Dampak Fatal: BMKG Memprediksi 7 Daerah di Indonesia Terancam Kekeringan Ekstrem Hingga Akhir 2023

3 Oktober 2023, 14:59 WIB
Dampak Fatal: BMKG Memprediksi 7 Daerah di Indonesia Terancam Kekeringan Ekstrem Hingga Akhir 2023/Ilustrasi: Freepik.com @ jcomp /

CilacapUpdate.com - Cuaca yang panas dan terik telah menjadi perbincangan utama dalam beberapa bulan terakhir di Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), situasi ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Mereka memperkirakan bahwa cuaca panas yang telah melanda berbagai wilayah di Indonesia sejak bulan September lalu akan terus berlanjut hingga awal tahun 2024.

Suhu tinggi yang mencapai lebih dari 30 derajat Celsius bahkan mencapai angka 40 derajat Celsius di beberapa daerah.

Dilansir CilacapUpdate.com dari laman resmi BMKG 3 Oktober 2023, Kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya telah menjadi saksi dari suhu ekstrem ini.

Selain itu, BMKG juga mengungkapkan bahwa gerak semu matahari dan fenomena El Nino merupakan faktor utama yang berkontribusi pada cuaca panas yang luar biasa ini.

Gerak semu matahari yang berada tepat di atas khatulistiwa membuat sinar matahari terdistribusi merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: 30 Soal dan Kunci Jawaban SKI SD MI Kelas 6, Soal Sejarah Kebudayaan Islam Pilihan Ganda Lengkap

Selain itu, El Nino menyebabkan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur dan tengah menjadi lebih panas dari biasanya.

Akibatnya, awan-awan yang biasanya membawa hujan beralih dari Indonesia ke Samudera Pasifik tengah, mengakibatkan minimnya curah hujan di wilayah Indonesia.

Dampak dari situasi ini sangat berpotensi untuk menciptakan krisis kekeringan yang serius. BMKG memprediksi bahwa ada 7 wilayah di Indonesia yang akan mengalami panas kering ekstrem hingga akhir tahun 2023.

Wilayah-wilayah tersebut termasuk Sumatera bagian Tengah, Sumatera bagian Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.

Masyarakat di seluruh Indonesia diingatkan untuk sangat berhati-hati dan waspada menghadapi situasi ini.

Penting untuk menjaga kondisi stamina tubuh dan memastikan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik, terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya dapat mengancam kesehatan jika tidak diwaspadai.

Selain itu, BMKG juga mengarahkan perhatiannya kepada Kementerian Pertanian untuk segera bertindak.

Daerah yang memiliki banyak wilayah pertanian sangat rentan terhadap kekeringan ekstrem ini, yang dapat memicu gagal panen dan berdampak pada ketersediaan pangan di negara ini.

Tindakan cepat dan tepat diperlukan untuk mengatasi situasi ini dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.

Situasi cuaca yang sangat panas dan kering ini tidak hanya menjadi masalah cuaca, tetapi juga mengancam banyak aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Mulai dari kesehatan individu hingga ketahanan pangan nasional, dampaknya sangat serius. Oleh karena itu, berbagai tindakan pencegahan dan mitigasi harus segera diambil untuk menghadapi ancaman ini.

Baca Juga: Menggali Sejarah: Tambang Batu Bara Tertua di Asia Tenggara, Warisan Dunia UNESCO di Sumatera Barat

Pentingnya Mewaspadai Kekeringan Ekstrem

Kekeringan ekstrem adalah fenomena cuaca yang serius dan berpotensi memicu krisis besar jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam kondisi kekeringan ekstrem, pasokan air menjadi sangat terbatas, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari orang banyak. Beberapa dampak negatif dari kekeringan ekstrem adalah sebagai berikut:

Krisis Air Bersih: Kekeringan dapat menyebabkan pasokan air bersih yang terbatas, yang dapat mengganggu kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, dan kebersihan.

Gangguan Pertanian: Pertanian adalah salah satu sektor yang paling rentan terhadap kekeringan. Tanaman menjadi kering dan gagal panen dapat terjadi, mengancam ketersediaan pangan dan harga-harga yang stabil.

Krisis Kesehatan: Kekeringan dapat menyebabkan peningkatan kasus dehidrasi, penyakit kulit, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, panas ekstrem juga dapat mengancam kesehatan individu, terutama yang rentan seperti anak-anak dan lanjut usia.

Krisis Lingkungan: Lingkungan alami juga terdampak oleh kekeringan ekstrem. Hutan dan vegetasi kering dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan, mengancam flora dan fauna serta mengurangi kualitas udara.

Krisis Perekonomian: Gangguan dalam produksi pertanian dan industri yang membutuhkan air dalam jumlah besar dapat mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Hilangnya lapangan kerja dan penurunan pendapatan adalah kemungkinan dampaknya.

Oleh karena itu, kekeringan ekstrem adalah masalah yang harus dihadapi dengan serius dan tanggap. BMKG dan pihak berwenang lainnya harus bekerja sama dalam menyusun rencana mitigasi dan tanggapan cepat untuk menghadapi situasi ini.

Baca Juga: Bekasi Jadi Inspirasi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan UMP 2023 Menyelamatkan Pekerja dengan Kehebatan!

Tindakan yang Dapat Dilakukan

Menghadapi ancaman kekeringan ekstrem, ada beberapa tindakan yang dapat diambil oleh individu, komunitas, dan pemerintah:

Hemat Air: Hemat penggunaan air adalah langkah penting. Ini termasuk mengurangi penggunaan air untuk mandi, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah. Tetapkan aturan penggunaan air yang bijak.

Pentingnya Penyimpanan Air: Masyarakat perlu menyimpan air untuk keperluan darurat. Ini dapat dilakukan dengan memiliki wadah penyimpanan air yang cukup besar dan mengumpulkan air hujan.

Baca Juga: Di Kabupaten Kuningan Ada 12 Sekolah Menengah Pertama Terbaik Versi BANSM Kemendikbud, Ada Sekolahmu?

Pertanian yang Berkelanjutan: Petani harus mempertimbangkan metode pertanian yang lebih tahan terhadap kekeringan, seperti penggunaan teknik irigasi yang efisien.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler