KH. Lubul Umam menyatakan keprihatinannya terhadap temuan hewan potong di pasar yang kehalalannya dipertanyakan.
"Kan banyak ditemukan dipasaran, ayam terutama, itu yang kehalalannya diragukan. Padahal, kalo sudah kehalalannya diragukan ngga bisa disertifikasi," jelas Kyai Umam.
Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk halal, YABAKII tidak hanya fokus pada pemberian sertifikat.
KH. Lubul Umam dan timnya telah menjalin komunikasi dengan pihak ketiga yang memiliki modal dan keterampilan.
Tujuan mereka bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat halal, tetapi juga untuk memastikan bahwa produk dapat dikemas dengan baik dan memiliki daya jual yang tinggi.
Baca Juga: Satreskrim Polresta Cilacap Ringkus Pelaku Curanmor dan 2 Penadah, 20 SPM Diamankan
Selain pelatihan, YABAKII juga mengumumkan program terbarunya, yaitu Program Magang-Kuliah yang dimulai pada bulan Agustus.
"Program Magang sambil Kuliah ini baru berjalan Agustus kemarin. Karena kami masih LKP (Lembaga Keterampilan & Pelatihan) kami bekerja sama dengan LPK, insyaallah bisa membantu dengan catatan mengikuti alur kami," ungkapnya.
"Karena kami berbasis pesantren, harapannya santri magang ke Jepang, jadi kami bekali jiwa santrinya kemudian magang disana lalu berhasil setelah 3 tahun," tutupnya.***