JEMBRANA Siap-siap! 33 Desa di Kabupaten Jembrana Akan Dilintasi Proyek Jalan Tol Gilmanuk-Mengwi

4 April 2023, 23:55 WIB
Ilustrasi Jalan Tol. JEMBRANA Siap-siap! 33 Desa di Kabupaten Jembrana Akan Dilintasi Proyek Jalan Tol Gilmanuk-Mengwi/Tangkapan Layar/Pixabay.com @mherfurt /

CilacapUpdate.com - Berikut ini daftar 33 Desa di Kabupaten Jembrana, provinsi Bali yang akan dilintasi proyek jalan tol Gilmanuk-Mengwi, simak ulasannya hingga selesai untuk mengetahui desa mana saja yang terdampak proyek tersebut.

Pemerintah pusat sedang merencanakan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi, yang akan menjadi jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara yang telah beroperasi sejak 2013.

Proyek jalan tol ini direncanakan memiliki 6 simpang susun, yaitu simpang susun Cekik, simpang susun Banyubiru, simpang susun Negara, simpang susun Pekutatan, simpang susun Soka, dan simpang susun Warnasari.

Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki lajur khusus untuk pengguna kendaraan roda 2 pada SS Pekutatan-Mengwi sepanjang 40 km. Proyek ini akan dilaksanakan oleh PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku konsorsium pemenang lelang.

Baca Juga: Bukan pada Arus Mudik, Lantas Kapan Jasa Marga Mulai Fungsikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan?

Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini memiliki masa pengusahaan selama 50 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp24,6 triliun dan IRR sebesar 11,46 persen.

Namun, perlu diketahui bahwa proyek jalan tol ini akan berdampak pada tiga kabupaten di Bali, yaitu Jembrana, Badung, dan Tabanan.

Khusus untuk Kabupaten Jembrana, ada total 33 desa yang bakal terdampak proyek jalan tol ini. Daftar desa dan kecamatan yang terimbas proyek tol Gilimanuk-Mengwi antara lain:

1. Kecamatan Jembrana

- Desa Pendem seluas 87.270,96 m2;

- Desa Dauhwaru seluas 523.402,90 m2;

- Desa Batuagung seluas 243.098,78 m2; dan

- Desa Mendoyo Dangin Tukad seluas 122.132,00 m2.

2. Kecamatan Mendoyo

- Desa Mendoyo Dauh Tukad seluas 75.524,69 m2;

- Desa Pohsanten seluas 129.028,24 m2;

- Desa Pergung seluas 126.931,83 m2;

- Desa Tegalcangkring seluas 96.421,87 m2;

- Desa Penyaringan seluas 387.934,22 m2;

- Desa Yehembang Kauh seluas 157.122,76 m2;

- Desa Yehembang seluas 144.921,72 m2;

- Desa Yehembang Kangin seluas 247.616,66 m2; dan

- Desa Yehsumbul seluas 357.509,20 m2.

Baca Juga: KEBUMEN TAJIR, 15 Kecamatan di Kabupaten Kebumen Terdampak Proyek Jalan Tol Jogja-Cilacap, Ada Desamu?

3. Kecamatan Pekutatan

- Desa Medewi seluas 131.648,66 m2;

- Desa Pulukan seluas 89.866,78 m2;

- Desa Pekutatan seluas 660.214,58 m2;

- Desa Pangyangan seluas 114.816,62 m2;

- Desa Gumbrih seluas 438.505,82 m2; dan

- Desa Pengeragoan seluas 398.877,01 m2.

4. Kecamatan Negara

- Desa Kaliakah seluas 513.495,93 m2;

- Desa Banyubiru seluas 4.244,46 m2;

- Desa Berangbang seluas 81.784,43 m2; dan

- Desa Baler Baleagung seluas 80.521,31 m2.

5. Kecamatan Melaya

- Kelurahan Gilimanuk seluas 634.504,71 m2;

- Desa Melaya seluas 523.402,90 m2;

- Desa Blimbingsari seluas 49.098,93 m2;

- Desa Ekasari seluas 63.353,82 m2;

- Desa Nusasari seluas 170.795,25 m2;

- Desa Warnasari seluas 15.509,04 m2;

- Desa Candikusuma seluas 241.091,77 m2;

- Desa Tuwed seluas 60.954,61 m2;

- Desa Tukadaya seluas 159.019,92 m2; dan

- Desa Manistutu seluas 115.633,93 m2.

