Network
CilacapUpdate.com - Berikut ini beberapa Kabupaten dengan penduduk paling sepi di Provinsi Sulawesi Tenggara, simak ulasannya hingga akhir untuk mengetahui apakah wilayahmu termasuk.
Pada tahun 2021, penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai jumlah sebesar 2.659.156 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di seluruh wilayah provinsi tersebut, yang terdiri dari 15 kabupaten dan 2 kota.
Dalam hal jumlah penduduk, Sulawesi Tenggara memiliki kabupaten-kabupaten tersepi yang jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan kabupaten lainnya.
Dalam pemeringkatan tersebut, terdapat 7 kabupaten tersepi di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai kabupaten dengan penduduk paling sedikit di antara 7 kabupaten tersepi tersebut.
Baca Juga: 6 Kabupaten di Nusa Tenggara Barat Dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbesar, Daerahmu Termasuk?
Pemeringkatan kabupaten tersepi di Sulawesi Tenggara didasarkan pada jumlah penduduk di setiap daerah.
Oleh karena itu, Kabupaten Konawe Kepulauan berhasil meraih peringkat pertama sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terendah di Sulawesi Tenggara.
Berikut adalah 7 kabupaten tersepi di Sulawesi Tenggara yang diambil dari laman sultra.bps.go.id, seperti yang dilansir oleh CilacapUpdate.com:
1. Kabupaten Konawe Kepulauan
Pada tahun 2021, Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki jumlah penduduk sebanyak 37.639 jiwa. Kabupaten ini terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan kabupaten yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit di antara 15 kabupaten dan 2 kota di Sulawesi Tenggara.
Meskipun memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil, Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki keunikan dan keindahan yang tidak kalah dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari beberapa pulau kecil yang tersebar di sekitar wilayahnya.
Pulau-pulau kecil ini membuat Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya yang berbeda dari daerah lain di Indonesia.
Selain keindahan alamnya, Kabupaten Konawe Kepulauan juga memiliki potensi dalam sektor pertanian dan perikanan.
Berbagai jenis tanaman dan ikan dapat ditemukan di wilayah ini, seperti cengkeh, kelapa, kakao, dan ikan tuna. Hal ini membuat Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi salah satu daerah penghasil cengkeh dan ikan tuna terbesar di Sulawesi Tenggara.
Selain sektor pertanian dan perikanan, Kabupaten Konawe Kepulauan juga memiliki potensi dalam sektor pariwisata.
Dengan keindahan alamnya yang masih alami dan tradisi budayanya yang masih terjaga, Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana yang tenang dan damai di pulau-pulau kecil yang masih asri dan belum terjamah oleh industri pariwisata.
Dalam pengembangan sektor pariwisata, Kabupaten Konawe Kepulauan terus berusaha meningkatkan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki akses jalan ke wilayah tersebut dan membangun berbagai jenis akomodasi untuk wisatawan, seperti penginapan dan restoran.
Dalam kesimpulan, meskipun memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil, Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Dengan keindahan alam dan budayanya yang masih terjaga, Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya yang berbeda dari daerah lain di Indonesia.
2. Kabupaten Buton Utara
Kabupaten Buton Utara adalah salah satu dari 15 kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah penduduk di Kabupaten Buton Utara mencapai 67.714 jiwa.
Meskipun belum terkenal di seluruh Indonesia, Kabupaten Buton Utara memiliki potensi besar di bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan.
Terletak di wilayah pesisir utara Pulau Buton, Kabupaten Buton Utara memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah.
Berbagai jenis ikan, udang, dan kepiting dapat ditemukan di perairan sekitar kabupaten ini. Selain itu, Kabupaten Buton Utara juga memiliki sejumlah pantai yang menarik dan air terjun yang indah.
Kabupaten Buton Utara juga dikenal sebagai penghasil padi yang cukup besar di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, berbagai jenis buah-buahan seperti pisang, kelapa, mangga, dan durian juga dapat ditemukan di wilayah ini. Oleh karena itu, sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor utama yang berkembang di Kabupaten Buton Utara.
Sementara itu, dalam pengembangan sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Buton Utara telah mengembangkan berbagai destinasi wisata yang menarik, seperti Pantai Wabula, Pulau Kahatola, dan Air Terjun Batara Guru.
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam di Taman Nasional Wakatobi yang terletak di sebelah timur Kabupaten Buton Utara.
Untuk mendukung sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Buton Utara terus berupaya meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan, seperti penginapan, restoran, dan transportasi.
Baca Juga: Kabupaten Malang, Bikin Kaget! Ini Dia 4 Kecamatan dengan Jumlah Penduduk Terbanyak!
