Bandara Berusia 78 Tahun di NTT Mengubah Namanya Menjadi Bandara Lede Kalumbang sebagai Penghormatan

7 Oktober 2023, 16:50 WIB
Bandara Berusia 78 Tahun di NTT Mengubah Namanya Menjadi Bandara Lede Kalumbang sebagai Penghormatan/Dok. Instagram.com @ledekalumbang_airport /

CilacapUpdate.com - Sebuah bandara berusia 78 tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami perubahan besar dengan mengganti namanya menjadi Bandara Lede Kalumbang.

Perubahan ini menjadi penghormatan bagi bupati pertama Sumba Barat, Lede Kalumbang, dan merupakan langkah bersejarah dalam sejarah bandara tersebut.

Bandara ini memiliki sejarah panjang yang mencakup zaman penjajahan Jepang pada tahun 1945. Seiring berjalannya waktu, bandara ini mengalami berbagai perbaikan dan pengembangan yang signifikan.

Dari pengaspalan hingga perpanjangan landasan pacu, bandara ini telah mengalami transformasi besar-besaran.

Pada tahun 1982, bandara ini menjalani perbaikan pertama dengan pengaspalan landasan pacu, membuatnya cocok untuk pesawat jenis kecil seperti DC-3, Twin Otter, dan Cassa.

Baca Juga: Nusa Tenggara Timur Bikin Takjub, Ternyata 13 Kampus di NTT Ini Masuk Peringkat Dunia Versi UniRank!

Kemudian, pada tahun 1996, landasan pacunya diperpanjang untuk dapat menampung pesawat jenis Fokker 27. Hal ini menunjukkan upaya terus-menerus untuk memodernisasi bandara ini.

Pengembangan bandara berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2005, landasan pacu diperpanjang lagi hingga mencapai panjang 1.600 meter, yang memungkinkan pesawat jenis Fokker 100 untuk mendarat.

Hingga tahun 2015, bandara ini telah memiliki landasan pacu yang panjangnya mencapai 2.300 meter dan lebar 45 meter, menjadikannya bandara yang mampu menangani pesawat besar.

Sebelum perubahan nama ini, bandara tersebut dikenal dengan nama Bandara Tambolaka. Nama ini telah menjadi bagian dari sejarah bandara tersebut, tetapi perubahan itu dilakukan dengan persetujuan dari komunitas adat dan masyarakat setempat.

Perubahan nama resmi menjadi Bandara Lede Kalumbang terjadi pada tahun 2022. Nama ini dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada bupati pertama Kabupaten Sumba Barat, Lede Kalumbang.

Lede Kalumbang adalah putra daerah yang telah memberikan banyak kontribusi berharga bagi Kabupaten Sumba Barat.

Baca Juga: Inilah Daftar Hotel Terbaik di Kupang NTT dengan Tarif Terjangkau Mulai Rp 100 Ribuan

Lokasi Bandara Lede Kalumbang berada di Kecamatan Kota Tabloka, Kabupaten Sumba Barat, NTT. Perubahan nama ini mencerminkan pentingnya melestarikan sejarah dan menghormati tokoh-tokoh daerah yang telah berperan penting dalam perkembangan wilayah tersebut.

Penggantian nama bandara ini tidak hanya sekadar pergantian identitas, tetapi juga simbol penghargaan dan rasa hormat terhadap sejarah dan sosok Lede Kalumbang.

Bandara Lede Kalumbang sekarang menjadi bagian dari identitas dan warisan Kabupaten Sumba Barat yang kaya akan budaya dan sejarahnya.

Langkah ini juga mencerminkan pentingnya mengenang dan menghormati para pemimpin lokal yang telah berjuang untuk kemajuan daerah mereka.

Perubahan nama ini akan menjadi cerita inspiratif tentang bagaimana sebuah bandara dengan sejarah panjang dapat mengabadikan jasa seorang tokoh lokal yang berpengaruh.

Bandara Lede Kalumbang bukan hanya tempat pendaratan pesawat, tetapi juga simbol kebanggaan bagi masyarakat NTT dan Kabupaten Sumba Barat. Ia menjadi bukti bahwa sejarah dan budaya daerah tetap hidup dan relevan dalam perkembangan modern.

Baca Juga: NTT Kembali Heboh! Patung Jokowi Merajai Puncak Gunung Sunu, sebagai Simbol Cinta Rakyat Nusa Tenggara Timur

Dengan perubahan nama ini, Bandara Lede Kalumbang akan menjadi destinasi yang lebih istimewa bagi wisatawan dan pelancong yang datang ke NTT. Mereka dapat merasakan sentuhan sejarah dan kekayaan budaya daerah ini saat mereka tiba di bandara tersebut.

Tentu saja, perubahan nama bandara ini juga memberikan dorongan semangat kepada generasi muda untuk menghargai dan memahami warisan budaya dan sejarah mereka.

Mereka dapat melihat contoh bagaimana penghargaan kepada tokoh-tokoh lokal yang telah berjasa dapat diwujudkan dalam bentuk yang nyata.

Perubahan nama Bandara Lede Kalumbang juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya daerah di tengah arus modernisasi yang terus berlanjut.

Ini adalah pengingat bahwa kita harus menjaga akar-akar sejarah kita saat kita melangkah maju ke masa depan.

Selain itu, perubahan nama ini juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain yang ingin menghormati tokoh-tokoh lokal mereka dengan cara yang sama.

Ia menunjukkan bahwa penghargaan kepada pemimpin lokal tidak hanya dapat dilakukan melalui penghargaan formal, tetapi juga melalui tindakan nyata yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.

Dalam konteks ini, perubahan nama Bandara Lede Kalumbang adalah langkah yang sangat positif dan bermakna.

Ia menggambarkan bahwa sejarah, budaya, dan penghargaan kepada tokoh lokal adalah hal-hal yang patut kita pertahankan dan banggakan dalam perjalanan kita menuju masa depan.

Sebagai masyarakat NTT dan Kabupaten Sumba Barat, perubahan nama bandara ini adalah pengingat bahwa warisan kita adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas kita.

Ia adalah cerminan dari siapa kita sebagai komunitas dan apa yang kita nilai sebagai penting dalam sejarah dan budaya kita.

Baca Juga: NTT CERAH! 6 Pilihan Investasi Jangka Panjang di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mau Sukses?

Dengan Bandara Lede Kalumbang yang baru, kita memiliki kesempatan untuk mengenang dan merayakan prestasi bupati pertama Sumba Barat, Lede Kalumbang, setiap kali kita tiba atau berangkat dari bandara tersebut.

Ia adalah pengingat bahwa kesuksesan individu dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang dan dapat membawa perubahan positif bagi sebuah daerah.

Dengan cara ini, perubahan nama Bandara Lede Kalumbang bukan hanya sekadar pergantian identitas, tetapi juga sebuah kisah inspiratif tentang bagaimana menghormati dan mengabadikan warisan lokal.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler