“Setelah sampai rumah tadi memanggil dan imam Ahmad kembali datang dan pemuda tersebut kembali memperlakukan Imam Ahmad seperti waktu pertama kali beliau datang ke rumah pemuda tersebut.hal ini sampai berulang 3 kali”kata Gus Baha
“Ahmad terlihat tidak marah dan sedih,Namun sebaliknya terlihat nyaman dan tetap senyum seakan-akan tidak terjadi sesuatu yang menjengkelkan pada dirinya.Imam Ahmad sekali tidak tersinggung ataupun terprovokasi atau perilaku pemuda tersebut.
“Lama-lam pemuda tersebut bertanya:”Ya Ahmad saya perlakukan begitu ,kamu tidak sama sekali tersinggung ,kamu malah tersenyum saja.
Jawab Imam Ahmad”Wahai pemuda,saya kamu panggil itu senang sekali.karena kata nabi kalau iman kepada Allah dan Rasul,maka hormatilah tetangga.
Jadi saya senang,menuruti perintah Allah untuk menghormati tetangga,jadi tidak ada urusannya dengan kamu,”Kata Gus Baha.
Gus Baha menekankan pentingnya amal dilakukan karena Allah.Hal ini yang menyebabkan kita tidak akan didikte oleh makhluk dan kan selalu terhindar dari rasa marah dan kecewa.
Sebab Allah SWT adalah Dzat yang maha sempurna,mengharap balasan dari Allah tidak akan kecewa,karena dia Dzat yang maha sempurna,lain halnya ketika kita berharap kepada manusia.
“Lanjut ulama dahulu melihat dunia itu dengan bahagia.pernah imam Syafi’i dikasih tahu orang bahwa yang tidak mencium tanganya itu diluar menghujatnya.jadi sopan hanya di depannya(imam Syafi’i) Imam Syafi’i menjawab: ya bagus itu,berarti masih wibawa sebab di depan say ia tidak berani”kata Gus Baha