Baca Juga: TANGERANG SIAP TAJIR! Ini Daftar 35 Desa yang Dilintasi Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Kabupaten Tangerang

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi

Proyek pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Kabupaten Jembrana, Kecamatan Pekutatan, dikabarkan mengalami hambatan setelah baru dikerjakan selama 5 bulan. Dari informasi yang diperoleh dari warga sekitar, proyek ini terlihat berhenti dan tidak ada aktivitas sama sekali dalam kurun waktu hampir sebulan terakhir. Beberapa truk dan ekskavator terlihat terparkir di lokasi proyek tanpa adanya aktivitas apapun.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra membantah bahwa proyek ini mangkrak. Menurutnya, pengerjaan proyek ini dihentikan karena terkendala oleh pembebasan lahan yang belum tuntas di sebelah timur lokasi tol yang sudah dikerjakan. Ia juga menegaskan bahwa proyek tol ini akan dilanjutkan setelah pembebasan lahan tersebut selesai dilakukan.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi adalah proyek jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara yang telah beroperasi sejak 2013. Jalan tol sepanjang 96 kilometer ini dilengkapi dengan 6 simpang susun, yaitu simpang susun Cekik, Banyubiru, Negara, Pekutatan, Soka, dan Warnasari. Selain itu, jalan tol ini juga memiliki lajur khusus untuk pengguna kendaraan roda 2 pada simpang susun Pekutatan-Mengwi dengan panjang 40 kilometer.

Proyek tol ini dilaksanakan oleh PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku konsorsium pemenang lelang dengan masa pengusahaan selama 50 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Nilai investasi proyek tol ini mencapai Rp24,6 triliun dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,46 persen. Proyek ini melintasi 3 kabupaten, yaitu Jembrana, Tabanan, dan Badung serta 13 kecamatan dan 58 desa.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dirancang untuk menjadi satu-satunya proyek jalan bebas hambatan yang dibangun dengan fasilitas jalur sepeda di Bali. Namun, terkendala oleh pembebasan lahan yang belum tuntas, pengerjaan proyek ini terhenti sementara. Meskipun begitu, pemerintah menegaskan bahwa proyek ini akan dilanjutkan setelah pembebasan lahan tersebut selesai dilakukan.

Profil Tol Gilimanuk-Mengwi - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan dimulai pada tahun 2022 dan diharapkan selesai pada tahun 2024.

Jalan tol ini memiliki panjang 96,84 km yang terbagi dalam tiga seksi, yaitu seksi I Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 54,749 km, seksi II Pekutatan-Soka sepanjang 23,175 km, dan seksi III Soka-Mengwi sepanjang 18,920 km.

Dengan dibangunnya jalan tol ini, diharapkan mampu memotong waktu tempuh Gilimanuk-Mengwi dari sebelumnya 3-4 jam menjadi 1,5-2 jam perjalanan. Jalan tol ini juga akan memiliki 6 simpang susun dan lajur khusus untuk pengguna kendaraan roda 2 pada SS Pekutatan-Mengwi sepanjang 40 km.

Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dilaksanakan oleh PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku konsorsium pemenang lelang. Masa pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi adalah selama 50 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp24,6 triliun dan IRR sebesar 11,46 persen.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri merupakan jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 km yang telah beroperasi sejak 2013.

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan memberdayakan 4 desa di kawasan Jembrana, Pekutatan, Soka, dan Tabanan untuk dibangun rest area sebagai dukungan pembangunan UMKM. Khusus untuk rest area di Tabanan sendiri akan berfungsi sebagai penghubung distribusi logistik dalam kota.

Baca Juga: Tembus Triliunan Rupiah, Ini Skema Pendanaan Proyek Jalan Tol Cilacap - Yogyakarta

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Dengan adanya Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, diharapkan dapat menjadi pemicu berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali.

Selanjutnya, diharapkan mampu menyeimbangkan dan menyamaratakan perekonomian di seantero Pulau Dewata. Selama ini, pertumbuhan perekonomian di Bali masih terpaku di bagian selatan pulau tersebut.

Menurut Basuki, kualitas pengerjaan harus tetap dijaga, terutama tata kelola keuangan maupun pelaksanaannya.

Penyimpangan-penyimpangan biasanya terjadi pada pengadaan barang dan jasa, sehingga semua harus berjalan dengan baik dan tata kelola tetap harus dijaga.

Demikian ini daftar 33 Desa di Kabupaten Jembrana, provinsi Bali yang akan dilintasi proyek jalan tol Gilmanuk-Mengwi.***

Editor: Siyam

Sumber: PUPR

Tags

Terkini

Terpopuler