CilacapUpdate.com - Setelah melalui perjalanan panjang selama 24 tahun, proyek mega pembangunan bendungan senilai Rp1,92 triliun di Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya menjadi kenyataan.
Bendungan ini, yang diberi nama Bendungan Mbay Lambo, terletak di Kabupaten Nagekeo, NTT, dan memiliki luas lahan seluas 499,5 hektar. Proyek ini diharapkan akan menjadi salah satu bendungan terbesar yang ada di Provinsi NTT, berperan penting dalam mendukung program ketahanan pangan, dan meningkatkan tampungan air di wilayah tersebut.
Proyek Bendungan Mbay Lambo, seperti yang dilaporkan oleh laman pu.go.id, merupakan salah satu dari 11 bendungan baru yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN).
Dalam upayanya untuk memenuhi tujuan strategis ini, proyek ini telah melewati berbagai tahap yang melibatkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah proyek ini, tantangan yang dihadapi, manfaat yang diharapkan, serta peran berbagai pihak yang terlibat.
Baca Juga: 10 Pantun Inspiratif Penuh Semangat Kreatif Memperingati Hari Santri Nasional 2023
Perjalanan Panjang Proyek Bendungan Mbay Lambo
Proses pembangunan Bendungan Mbay Lambo dimulai pada tahun 1999, hampir seperempat abad yang lalu. Pada awalnya, perencanaan dan persiapan proyek berlangsung selama beberapa tahun.
Detail desain bendungan akhirnya diselesaikan antara tahun 2001 dan 2002. Namun, pembangunan fisik bendungan baru dimulai baru-baru ini, tepatnya pada tahun 2022.
Proyek ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah permasalahan lahan. Karena luasnya lahan yang diperlukan, pembangunan Bendungan Mbay Lambo melibatkan lahan adat milik warga seluas 499,5 hektar.