Bulan Ramadhan, Apakah Ibu Menyusui Tetap Puasa? Berikut Penjelasan Buya Yahya

- 27 Maret 2022, 04:30 WIB
Di bulan suci Ramadhan, seluruh umat muslim yang sudah aqil baligh, wajib hukumnya untuk berpuasa.
Di bulan suci Ramadhan, seluruh umat muslim yang sudah aqil baligh, wajib hukumnya untuk berpuasa. /Tangkapan Layar YouTube.com/ Al-Bahjah TV

CILACAP UPDATE - Di bulan suci Ramadhan, seluruh umat muslim yang sudah aqil baligh, wajib hukumnya untuk berpuasa. 

Namun, adakah pengecualian untuk tidak berpuasa bagi seseorang di bulan Ramadhan? 
 
Sepertihalnya, ibu-ibu yang sedang menyusui, haruskah dia melaksanakan puasa di bulan Ramadhan? 
 
 
Dilansir CilacapUpdate.com dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV, yang diunggah pada 16 Mei 2019, berikut penjelasan Buya Yahya tentang hukum puasa Ramadhan bagi ibu menyusui.
 
Pada salah satu ceramahnya, Buya Yahya mendapat pertanyaan tentang Puasa Ramadhan bagi ibu menyusui.
 
Termasuk juga menyusui tidak secara langsung, misalnya menggunakan alat pompa.
 
Apakah menyusui termasuk hal yang membatalkan puasa?. 
 
 
Buya Yahya terlebih dahulu menjelaskan tentang siapa yang boleh tidak puasa Ramadhan
 
"Dalam fiqih praktis yang kami hadirkan, 9 orang yang boleh berbuka puasa di antaranya adalah orang hamil dan orang menyusui," jelas Buya Yahya
 
Maka ibu hamil dan menyusui mendapat keringanan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan.
 
"Orang hamil yang merasa terganggu dengan kandungannya, maka dia boleh berbuka puasa," kata Buya Yahya. 
 
"Sama, orang menyusui pun demikian, jika ada orang menyusui merasa terganggu dengan kandungannya, dia boleh berbuka," sambungnya.
 
 
Begitu pula jika yang tidak kuat adalah bayinya.
 
"Atau dia tidak terganggu tapi dia merasa kasihan dengan bayinya, maka dia boleh meninggalkan puasa."
 
Adapun puasanya seorang ibu yang sedang menyusui adalah sah, mengeluarkan air susu bukan termasuk yang membatalkan puasa.
 
 
"Dan jika mereka berpuasa, maka hukum puasanya adalah sah," Jelas Buya Yahya. 
 
"Karena mengeluarkan air susu tidak membatalkan puasa, bahkan kalau air susunya disedot dengan alat tidak batal puasanya," lanjutnya.
 
Lantas, bagaimana menyikapi antara puasa atau tidak bagi ibu menyusui?. 
 
"Ini dikembalikan kepada ibu itu sendiri, kalau memang ternyata ibu itu lemah atau bayinya juga demikian, maka jangan berpuasa, kemurahan dari Allah ambil," kata Buya Yahya.
 
 
"Tapi kalau anda merasa aman, kuat, sehat, bayi pun juga aman, anda boleh berpuasa, yang tidak berpuasa pun tidak dosa," tutup Buya Yahya.
 
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.***
 
 

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah