kemiskinan ini tergolong kecil, tetap merupakan sebuah progres yang baik dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di Sawahlunto.

Hal ini juga menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat setempat dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Sawahlunto sendiri merupakan kota kecil yang terletak di provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah penduduk sekitar 59 ribu jiwa pada tahun 2022.

Kota ini dikenal dengan sejarah tambang batu baranya, yang sekarang telah dijadikan sebagai objek wisata. Sawahlunto juga memiliki potensi di bidang pertanian, perkebunan, dan pariwisata.

Dalam upaya mengatasi kemiskinan di Sawahlunto, pemerintah setempat telah mengambil berbagai langkah, seperti memberikan bantuan sosial, program pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan sektor pariwisata.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk Sawahlunto.

Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Sawahlunto dan Sumatera Barat secara keseluruhan.

Baca Juga: Burung Beo Identitas Fauna Sumatera Barat Yang Memanjakan mata

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan bantuan sosial dan program pemberdayaan ekonomi yang tepat sasaran, sehingga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Dalam mengatasi masalah kemiskinan, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat perlu aktif dalam memperjuangkan hak-haknya dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan agar dapat bersaing di pasar kerja.

Dalam kesimpulannya, meskipun terdapat penurunan jumlah penduduk miskin di Sawahlunto, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan di Sumatera Barat secara keseluruhan.

Dibutuhkan kerjasama dan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan tersebut.***

Editor: Siyam

Sumber: BPS

Tags

Terkini

Terpopuler