Gagah Perkasa Terbang Di Awang - Awang, Inilah Hewan Elang Bondol Identitas Provinsi DKI Jakarta

- 18 Maret 2023, 23:46 WIB
Ilustrasi gambar/youtube/Pertamina
Ilustrasi gambar/youtube/Pertamina /

CilacapUpdate.com - Elang Bondol (Haliastur intermedius) adalah spesies burung pemangsa dari famili Accipitridae. Elang Bondol juga dikenal dengan sebutan "Elang Kepala Abu-abu" karena warna bulu kepalanya yang abu-abu.

Elang Bondol tersebar di wilayah Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Australia bagian utara. Burung ini biasanya hidup di dekat pantai, muara sungai, dan daerah rawa-rawa.

Baca Juga: Hewan Yang Imut Dan Terlihat Sangat Menggemaskan , Asli Identitas Dari Provinsi Bengkulu

Elang Bondol memiliki ukuran tubuh sedang, dengan panjang sekitar 45-51 cm dan berat sekitar 400-600 gram. Warna bulunya kecokelatan di bagian atas dan putih di bagian bawah, dengan garis-garis hitam pada bagian dadanya. Ciri khas Elang Bondol adalah terbangnya yang ringan dan bersayap lebar, serta ekornya yang panjang.

Elang Bondol terkenal sebagai pemakan ikan dan serangga, meskipun mereka juga memangsa hewan kecil lain seperti tikus dan reptil. Selain itu, Elang Bondol juga diketahui sering memakan bangkai hewan yang terdampar di pantai.

Baca Juga: Hewan Ini Sangat Jarang Terlihat Di Alam : Badak Jawa

Sayangnya, populasi Elang Bondol di beberapa wilayah terancam karena hilangnya habitat alaminya akibat perambahan hutan dan perburuan liar. Oleh karena itu, Elang Bondol termasuk ke dalam spesies yang dilindungi di Indonesia.

 

klasifikasi ilmiah Elang Bondol:

  • Kingdom: Animalia (hewan)
  • Filum: Chordata (vertebrata)
  • Kelas: Aves (burung)
  • Ordo: Accipitriformes (burung pemangsa)
  • Famili: Accipitridae (elang dan kerabatnya)
  • Genus: Haliastur
  • Spesies: Haliastur intermedius

 

ciri-ciri Elang Bondol:

  • Ukuran tubuh sedang, dengan panjang sekitar 45-51 cm dan berat sekitar 400-600 gram.
  • Warna bulu kecokelatan pada bagian atas dan putih pada bagian bawah, dengan garis-garis hitam pada bagian dadanya.
  • Kepala berwarna abu-abu dan memiliki taji kecil di bagian belakang.
  • Sayap lebar dan ekor panjang, dengan bulu-bulu pada ujung sayap dan ekor berwarna hitam.
  • Paruh berbentuk melengkung dan berwarna hitam, sedangkan kaki dan jari-jarinya berwarna kuning cerah.
  • Burung ini memiliki penglihatan yang sangat baik dan dapat melihat mangsanya dari ketinggian yang jauh.

Cara reproduksi Elang Bondol:

  • Elang Bondol biasanya membuat sarang dari ranting-ranting dan bahan-bahan lainnya di pohon yang tinggi atau di tebing curam dekat air.
  • Proses perkawinan Elang Bondol dimulai dengan tarian kawin yang dilakukan oleh pasangan burung. Dalam tarian ini, mereka akan terbang tinggi-tinggi sambil mengeluarkan suara khas.
  • Setelah itu, Elang Bondol akan melakukan kopulasi atau perkawinan.
  • Betina Elang Bondol biasanya akan bertelur sebanyak 1-3 butir telur, dengan jarak antar telur sekitar 2-3 hari. Telur-telur ini akan diambil alih oleh kedua induknya dalam proses pengeraman.
  • Proses pengeraman telur oleh kedua induk Elang Bondol berlangsung selama 38-40 hari. Selama periode ini, induk jantan dan betina akan saling berganti menjaga sarang dan menyuapi anak-anaknya setelah menetas.
  • Anak-anak Elang Bondol akan belajar terbang setelah sekitar 70-80 hari dan biasanya akan meninggalkan sarang sekitar 85-90 hari setelah menetas.

 Baca Juga: Sering Dijadikan Bahan Olahan Pempek, Inilah Ikan Belida Khas Provinsi Sumatera Selatan

Makanan elang bondol :

Makanan utama Elang Bondol (Haliastur indus) terdiri dari ikan dan hewan-hewan kecil seperti kodok, reptil, mamalia kecil, dan serangga. Burung ini sering terlihat terbang di atas sungai atau pantai untuk mencari ikan sebagai makanannya. Selain itu, Elang Bondol juga dapat memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus dan kadal.

Elang Bondol juga sering memanfaatkan sumber makanan yang tersedia di daerah perkotaan, seperti memakan bangkai hewan atau sampah. Di beberapa daerah, Elang Bondol juga terlihat memakan hewan yang hidup di daerah pertanian seperti tikus dan ular.

Dalam beberapa kasus, Elang Bondol juga terlihat memangsa burung-burung kecil, seperti pipit dan jalak. Namun, hal ini jarang terjadi karena Elang Bondol lebih memilih untuk memangsa hewan-hewan kecil yang lebih mudah untuk ditemukan dan ditangkap.

 

 Baca Juga: Ini Dia Keunikan Ikan Kakap Merah Darah, Ikan Hasil Genetik Persilangan Identitas Provinsi Kepulauan Riau

Asal usul dan sejarah badak jawa :

Badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus adalah spesies badak yang endemik di pulau Jawa, Indonesia. Badak ini merupakan salah satu spesies terancam punah yang dilindungi karena populasi mereka semakin menurun akibat perburuan dan hilangnya habitat.

Badak Jawa pertama kali dideskripsikan pada tahun 1814 oleh penjelajah Inggris bernama Thomas Stamford Raffles. Populasi badak ini semakin menurun pada abad ke-19 dan 20 akibat perburuan yang dilakukan oleh para pemburu, sehingga pada awal abad ke-20, Badak Jawa dinyatakan sebagai spesies yang hampir punah.

Pada tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan konservasi untuk Badak Jawa. Hingga saat ini, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi habitat alami bagi Badak Jawa, meskipun populasinya masih terbilang kecil.

Badak Jawa juga memiliki nilai budaya yang penting bagi masyarakat Jawa. Dalam bahasa Jawa, Badak Jawa disebut "badak" atau "badheka", dan dipercayai memiliki kekuatan magis serta dianggap sebagai simbol kekuasaan dan keberuntungan.***

Editor: Siyam

Sumber: Berbagai Sumber YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x