Ki Bodronolo, yang berasal dari Desa Karanglo, Panjer (sekarang termasuk dalam wilayah Kebumen), memiliki peran kunci dalam mengumpulkan bahan pangan untuk pasukan Mataram.
Keberhasilannya dalam menyediakan lumbung padi yang besar menjadi kontribusi berarti bagi pasukan Mataram.
Sebagai penghargaan atas jasa Ki Bodronolo, Sultan Agung mengangkat Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, menjadi Bupati Panjer.
Sementara itu, Bagus Bodronolo, anak Ki Bodronolo, dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
3. Joko Sangrib dan Peran Pentingnya
Joko Sangrib adalah tokoh lain yang berperan penting dalam sejarah Kebumen. Ia merupakan putra Pangeran Puger atau Pakubuwono I dari Mataram.
Ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa, ia dikenal dengan nama Tumenggung Honggowongso.
Bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I, ia berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta, yang sekarang dikenal sebagai Solo.
Pada kesempatan lain, Tumenggung Honggowongso juga berhasil memadamkan pemberontakan yang terjadi di daerah Banyumas.
Berkat jasanya ini, Keraton Surakarta mengangkatnya dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai dengan nama wasiat pemberian ayahandanya.