Mengenal Sosok Syiah Kuala: Tokoh Inspiratif di Balik Universitas Ternama Aceh

4 April 2024, 15:50 WIB
Mengenal Sosok Syiah Kuala: Tokoh Inspiratif di Balik Universitas Ternama Aceh./https:/ Dok usk.ac.id /

CilacapUpdate.com -Universitas Syiah Kuala, yang akrab disebut sebagai "USK," adalah salah satu perguruan tinggi negeri tertua di Banda Aceh, berdiri kokoh sejak 2 September 1961.

Terletak sekitar 8 kilometer ke arah timur dari pusat Kota Banda Aceh, universitas ini adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berakar dalam sejarah dan warisan intelektual Aceh.

Tetapi mengapa universitas ini dinamakan "Syiah Kuala"? Apa makna di balik nama ini? Dalam artikel ini, kita akan mengungkap asal-usul nama Universitas Syiah Kuala dan menggali makna yang terkandung di dalamnya.

Nama Universitas Syiah Kuala merujuk kepada seorang ulama besar dan pendidik terkemuka bernama "Syiah Kuala" atau Syeikh Abdurrauf As-Singkili. Kata "Syiah" dalam konteks ini tidak terkait dengan aliran agama tertentu, melainkan berasal dari bahasa Arab, yang berarti "syeikh" atau ulama.

"Kuala" merujuk pada tempat di muara Krueng Aceh, di mana Syeikh Abdurrauf As-Singkili mengembangkan pendidikan. Namun, siapa sebenarnya Syeikh Abdurrauf As-Singkili, dan mengapa identitasnya begitu penting bagi Universitas Syiah Kuala?

Syeikh Abdurrauf As-Singkili adalah seorang ulama besar yang menduduki jabatan mufti dalam empat masa pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam yang berurutan.

Dengan demikian, beliau adalah salah seorang tokoh kunci dalam sejarah Aceh. Namanya melambangkan perkembangan dan semangat intelektual Aceh di masa lalu, yang bertujuan memajukan masa depan yang lebih baik bagi Aceh.

Perannya sebagai mufti dalam empat masa pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam menggambarkan betapa pengaruhnya meresapi politik dan budaya Aceh pada zamannya. Pemberian nama "Syiah Kuala" untuk universitas ini bukanlah kebetulan.

Baca Juga: Jaga Keamanan Mudik Lebaran, Polresta Cilacap Siapkan 5 Pos Selama Operasi Ketupat Candi 2024

Ini adalah tanda penghormatan bagi seorang ulama besar yang berjuang untuk kemajuan ilmu dan pendidikan di Aceh.

Mungkin ada beberapa yang salah paham bahwa istilah "Syiah" dalam nama universitas ini berkaitan dengan aliran agama Syiah dalam Islam.

Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam konteks ini, kata "Syiah" murni mengacu kepada "Syeikh" atau ulama, dan bukan berhubungan dengan perbedaan aliran agama.

Universitas Syiah Kuala didirikan sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri pertama di Aceh, dan tujuannya adalah untuk melayani semua generasi muda di Indonesia.

Dengan cara ini, nama universitas ini mencerminkan semangat rakyat Aceh dalam memajukan pendidikan dan penghargaan terhadap sejarah intelektual dan budaya mereka.

Mengapa Universitas Syiah Kuala dinamakan sesuai nama seorang ulama besar? Pemberian nama ini memiliki banyak lapisan makna.

Pertama, ini adalah penghormatan kepada seorang tokoh kunci dalam sejarah Aceh, yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, dan pendidikan.

Syeikh Abdurrauf As-Singkili tidak hanya seorang ulama, tetapi juga seorang intelektual yang memainkan peran penting dalam perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan di Aceh.

Kedua, nama ini mencerminkan komitmen Universitas Syiah Kuala untuk menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas, agama, dan budaya Aceh. Ini adalah pengingat bahwa universitas ini bukan hanya sebuah lembaga pendidikan, tetapi juga sebuah penjaga warisan dan budaya lokal.

Dengan mengambil nama seorang ulama besar, universitas ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan dan budaya Aceh akan selalu menjadi bagian integral dari identitasnya.

Ketiga, pemberian nama "Syiah Kuala" juga mencerminkan tekad universitas ini untuk terus berperan dalam pembangunan Aceh yang lebih baik di masa depan. Universitas ini tidak hanya melihat ke masa lalu, tetapi juga merencanakan masa depan yang lebih baik bagi Aceh.

Ini adalah sebuah panggilan bagi mahasiswa dan alumni universitas ini untuk terus berperan dalam memajukan Aceh, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Syeikh Abdurrauf As-Singkili dalam zamannya.

Penting untuk memahami bahwa nama sebuah universitas bukan hanya sekadar sebutan. Nama sebuah universitas mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas yang ingin dijunjung oleh lembaga tersebut.

Dalam kasus Universitas Syiah Kuala, nama ini membawa makna mendalam tentang penghormatan terhadap sejarah dan budaya Aceh, serta komitmen untuk terus berperan dalam pembangunan masa depan yang lebih baik.

Mengingat bahwa Universitas Syiah Kuala adalah perguruan tinggi negeri tertua di Banda Aceh, ini adalah pengingat yang sangat kuat tentang warisan ilmiah dan intelektual yang telah ada di Aceh selama berabad-abad.

Universitas ini telah menjadi pusat pendidikan dan penelitian yang mendorong kemajuan Aceh dan Indonesia. Dalam perjalanannya yang panjang, Universitas Syiah Kuala telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan yang berkontribusi pada berbagai bidang pengetahuan.

Namun, pemberian nama "Syiah Kuala" juga menekankan bahwa pengaruh ilmiah dan intelektual Aceh tidak hanya menjadi sejarah, tetapi juga bagian dari masa depan.

Universitas ini memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang akan memimpin Aceh dan Indonesia ke depan.

Sebagai tempat di mana ilmu pengetahuan dan nilai-nilai budaya Aceh berkumpul, Universitas Syiah Kuala adalah garda terdepan dalam menjaga dan meneruskan warisan tersebut.

Selain itu, nama "Syiah Kuala" juga mengandung pesan tentang pentingnya pendidikan dalam menghadapi masa depan. ***

Editor: Siyam

Tags

Terkini

Terpopuler