Fakta Menarik Desa Pulau Bungin NTB: Kebun Kosong dan Hewan Peliharaan yang Suka Makan Kertas

3 April 2024, 15:10 WIB
Fakta Menarik Desa Pulau Bungin NTB: Kebun Kosong dan Hewan Peliharaan yang Suka Makan Kertas / Raja Drone ID

CilacapUpdate.com - Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah sebuah provinsi yang kaya akan keunikan dan keajaiban alam. Salah satu misteri unik yang terdapat di dalam wilayah Provinsi NTB adalah sebuah desa yang berlokasi di Sumbawa, sebuah pulau indah di Indonesia bagian timur.

Desa ini terkenal karena kekurangan yang tak biasa - kebun dan pohon hampir tidak dapat ditemukan di sini. Bahkan, pepohonan tumbuh jarang di desa ini.

Namun, apa yang membuat desa ini begitu istimewa adalah kenyataan bahwa hewan peliharaannya, terutama kambing-kambingnya, telah terbiasa untuk makan kertas. Sebuah fenomena alam yang menarik, bukan?

Jika Anda penasaran mengapa hal ini terjadi dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang desa ini yang luar biasa, mari kita telusuri lebih dalam. Sebelumnya, mari kenali lebih dekat nama dan lokasi dari desa ini.

Desa yang luar biasa ini adalah Desa Wisata Pulau Bungin, yang terletak di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB.

Jarak tempuh dari Kabupaten Sumbawa untuk mencapai desa ini adalah sekitar 109 kilometer, yang memerlukan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam. Namun, apa yang membuat desa ini begitu menakjubkan adalah panorama alamnya yang menakjubkan.

Desa Wisata Pulau Bungin terkenal karena keindahan alam baharinya. Kombinasi antara pantai yang menawan, air laut biru yang tenang, dan hamparan pasir putih membuat banyak penduduk memilih untuk tinggal di sini. Desa ini bahkan memegang julukan sebagai pulau terpadat di dunia.

Mengapa? Karena di pulau ini tidak ada lahan kosong - setiap inci daratan telah ditempati oleh rumah-rumah penduduknya.

Baca Juga: Hemat Pulsa! Hubungi BRI denganCara Baru Ini, Dijamin Gratis!

Jika ada warga yang ingin membangun rumah, mereka harus melakukan reklamasi pulau dengan menguruk lautan menggunakan batu karang. Akibatnya, Desa Wisata Pulau Bungin terus berkembang dan luasnya semakin bertambah seiring waktu.

Keterbatasan lahan ini juga telah mengharuskan beberapa keluarga untuk hidup bersama di bawah satu atap, menciptakan ikatan sosial yang erat di antara warganya.

Mayoritas masyarakat yang tinggal di desa ini adalah Suku Bajo, sebuah suku di Indonesia yang terkenal dengan kemampuannya dalam dunia selam. Sejak kecil, mereka telah terbiasa menjelajahi lautan hanya dengan alat seadanya, seperti perahu kayu dan snorkel.

Namun, salah satu keunikan terbesar yang dapat ditemui di desa ini adalah kenyataan bahwa hampir tidak ada kebun di sini. Dalam lingkungan yang penuh tantangan ini, masyarakat Desa Wisata Pulau Bungin telah mengembangkan cara-cara unik untuk mengatasi masalah ini.

Bagaimana mereka bisa bertahan dan memberi makan hewan peliharaan mereka, terutama kambing-kambing yang menjadi bagian penting dari kehidupan mereka? Mari kita telusuri lebih dalam ke dalam kisah yang menarik ini.

Makanan Tak Biasa: Kambing-Kambing Penghuni Desa Pulau Bungin

Hewan ternak, seperti kambing, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di Desa Wisata Pulau Bungin.

Namun, karena keterbatasan lahan dan tanah yang tidak cocok untuk pertanian, masyarakat di sini telah menemukan cara yang unik untuk memberi makan hewan peliharaan mereka.

Ketika kita berbicara tentang kambing di desa ini, tidak seperti di tempat lain. Mereka telah menjadi makhluk yang sangat beradaptasi, makanan mereka bukan rumput atau dedaunan, tetapi kertas.

Ini adalah fenomena yang sangat langka dan menarik, yang menjadikan kambing-kambing ini benar-benar unik.

Tentu saja, pertanyaan mendasar adalah mengapa kambing di Desa Wisata Pulau Bungin memakan kertas? Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, dan semuanya berkaitan dengan lingkungan unik desa ini.

1. Keterbatasan Lahan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pulau ini memiliki keterbatasan lahan yang signifikan. Dengan tidak ada tanah yang tersedia untuk pertanian atau kebun, warga desa harus mencari alternatif untuk memberi makan hewan peliharaan mereka.

Salah satu solusinya adalah dengan memberikan makanan yang dapat ditemukan dengan mudah dan murah.

2. Pohon dan Vegetasi yang Jarang

Kambing adalah hewan pemakanan pohon dan dedaunan. Namun, di Desa Wisata Pulau Bungin, pohon dan vegetasi yang tumbuh sangat jarang.

Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah dan iklim di pulau ini, yang membuat tumbuhan sulit untuk berkembang. Karena kambing membutuhkan makanan, penduduk desa mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Baca Juga: Bandara Ngloram Blora Senilai Rp132 Miliar yang Mirip Pohon Jati: Sensasi Terbang Unik, Siap Dongkrak Ekonomi!

3. Kebijaksanaan Lingkungan

Warga Desa Wisata Pulau Bungin juga menyadari pentingnya menjaga lingkungan mereka. Dalam upaya untuk mengurangi dampak pertanian dan pembalakan hutan terhadap pulau mereka yang sudah sempit, mereka memilih untuk memberi makan kambing dengan kertas sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

4. Kreativitas dan Inovasi

Terlepas dari keterbatasan yang mereka hadapi, masyarakat di Desa Wisata Pulau Bungin memiliki kreativitas dan inovasi untuk mengatasi masalah ini.

Mereka menyadari bahwa kertas adalah bahan yang mudah didapat dan murah, sehingga mereka menggunakannya sebagai ganti rumput atau dedaunan yang biasanya diberikan kepada kambing di tempat lain.***

Editor: Siyam

Tags

Terkini

Terpopuler