Cara Unik Perusahaan Kecap Tradisional di Majalengka Bertahan Selama 6 Dekade

25 September 2023, 14:30 WIB
Cara Unik Perusahaan Kecap Tradisional di Majalengka Bertahan Selama 6 Dekade/Foto Ilustrasi: youranedopekin /

CilacapUpdate.com - Majalengka, sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Barat, mungkin tidak begitu terkenal seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Namun, di balik keindahan alam dan pesona wisata yang dimilikinya, terdapat sebuah harta tersembunyi yang wajib dibeli oleh siapa pun yang mengunjungi kota ini - kecap Segi Tiga.

Kecap ini bukanlah kecap biasa; ini adalah produk yang telah melegenda sejak tahun 1958 dan masih mempertahankan cara produksi tradisionalnya hingga saat ini.

Apakah Anda pernah mendengar tentang kecap Segi Tiga dan kisah di baliknya?

Kecap telah menjadi bagian integral dari hidangan Indonesia selama berabad-abad. Itu digunakan sebagai bumbu, penyedap, dan pelengkap pada berbagai hidangan khas Indonesia.

Dari nasi goreng hingga mie ayam, kecap selalu hadir untuk memberikan rasa yang lezat dan aroma yang menggoda.

Tidak mengherankan bahwa hampir semua rumah tangga di Indonesia memiliki setidaknya satu botol kecap di dapurnya.

Baca Juga: Raja Produksi Susu Sapi Terbesar di Jawa Barat: Nggak Nyangka Ternyata Bandung Barat Raih Gelar Juara!

Industri kecap di Indonesia telah berkembang pesat selama bertahun-tahun. Meskipun banyak produsen kecap yang beralih ke produksi massal dengan menggunakan mesin-mesin modern, masih ada satu perusahaan yang mempertahankan cara tradisional dalam memproduksi kecap mereka - kecap Segi Tiga.

Sejak didirikan 65 tahun yang lalu oleh tiga individu yang berani, H. Lukman, Endek, dan Aman, perusahaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Majalengka.

Pertama-tama, kecap Segi Tiga tidak menjual kecap manis seperti yang kita kenal hari ini. Ketika perusahaan ini pertama kali berdiri, mereka hanya memiliki satu produk dalam kemasan botol kecil berukuran 250cc, yaitu kecap asin.

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan ini mulai menghasilkan dua produk tambahan yang sekarang sangat populer, yaitu kecap manis dan kecap manis sedang.

Salah satu hal yang membuat kecap Segi Tiga begitu istimewa adalah cara produksinya yang masih sangat tradisional.

Meskipun di era modern ini, banyak perusahaan makanan telah beralih ke metode produksi yang lebih canggih dan otomatis, kecap Segi Tiga tetap setia pada akarnya.

Baca Juga: Cimahi Makin Kece! Daftar UMK Tertinggi Kabupaten/Kota Jawa Barat 2023 yang Bikin Terpana

Mereka mempertahankan cara tradisional dalam membuat kecap mereka, yang sebagian besar dilakukan secara manual.

Salah satu rahasia kesuksesan mereka adalah penggunaan garam dalam proses produksi. Saat fermentasi berlangsung, garam digunakan dalam jumlah besar, memungkinkan produk mereka untuk bertahan hingga dua tahun tanpa pengawet kimia yang berbahaya.

Meskipun ini mungkin terdengar sederhana, tetapi inilah yang membuat kecap Segi Tiga begitu unik.

Proses produksi yang masih tradisional ini juga mencakup penggunaan kayu bakar saat proses pemasakan. Bahkan wadah yang digunakan untuk menyimpan kecap yang sudah jadi dan proses penyaringan masih terbuat dari kayu jati.

Ini menambah sentuhan alami pada produk mereka, dan sebagian besar pelanggan setia menganggapnya sebagai keajaiban tradisi yang masih hidup.

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan ini karena metodenya yang sangat bergantung pada faktor cuaca.

Proses penjemuran, misalnya, dapat menjadi masalah ketika cuaca buruk atau mendung. Ini bisa memperlambat proses produksi, yang pada gilirannya mempengaruhi ketersediaan produk di pasar.

Baca Juga: Gaji Pekerja Ngebut di Karawang! Daftar Upah Minimum Tertinggi Kabupaten/Kota Jawa Barat 2023

Tapi, sejauh ini, kecap Segi Tiga telah berhasil mengatasi semua hambatan ini dan tetap menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen yang menghargai cita rasa autentik dan tradisional.

Ini adalah cerita tentang bagaimana perusahaan kecil di pedesaan dapat bertahan selama lebih dari setengah abad dengan cara yang sangat tradisional.

Kecap Segi Tiga bukan hanya produk, tetapi juga cerminan dari warisan dan budaya Indonesia. Ini adalah salah satu contoh nyata tentang bagaimana tradisi dapat hidup dan berkembang bahkan di tengah-tengah arus modernisasi.

Kisah perusahaan ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi terus maju, kita tidak boleh melupakan akar kita dan nilai-nilai tradisional yang telah menjadi bagian dari identitas kita.

Selain itu, kecap Segi Tiga juga menunjukkan bahwa produk lokal dapat bersaing dengan merek internasional besar.

Mereka telah mempertahankan kualitas dan rasa mereka sepanjang tahun, dan ini adalah pelajaran berharga bagi perusahaan lain yang ingin bertahan di pasar yang kompetitif.

Jadi, ketika Anda berada di Majalengka, jangan lupa untuk membawa pulang sebotol kecap Segi Tiga sebagai oleh-oleh.

Baca Juga: Dua Warga Kebumen Dilaporkan Tenggelam dalam 2 Hari, Terbaru Korban di Sungai Lukulo

Ini bukan hanya produk, tetapi juga potongan sejarah hidup yang masih terasa segar hingga hari ini.

Dan ketika Anda mencicipi kecap ini, ingatlah bahwa Anda tidak hanya menikmati rasa yang lezat tetapi juga menyelami tradisi dan warisan Indonesia yang berharga.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler