Tahlil Tradisi Budha Tetapi Itu Baik, Begini Penjelasan Gus Baha

4 Maret 2022, 15:00 WIB
Gus Baha tentang tradisi Tahlil //Instagram/@99.nusantara

CilacapUpdate.com - Dalam sebuah kajian kitab dari Gus Baha, beliau menyampaikan bahwa tahlil itu baik, walaupun tahlil tradisi budha, ucap Gus Baha di kanal youtobe yang dikelola oleh pondok pesantren asuhannya.

Bagi yang belum mengetahui Gus baha, nama asli beliau ialah K.H. Ahmad Bahauddin, ia seorang Ulama terkenal di Indonesia  yang berasal dari rembang, beliau dikenal sebagai pakar tafsir Al-Quran yang hebat.

Gus baha juga seorang Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an di Rembang, guru beliau ialah sosok ulama kharismatik yaitu Kyai Maimun Zubair.  

Baca Juga: Pemimpin Dilihat dari Apa yang Ditampilkannya, Kata Fahrudin Faiz

Sebagamana dikutip CilacapUpdate.com dari kanal Youtobe Official LP3IA. Gus baha menyampaikan bahwa tahlil itu baik walaupun tahlil adalah tradisi budha.

Sekarang masih banyak orang yang masih memperdebatkan tentang hukum tahlil. Tahlil sendiri dekenal  dengan kumpulnya banyak orang yang membaca kalimat toyibah bersama-sama.

Hukum tahlil sendiri menurut Gus baha ialah baik untuk dilakukan, walapun disitu mengandung tradisi budha kuno, namun dari doa tahlil juga kita kan membaca kalimat yang baik atau kalimat tayibah.

“Jangan kita malah debat tahlil hukume piye, tahlil yo kan kalimat tayibah, ya apik,” ucap Gus baha.

Baca Juga: Mengukur Orang Lain Sesuai Ukuranmu Hanya Membuat Hidupmu Susah, Jangan Lakukan Itu! Kata Fahrudin Faiz

“Pitung ndino tradisi budha, kalimate tetep kalimat tayibah, yo apik,”tambah Gus baha.

Walaupun disitu tahlil sering di identikan dengan tradisi tujuh hari budha jaman dahulu, namun tahlil menurut islam berbeda, karena tahlil yang dilakukan islam ialah membaca kalimat tayibah secara bersama-sama.

Dari pandang tahlil yang seperti tradisi tujuh hari budha itulah, Gus baha dengan nada guyon menerangkan. Kalo seumpama tujuh seperti budha ya diganti saja biar mudah.

“Nek dinane pitu yo digawe wolu, nek misale geting pitu, ganti wolu kan gampang, nek geting pito karo wolu, ya ganti siji kan penak,” ujar dia.

Baca Juga: Kajian Filsafat Fahrudin Faiz : Jangan Menunggu Untuk Memulai Pekerjaan, Kerjalah Sepenuh Cinta

Namun dengan beberapa anggapan bahwa tahlil itu tidak dibolehkan, lantas bukan berarti kita anti terhadap kalimat tayibah karena didalam kalimat toyibah mengandung makna keesaan allah.

“Tahlil apik, sing penting ojo sampe anti kalimat tayibah” Pungkasnya.

Dengan anggapan bahwa tahlil seperti ibadah kaum budha, namun bukan berarti kita sampai menganggap bahwa membaca kalimat tayibah adalah hal yang tidak boleh dilakukan. ***

 

 

   

 

 

 

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Youtobe Official LP3IA

Tags

Terkini

Terpopuler