Network
Akibatnya, lahirlah anak-anak perempuan dengan darah Arab, tetapi tetap mempertahankan budaya dan bahasa Sunda.
Hidung mancung, wajah oval dan lonjong, serta mata coklat menjadi ciri fisik menawan bagi gadis-gadis ini.
Alman mewawancarai dua gadis berdarah Arab yang menarik perhatian, Nisa dan Luna. Ibu kedua gadis ini adalah mantan pekerja migran di Saudi Arabia, sedangkan ayahnya berasal dari Timur Tengah.
Baca Juga: Inilah Satu-satunya Universitas Paling Direkomendasikan di Subang Menurut EduRank 2023!
Meski berdarah Arab, dalam kehidupan sehari-hari, mereka tetap menggunakan bahasa Sunda, namun mereka juga fasih menggunakan bahasa Arab.
Tak hanya menarik dari segi budaya dan bahasa, Desa Siluman memiliki latar belakang sejarah yang menarik.
Didirikan pada tahun 1908 oleh Zahrah Qurrata'ain, desa ini mengambil nama dari sungai kecil setempat, Cisiluman.
Penduduk Desa Siluman mayoritas mencari nafkah sebagai petani, namun sebagian besar dari mereka, baik laki-laki maupun perempuan, merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Baca Juga: 10 Destinasi Camping di Subang yang Memukau: Bersiaplah untuk Keindahan Alam yang Menyegarkan!
