Investasi Besar dalam Perluasan Terminal
Pada tahun 2021, Bandara Internasional Sam Ratulangi menjalani perluasan terminal senilai Rp477 miliar. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bandara dan memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang.
Terminal yang baru dibangun dilengkapi dengan fasilitas modern, lounge yang nyaman, dan berbagai layanan pendukung lainnya.
Namun, perluasan ini juga menciptakan pertanyaan yang sah tentang efisiensi penggunaan dana publik. Bagaimana mungkin bandara yang terletak di atas perbukitan, jauh dari pusat kota, menjadi proyek sebesar itu?
Apakah ini merupakan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan konektivitas wilayah? Ini adalah pertanyaan yang patut dipertimbangkan oleh pemangku kebijakan dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Thomas Doll Pimpin Persija Jakarta dalam Menyusun Pertahanan yang Stabil Jelang Lawan Barito Putera
Tantangan Keselamatan yang Tak Terhindarkan
Meskipun Bandara Internasional Sam Ratulangi menawarkan pemandangan yang menakjubkan, itu juga datang dengan sejumlah tantangan keselamatan yang signifikan.
Salah satunya adalah statusnya sebagai bandara paling berbahaya di Indonesia. Para ahli penerbangan mencatat sejumlah faktor yang membuatnya berpotensi berbahaya.
Lokasi bandara yang terletak di antara pegunungan tinggi dan dekat dengan lautan lepas menciptakan tantangan tersendiri bagi pilot.
Pendaratan dan lepas landas pesawat di sini menjadi tugas yang kompleks, terutama dalam situasi cuaca buruk seperti musim hujan atau angin kencang.