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Buton Utara juga telah membangun akses jalan yang lebih baik untuk memudahkan wisatawan dalam berkunjung ke kabupaten ini.
Dalam kesimpulan, Kabupaten Buton Utara memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dengan kekayaan alamnya yang melimpah, kabupaten ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari daerah lain di Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, Kabupaten Buton Utara dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan menyenangkan di Indonesia.
3. Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah penduduk di kabupaten ini mencapai 68.950 jiwa.
Kabupaten Konawe Utara terletak di bagian utara provinsi Sulawesi Tenggara dan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pertambangan.
Sektor pertanian di Kabupaten Konawe Utara sangat berkembang, terutama dalam produksi padi, jagung, ubi kayu, dan coklat.
Pemerintah kabupaten Konawe Utara juga mendorong pengembangan peternakan dengan fokus pada pengembangan sapi potong dan kambing. Selain itu, kabupaten ini juga dikenal dengan produksi kelapa dan sagu yang melimpah.
Selain sektor pertanian, Kabupaten Konawe Utara juga memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan, terutama dalam penghasilan nikel, emas, dan perak.
Namun, perlu diingat bahwa pengelolaan tambang di kabupaten ini harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan lingkungan hidup.
Untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan pertambangan, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara terus meningkatkan infrastruktur di daerah ini, terutama dalam hal jalan dan transportasi.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga melakukan program-program pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Konawe Utara juga memiliki potensi pariwisata yang menarik dengan beberapa destinasi wisata yang populer, seperti Danau Wawo Muda, Pantai Karosa, dan Air Terjun Tanggetada.
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yang terletak di daerah ini.
Secara keseluruhan, Kabupaten Konawe Utara memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, pertambangan, dan pariwisata.
Dengan potensi alamnya yang melimpah, daerah ini dapat menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan unik di Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Konawe Utara terus berupaya membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
4. Kabupaten Muna Barat
Kabupaten Muna Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kabupaten ini terletak di bagian barat daya Sulawesi Tenggara dan pada tahun 2021 memiliki jumlah penduduk sebesar 84.777 jiwa. Kabupaten Muna Barat memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan perikanan.
Sektor pertanian di Kabupaten Muna Barat sangat berkembang, terutama dalam produksi padi, jagung, ubi kayu, kacang hijau, dan kakao.
Selain itu, daerah ini juga terkenal dengan produksi buah-buahan seperti kelapa, pisang, dan durian. Potensi sektor pertanian di Kabupaten Muna Barat didukung oleh kondisi iklim yang sesuai dan tanah yang subur.
Kabupaten Muna Barat juga memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, terutama dalam produksi ikan, udang, dan kepiting.
Pemerintah kabupaten Muna Barat terus berupaya untuk mengembangkan sektor perikanan melalui program-program bantuan dan pelatihan untuk masyarakat setempat, seperti pembuatan jaring, pembuatan keramba, dan pengelolaan pakan ikan.
Selain sektor pertanian dan perikanan, Kabupaten Muna Barat juga memiliki potensi pariwisata yang menarik. Beberapa destinasi wisata populer di daerah ini antara lain Pantai Wambula, Pulau Papan, dan Puncak Walke.
Wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam di Taman Nasional Wakatobi yang terletak di sekitar daerah ini.
Untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata, pemerintah kabupaten Muna Barat terus meningkatkan infrastruktur di daerah ini, terutama dalam hal jalan dan transportasi.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Secara keseluruhan, Kabupaten Muna Barat memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Dengan potensi alamnya yang melimpah, daerah ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan unik di Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Muna Barat terus berupaya membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
5. Kabupaten Buton Selatan
Kabupaten Buton Selatan adalah salah satu kabupaten yang terletak di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Pada tahun 2021, kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 95.472 jiwa.
Kabupaten ini terkenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan, terutama pantai-pantai yang indah dan budaya tradisional yang masih lestari.
Kabupaten Buton Selatan memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, karena terletak di tepi pantai dengan pemandangan laut yang indah. Beberapa destinasi wisata yang terkenal di daerah ini antara lain Pantai Lainea, Pantai Bero’gia, dan Pulau Batu Atas.
Wisatawan juga dapat mengunjungi benteng-benteng peninggalan kerajaan Buton yang masih tersisa hingga saat ini.
Selain keindahan alam dan budaya, Kabupaten Buton Selatan juga dikenal akan potensi sektor pertanian dan perkebunan yang sangat besar. Daerah ini merupakan penghasil kelapa terbesar di Sulawesi Tenggara, selain itu juga menghasilkan komoditas pertanian lainnya seperti kakao, cengkeh, pala, dan kopi.
