Gelora Kutawaru : Toksisitas untuk Kreativitas, Cilacap Menuju Kota Kreatif!

7 April 2024, 22:41 WIB
Acara "Gelora Kutawaru: Toksisitas untuk Kreativitas" yang digelar pada hari Minggu, 31 Maret 2024, menjadi panggung bagi ragam keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi bisnis lokal dari daerah tersebut./Cilacapkab.go.id /

CilacapUpdate.com - Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengambil langkah besar dalam menggali dan memajukan potensi unik yang dimiliki Kutawaru.

Terletak secara geografis terpisah di Pulau Nusakambangan, Kutawaru memiliki karakter dan identitas yang khas, terpisah dari Cilacap Tengah.

Acara "Gelora Kutawaru: Toksisitas untuk Kreativitas" yang digelar pada hari Minggu, 31 Maret 2024, menjadi panggung bagi ragam keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi bisnis lokal dari daerah tersebut.

Pertunjukan tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, Pj Sekretaris Daerah Sujito, Ketua Tim Penggerak PKK Fitri Awaluddin Muuri, serta sejumlah pejabat dan tamu undangan lainnya.

Acara dimulai dengan wisata sungai sepanjang Sungai Bengawan Donan pada pukul 15.30, di mana para peserta disuguhkan panorama hutan bakau dan pemandangan indah dari Pertamina RU IV Cilacap.

Baca Juga: Seruan Gus Yusuf Gubernur, Mas Syamsul Bupati Menggema di Mudpimcab DPC PKB Cilacap

Dilansir cilacapkab.go.id, moment penting di acara tersebut adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pj Bupati Awaluddin Muuri dan Jogja Creative Society, sebuah organisasi yang berperan dalam membimbing kota dan daerah menuju pengakuan kreatif.

Kemeriahan acara semakin bertambah dengan pertunjukan tari Ngerong oleh grup tari dari STT Migas Cilacap di Dermaga Kutawaru yang ikonik.

Pj Bupati kemudian membacakan Naskah Proklamasi Cilacap yang bertujuan mengarahkan kabupaten menuju status Kabupaten Kreatif, sebuah visi yang didukung oleh berbagai pihak lintas sektor.

Di tengah-tengah acara, seniman lokal terkenal Suhadi Gembot mengadakan sesi melukis langsung yang menggambarkan 'proklamator'.

Acara ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah kabupaten Cilacap, tokoh masyarakat, Duta Pariwisata dan Pemuda, pelajar, komunitas lokal, dan seniman.

Salah satu sorotan acara adalah pameran 12 lukisan karya Suhadi Gembot, termasuk karya "Kepiting Kutawaru Mendunia", yang menggambarkan harapan akan pengakuan global atas kekayaan alam Kutawaru.

Selain itu, penampilan teatrikal oleh siswa-siswi SMP Negeri 9 dalam drama berjudul "PESAN" menyuarakan aspirasi kaum muda dalam mencari ruang kreatif.

Baca Juga: Kontribusi Positif, Pemkab Cilacap Siap Beli Produk Kreasi Narapidana Lapas Kembang Kuning Nusakambangan

Para perwakilan muda Duta Pariwisata dan Pemuda juga mengenakan batik khas Leksana Jaya, produk lokal yang telah merambah pasar nasional dan internasional.

Acara berlanjut dengan peresmian Sega Nelayan sebagai simbol kuliner ikonik Cilacap sebelum menuju kawasan Kutawaru untuk berbuka puasa.

Pj Bupati Awaluddin Muuri menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya kerjasama dalam mempromosikan produk lokal dan mengembangkan potensi daerah.

Diharapkan, acara ini akan menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan menandai Cilacap sebagai Kota Kreatif, dengan ditandatanganinya MoU dengan Jogja Creative Society.

Acara ditutup dengan diskusi dan ibadah salat berjamaah, menandai langkah awal menuju perjalanan kreatif Cilacap yang lebih cerah.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: cilacapkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler