Wilmar Dorong UMKM Makanan Berkembang: Mengatasi Tantangan Pemasaran dan Modal untuk Kesuksesan

- 25 September 2023, 06:00 WIB
Wilmar Dorong UMKM Makanan Berkembang: Mengatasi Tantangan Pemasaran dan Modal untuk Kesuksesan
Wilmar Dorong UMKM Makanan Berkembang: Mengatasi Tantangan Pemasaran dan Modal untuk Kesuksesan /

CilacapUpdate.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor makanan telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, memberikan mata pencaharian kepada jutaan individu. Meskipun memiliki potensi besar, UMKM makanan masih menghadapi hambatan dalam bersaing di pasar.

Baca Juga: Delapan Angkringan Legend Ini Hanya Ada di Jogja! Beneran Wisata Kuliner, dan Rasakan Sensasi Kuliner Khas!

Kurangnya modal dan tantangan dalam pemasaran telah menjadi penghalang utama bagi kemajuan mereka. Namun, ada cerita inspiratif dari Desa Tapian Kandis, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, di mana kolaborasi antara pemerintah desa dan perusahaan perkebunan sawit mengubah nasib UMKM menjadi lebih cerah.

Mendorong UMKM Makanan Menuju Sukses

Tak dapat disangkal bahwa UMKM makanan memainkan peran vital dalam perekonomian Indonesia. Sayangnya, kendala seperti keterbatasan modal dan tantangan dalam pemasaran telah menghambat pertumbuhan mereka. Yesi Herika, ketua Forum UMKM Nagari Salareh Aia di Desa Tapian Kandis, menggarisbawahi bahwa pemasaran menjadi hambatan utama yang dihadapi oleh UMKM, terutama karena keterbatasan modal yang mereka miliki.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah desa Nagari Salareh Aia telah menjalin kemitraan dengan PT AMP Plantation, bagian dari Wilmar Group, perusahaan perkebunan sawit terkemuka. Kolaborasi ini melahirkan Forum UMKM yang bertujuan untuk mengumpulkan para pelaku usaha yang sebelumnya beroperasi secara individu. Langkah ini terbukti penting dalam membantu UMKM mengembangkan akses ke pasar yang lebih luas dan mengatasi kendala modal.

Kolaborasi yang Memberi Solusi

Kemitraan antara Forum UMKM dan PT AMP Plantation membawa dampak positif yang signifikan. Perusahaan tersebut tidak hanya menawarkan bimbingan kepada UMKM dalam mengembangkan akses pasar, tetapi juga memberikan dukungan dalam bentuk peralatan produksi dan pasokan bahan baku. Hal ini telah mengubah cara UMKM beroperasi. Yesi Herika mengakui, "Kami sangat terbantu. Kalau dulu kami pakai peralatan seadanya, sekarang sudah lebih modern."

Produk-produk yang dihasilkan oleh Forum UMKM Nagari Salareh Aia memiliki keragaman yang menarik, mulai dari bolu, telur asin, rendang, ketela balado, keripik, hingga kue basah, serundeng ubi, brownies, dan kerajinan tangan. Dalam kondisi normal, omzet mereka mencapai Rp 12 juta per bulan. Namun, saat momen khusus seperti Lebaran dan hari-hari besar, angka ini melonjak menjadi Rp 18-24 juta per bulan.

Halaman:

Editor: Siyam

Sumber: wilmar-international.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah