CilacapUpdate.com - Pelatih asal Argentina Mauricio Pochettino membela nasibnya yang tidak lama di PSG, meski mengantar Lionel Messi cs sebagai juara Ligue 1 dengan selisih 15 poin dari runner up.
Pochettino yang saat ini sedang menganggur, berbagi pandangannya tentang mengapa proyek Les Parisiens gagal dalam memenangkan gelar Eropa. Di antaranya soal waktu proyek yang menurut dia tidak bisa instan.
Meskipun berhasil memenangkan gelar tetapi pemilik berkehendak lain, menyebabkan Mauricio Pochettino harus kehilangan pekerjaan.
Hal ini tentu tidak mudah bagi mantan pelatih Spurs ini. Setelah dipecat, Mauricio Pochettino menyampaikan keluh kesahnya apa yang salah di PSG selama beberapa tahun terakhir.
Hal ini menurut dia bisa menjadi kunci untuk memahami jenis tekanan yang dia alami ketika dia bertanggung jawab atas juara liga Prancis tersebut.
Pada sebuah wawancara dikutip dari Argentina Infobae, Pochettino yang juga mantan pemain PSG menyebutkan keadaan yang menyebabkan pemecatannya dari PSG.
Menurut Pochettino, pendekatan tim Prancis, terutama PSG untuk mudah memecat pelatih jika mereka gagal mengantarkan Liga Champions UEFA tidak bisa dibenarkan.
Dengan demikian, klub menurut dia tidak peduli dengan peningkatan apa pun yang telah ditunjukkan tim di bawah seorang pelatih. Kondisi tersebut menyebabkan tim memulai musim dengan ide baru, dan pastinya akan membuatnya lebih rumit untuk memenangkan sebuah target utama, di sini Liga Champions.
Dia juga membandingkan perlakuan klub Liga Inggris seperti Manchester City atau Liverpool, yang menaruh kepercayaan kepada pelatih saat ini, dan mulai memperlihatkan hasil.
“Hanya saja ada tim yang percaya pada proyek jangka panjang, seperti Manchester City atau Liverpool, dan itu memberi anda peluang lebih baik (untuk memenangkan gelar)," kata Pochettino.
Oleh karena itu, meski membawa PSG menjadi juara Ligue 1 dengan selisih 15 poin, hal tersebut menjadi seperti tidak berarti bagi klub.
"Saya selalu membandingkan skenario seperti itu. Kami membawa PSG menjadi juara Ligue 1 dengan selisih 15 poin, tetapi kami kalah dari Real Madrid dan kami tahu kami dalam masalah," dia menambahkan.
Pochettino juga membandingkan PSG dengan Manchester City, tim yang menurut dia tidak pernah kekurangan uang untuk apa yang Pep Guardiola butuhkan untuk memenangkan gelar internasional, terlepas dari kegagalan mereka melakukannya.
"(Manchester) City tersingkir oleh Real Madrid dengan tiga gol dalam lima menit, tetapi minggu depan mereka membeli Haaland dan memberi pelatih kesempatan untuk menemukan kembali dirinya, untuk mencari opsi untuk memenangkan Liga Premier, seperti PSG memenangkan liga Prancis. Hanya saja setiap proyek berbeda," kata Pochettino.
Meski demikian, Pochettino mengungkapkan bahwa dia tahu sejak awal bahwa dia akan dipecat jika dia tidak memberikan gelar UEFA CL.
psgBaca Juga: Tanpa Kylian Mbappe, PSG Menang Mudah Atas Nantes di Final Piala Liga Prancis, Messi Dekati Rekor Dani Alves
“Manchester City telah mempercayai seorang manajer selama tujuh tahun, tetapi di PSG Anda harus sampai di sana dan segera menang. Dan Anda harus memenangkan Liga Champions, bukan turnamen domestik," kata dia.
"Itu berbeda dan saya menerimanya. Dipekerjakan oleh PSG, kami tahu kami harus memenangkan Liga Champions jika kami ingin mempertahankan pekerjaan itu," tambah Pochettino.
Pochettino dipecat oleh PSG beberapa minggu setelah dinobatkan sebagai juara Ligue 1 untuk kesepuluh kalinya dalam sejarah klub.
Sama seperti Thomas Tuchel dan pelatih top lainnya, yang tidak mampu memberikan hadiah dengan menjadi juara Liga Champions sudah cukup untuk membuat mereka pergi klub terlepas dari penampilan tim atau juara liga domestik.***