Hal ini menjadikan Kabupaten Buton Selatan sebagai salah satu kabupaten penghasil komoditas pertanian terbesar di Sulawesi Tenggara.
Pemerintah kabupaten Buton Selatan terus berupaya untuk mengembangkan sektor pertanian dan pariwisata, serta meningkatkan kualitas infrastruktur di daerah ini.
Pada tahun 2021, pemerintah kabupaten Buton Selatan telah membangun beberapa proyek infrastruktur penting, seperti jalan raya dan jembatan yang menghubungkan antara kabupaten ini dengan kabupaten lainnya di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, pemerintah kabupaten Buton Selatan juga berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Terdapat beberapa rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di daerah ini, serta sekolah-sekolah yang memadai untuk menunjang pendidikan anak-anak.
Dalam upaya untuk mengembangkan sektor pariwisata, pemerintah kabupaten Buton Selatan juga mengadakan festival budaya setiap tahunnya.
Festival ini memperkenalkan budaya lokal yang masih lestari, seperti tari-tarian tradisional dan seni kerajinan tangan.
Secara keseluruhan, Kabupaten Buton Selatan memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, pertanian, dan perkebunan. Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan keberagaman budayanya, daerah ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan unik di Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Buton Selatan terus berupaya membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
6. Kabupaten Wakatobi
Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 113.122 jiwa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 823,30 km persegi dan terdiri dari 9 kecamatan.
Wakatobi merupakan singkatan dari Wanci, Kaledupa, Tomia, dan Binongko, yaitu empat pulau utama di wilayah kabupaten ini.
Kabupaten Wakatobi terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang sangat memukau dengan terumbu karang yang masih terjaga dengan baik.
Kabupaten Wakatobi juga memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Banyak wisatawan yang datang ke Wakatobi untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya.
Selain itu, di Wakatobi terdapat beberapa tempat wisata menarik lainnya seperti pantai-pantai yang indah, air terjun, dan berbagai tempat wisata lainnya.
Kabupaten Wakatobi juga terkenal dengan hasil perikanannya yang melimpah. Beberapa hasil perikanan yang cukup terkenal di Kabupaten Wakatobi antara lain ikan tuna, lobster, dan udang. Selain itu, masyarakat Wakatobi juga mengembangkan sektor pertanian, peternakan dan perikanan darat.
Meskipun demikian, Kabupaten Wakatobi masih menghadapi beberapa tantangan seperti infrastruktur yang kurang memadai dan masih rendahnya tingkat pendidikan di daerah ini.
Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat setempat terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia agar Wakatobi dapat berkembang lebih pesat lagi.
Dengan potensi pariwisata yang besar dan hasil perikanan yang melimpah, Kabupaten Wakatobi memiliki peluang untuk terus meningkatkan perekonomiannya dan memajukan wilayahnya.
Dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan Wakatobi untuk mewujudkan visi dan misinya sebagai daerah yang maju dan sejahtera.
7. Kabupaten Buton Tengah
Kabupaten Buton Tengah adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk sebanyak 116.599 jiwa pada tahun 2021.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 1.581,61 km² yang terbagi menjadi 19 kecamatan dan 299 desa/kelurahan.
Kabupaten Buton Tengah memiliki keanekaragaman budaya yang kaya, dengan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Selain itu, kabupaten ini juga dikenal sebagai daerah penghasil hasil laut yang melimpah seperti ikan, udang, kerang, dan rumput laut.
Pertanian juga menjadi sektor yang penting di Kabupaten Buton Tengah dengan komoditas utama seperti kelapa, jagung, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Kabupaten ini juga memiliki potensi wisata alam yang indah, seperti Pantai Pasir Putih dan Pulau Labengki yang menarik untuk dikunjungi.
Meski Kabupaten Buton Tengah memiliki jumlah penduduk yang relatif banyak dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten tersepi lainnya di Sulawesi Tenggara, namun angka ini masih terbilang kecil dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten di luar Sulawesi Tenggara.
Kabupaten ini juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakatnya dengan berbagai program pembangunan seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Baca Juga: SUMBAR Miris! Jumlah Penduduk Miskin di 5 Daerah Provinsi Sumatera Barat Ini Ada Ribuan Jiwa
Kabupaten Buton Tengah juga memiliki potensi ekonomi yang baik dengan adanya sektor industri kecil dan menengah yang bergerak di berbagai bidang seperti kerajinan tangan, pengolahan hasil pertanian, dan perikanan.
Pemerintah setempat berupaya untuk terus mengembangkan sektor ekonomi ini guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan daerah, pemerintah Kabupaten Buton Tengah juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan dan pengembangan daerah.
Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dan memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah.***
