Bandara Baru Senilai Rp477 Miliar di Atas Bukit Diuruk, Manado: Antara Keindahan dan Tantangan Keselamatan

- 6 Oktober 2023, 21:20 WIB
Bandara Baru Senilai Rp477 Miliar di Atas Bukit Diuruk, Manado: Antara Keindahan dan Tantangan Keselamatan/Dok. Instagram.com @mdc_aviation
Bandara Baru Senilai Rp477 Miliar di Atas Bukit Diuruk, Manado: Antara Keindahan dan Tantangan Keselamatan/Dok. Instagram.com @mdc_aviation /

CilacapUpdate.com - Sebuah perubahan besar telah terjadi di kawasan Kota Manado, Sulut, dengan hadirnya Bandara Internasional Sam Ratulangi yang baru.

Bandara ini terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota Manado, menjulang di atas perbukitan yang menghadap ke lautan lepas.

Namun, meskipun kehadiran bandara baru ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas ke Manado, banyak warga setempat merasa heran dengan pilihan lokasi yang cukup unik ini.

Dalam hal ini, CilacapUpdate.com akan menjelajahi lebih dalam tentang bandara baru ini, mengungkap sejumlah fakta menarik dan tantangan keselamatan yang dihadapinya.

Keindahan di Atas Bukit Diuruk

Bandara Internasional Sam Ratulangi yang terletak di Manado, Sulut, adalah salah satu proyek besar yang diinisiasi untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, yang membuat bandara ini benar-benar menonjol adalah lokasinya vang berada di atas perbukitan, dengan pemandangan laut yang memukau.

Ini adalah pemandangan yang mungkin tidak biasa bagi banyak bandara, yang sering kali terletak di dataran rendah atau dataran tinggi yang lebih datar.

Terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota Manado, bandara ini menawarkan pengalaman unik kepada penumpang yang tiba atau berangkat.

Dari bandara ini, Anda dapat melihat panorama laut lepas yang indah, dengan perbukitan hijau yang menjulang di sekitarnya. Ini adalah perpaduan antara keindahan alam dan fasilitas transportasi yang modern.

Baca Juga: Update Terbaru Pinjaman KUR Tanpa BI Checking 2023: Alternatif Mengatasi Riwayat Kredit Buruk atau Hutang

Investasi Besar dalam Perluasan Terminal

Pada tahun 2021, Bandara Internasional Sam Ratulangi menjalani perluasan terminal senilai Rp477 miliar. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bandara dan memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang.

Terminal yang baru dibangun dilengkapi dengan fasilitas modern, lounge yang nyaman, dan berbagai layanan pendukung lainnya.

Namun, perluasan ini juga menciptakan pertanyaan yang sah tentang efisiensi penggunaan dana publik. Bagaimana mungkin bandara yang terletak di atas perbukitan, jauh dari pusat kota, menjadi proyek sebesar itu?

Apakah ini merupakan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan konektivitas wilayah? Ini adalah pertanyaan yang patut dipertimbangkan oleh pemangku kebijakan dan masyarakat setempat.

Baca Juga: Thomas Doll Pimpin Persija Jakarta dalam Menyusun Pertahanan yang Stabil Jelang Lawan Barito Putera

Tantangan Keselamatan yang Tak Terhindarkan

Meskipun Bandara Internasional Sam Ratulangi menawarkan pemandangan yang menakjubkan, itu juga datang dengan sejumlah tantangan keselamatan yang signifikan.

Salah satunya adalah statusnya sebagai bandara paling berbahaya di Indonesia. Para ahli penerbangan mencatat sejumlah faktor yang membuatnya berpotensi berbahaya.

Lokasi bandara yang terletak di antara pegunungan tinggi dan dekat dengan lautan lepas menciptakan tantangan tersendiri bagi pilot.

Pendaratan dan lepas landas pesawat di sini menjadi tugas yang kompleks, terutama dalam situasi cuaca buruk seperti musim hujan atau angin kencang.

Cuaca yang tidak terduga dan medan yang menantang dapat membuat pengalaman penerbangan di Bandara Sam Ratulangi menjadi sulit dan berisiko.

Oleh karena itu, pihak bandara telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan operasional.

Salah satu langkah yang diambil adalah pemasangan sistem pendaratan terbaik yang memungkinkan pendaratan dengan presisi lebih tinggi, terutama saat cuaca buruk.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat cuaca buruk dan medan yang sulit di dekat laut Kota Manado, Sulut.

Baca Juga: Jawa Timur Heboh! Penawaran Pinjaman Online Palsu Mengatasnamakan Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Malang

Pilihan Lokasi yang Mengejutkan

Salah satu hal yang membuat banyak warga Sulut merasa heran adalah pilihan lokasi bandara baru ini.

Mengapa memilih untuk membangun bandara di atas perbukitan yang jauh dari pusat kota, ketika ada opsi-opsi lain yang mungkin lebih logis?

Pilihan lokasi ini mungkin didasarkan pada beberapa pertimbangan. Pertama, mungkin ada pertimbangan keamanan.

Memiliki bandara yang terletak jauh dari pusat kota dapat mengurangi risiko kerusakan akibat aktivitas bandara terhadap permukiman penduduk.

Kedua, pemandangan alam yang memukau dari bandara ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang tiba di Sulut.

Namun, keputusan ini juga menuai kritik. Sebagian warga merasa bahwa membangun bandara di lokasi yang jauh dari pusat kota dapat menambah waktu perjalanan mereka ke bandara dan juga biaya transportasi.

Selain itu, pertanyaan tentang efisiensi penggunaan dana publik masih menjadi isu yang hangat.

Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu argumen yang digunakan untuk mendukung pembangunan Bandara Internasional Sam Ratulangi adalah dampaknya pada pertumbuhan ekonomi Sulut.

Dengan konektivitas yang lebih baik, wilayah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investasi. Ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan daerah.

Namun, penting untuk melihat dampak aktual dari bandara ini pada pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Punya Uang Logam Kelapa Sawit 1993? Bisa Jual Disini Cek Alamatnya: 12 Uang Kuno di Kota Jogja Paling Populer!

Apakah bandara ini benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, ataukah investasi tersebut belum menghasilkan hasil yang diharapkan?

Hal ini memerlukan analisis yang mendalam dan transparansi dalam penggunaan dana publik.***

 

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah