Boyolali Layak Bangga! Ada 8 Daftar Orang Ternama Kelahiran Boyolali, Ada Mantan KASAD hingga Panglima TNI!

- 28 Mei 2023, 14:33 WIB
Sutopo Purwo Nugroho, eks Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan tokoh kelahiran Boyolali..*/REUTERS
Sutopo Purwo Nugroho, eks Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan tokoh kelahiran Boyolali..*/REUTERS /

CilacapUpdate.com - Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ternyata memiliki banyak tokoh penting, terkenal, dan berpengaruh yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat umum.

Di antara mereka, terdapat beberapa pejabat eselon 1 dan sosok yang paling sukses dalam sejarah Boyolali, yaitu Presiden Joko Widodo, yang dikenal dengan nama Jokowi.

Banyak orang yang mungkin tidak menyangka bahwa Boyolali, Jawa Tengah, telah melahirkan individu-individu yang sukses di luar batas biasa. Kesuksesan mereka memungkinkan mereka untuk dengan mudah menginap di hotel mewah tanpa merasa diusir oleh petugas hotel hanya karena asal daerah mereka.

Berikut ini adalah 8 orang sukses asal Boyolali yang dikumpulkan oleh CilacapUpdate dari berbagai sumber:

1. Jenderal TNI (Purn) Mulyono

Jenderal TNI (Purn) Mulyono adalah salah satu tokoh asal Boyolali Jawa Tengah yang sukses. Pria kelahiran 12 Januari 1961 di Boyolali ini adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Baca Juga: Pemalang Penuh Perwira! 8 Orang Ternama Asal Pemalang yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Mantan Kapolri

Mulyono merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1983. Jabatan terakhir Jenderal empat ini adalah Pangkostrad.

Lulusan Akmil yang berdinas di TNI sejak 1983 ini pernah menjadi Komandan Batalyon Tri Eka Jaya di Lampung yang masuk dalam area Kodam II Sriwijaya. Karier di militernya sudah menjadikan dirinya mendulang kesuksesan.

Jabatan militer yang pernah ia capai yaitu Letnan Dua sampai Letnan satu, Komandan Peleton (Danton) Bataliyon Infanteri (Yonif) 712/Wiratama Kodam VII/Wirabuana, Komandan Kompi (Danki) Yonif 712/Wiratama Kodam VII/Wirabuana, Pasiops Yonif 712/Wiratama Kodam VII/Wirabuana.

Kemudian Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Bandung (1995). Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 143/Tri Wira Eka Jayadi wilayah Kodam I/Bukit Barisan (1997).

Juga Dosen Gol V/Seskoad (1999). Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda (2000). Kepala Staf Korem 121/Alambhana Wanawai. Asisten Operasi (Asops) Kaskostrad (2006). Danmentar Akmil Magelang (2009). Komandan Resort (Danrem) militer 032/Wirabraja (2009). Wakil Komandan (Wadan) Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD (2011).

Juga Direktur latihan (Dirlat) di Kodiklat TNI AD (2011). Direktur Doktrin (Dirdok) Kodiklat TNI AD (2011). Wakil Komandan (Wadan) Kodiklat TNI AD (2012). Asisten Operasi (Asops) Kasad (2013). Pangdam Jaya (2014). Pangkostrad (2014). Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KASAD (2015).

2. Sutopo Purwo Nugroho

Sutopo Purwo Nugroho, eks Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sutopo Purwo Nugroho adalah tokoh berpengaruh untuk urusan informasi bencana alam yang terjadi di Indonesia. Saat terjadi gempa Lombok dan Palu Sulawesi Tengah, wajahnya sering muncul di televisi.

Ia alumnus Universitas Gadjah Mada, lahir di Boyolali pada 7 Oktober 1969, dan meninggal dunia di saat karirnya berada di puncak, yakni pada 7 Juli 2019.

Sosoknya kerap menjadi andalan masyarakat Indonesia karena informasi mengenai bencana alam selalu dinanti-nantikan, mulai dari perkembangan jumlah korban meninggal, kondisi para pengungsi, hingga terkait masalah teknis penanggulangan bencana.

Baca Juga: Solo Gudang Seniman! Deretan 6 Artis Nasional Keturunan Solo, Nomor 2 Sedang Proses Cerai, Siapa?

Dalam perannya sebagai Kepala Humas BNPB, ternyata dia tidak hanya aktif memberikan informasi tentang bencana alam melalui siaran pers saja. Tetapi dia juga berusaha menyebarkan dan memperbaharui informasi faktual terkait bencana lewat akun Twitter-nya.

Bahkan Sutopo juga selalu berusaha menangkal hoaks yang sering muncul terkait bencana agar masyarakat tidak tertipu infomasi yang tidak jelas kebenarannya. Hal itu dilakukannyasupaya masyarakat semakin cerdas dalam perkembangan informasi khususnya bencana alam.

Ayah dari empat orang anak ini memang sudah dikenal banyak orang. Namun kesuksesannya sekarang bukan semata-mata ditempuh dengan mudah. Sutopo merupakan lulusan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada pada 1993.

Ia mengawali kariernya dengan bekerja sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada 1994. Ia menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 nya di Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang hidrologi.

Setelah menyelesaikan pendidikan S3 di IPB, Sutopo juga menjadi dosen di Pascasarjana UI, IPB, dan Universitas Pertahanan. Sejak 2010 hingga meninggal dunia, dia bekerja di BNPB.

3. Djoko Kirmanto

Djoko Kirmanto mantan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia pada masa Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2004 hingga 2014. Pria kelahiran 5 Juli 1943 di Boyolali Jawa Tengah ini juga menjadi salah satu tokoh di Indonesia yang juga turut ambil bagian dalam memajukan bangsa Indonesia.

Baca Juga: SIBOLGA Bakal Tajir! 5 Uang Koin Kuno Paling Dicari Kolektor di Kota Sibolga, Kamu Punya?

Djoko menyelesaikan pendidikannya di jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1969. Kemudian meneruskan pascasarjananya di Land and Water Development (IHE-Delft), Belanda pada tahun 1977.

Setelah lulus kuliah, Djoko menjadi Site Engineer pada proyek Departemen Pekerjaan Umum (DPU): Pembangunan Pondasi Jembatan Karangsemut di Yogyakarta. Proyek inilah yang menjadi awal langkah Djoko menapak karier birokrasi di DPU.

Bergabung dengan DPU, Djoko menangani banyak proyek penting departemen tersebut. Antara tahun 1970-1974 dia sudah menjadi Asisten Perencana pada Proyek Irigasi Sadang, Sulawesi Selatan.

Pada Proyek Pekalen di Jawa Timur (1976-1980), dia sudah menjadi Deputi Teknik. Setelah itu dia kembali menjadi Deputi Kepala Staf Proyek Irigasi IDA di Jakarta (1980-1983).

Sampai akhir tahun 1980-an itu, pria 69 tahun ini masih beberapa kali ditugaskan dalam berbagai proyek pembangunan yang melibatkan DPU.

Pada 1991 Djoko menjabat sebagai Inspektorat Wilayah. Dalam satu dekade kemudian, dia sudah menjadi Direktur Jenderal Pengembangan Permukiman Departemen Pengembangan Wilayah.

Selama 32 tahun lebih, Djoko mendedikasikan pengabdiannya di Pekerjaan Umum, sebelum akhirnya mengakhiri karier PNS sebagai Sekjen Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) pada November 2003.

Baca Juga: Banjarnegara Anti Nganggur! 15 Daftar Pekerjaan Idaman Gadis Berdasar Data BPS, Gaji Mulai Rp 4Juta Mau?

Riwayat karier Djoko Kirmanto: Asisten perencana proyek irigasi Sadang Sulsel, Deputi Teknik Proyek Pekalen Sampean Jatim, Deputi Kepala Staf Teknik Proyek Irigasi IDA Jakarta, Pemimpin Proyek Banjir Jaya Ditjen Air, Direktur Bina Program Direktorat Cipta Karya, Asisten I bidang Pengembangan Pembangunan Perumahan Negara, Dewan Pengawas (Dewas) dari BUMN di bidang perumahan, Perum Perumnas, Komisaris Bumi Serpong Damai.

Setelah menjalani masa pensiun ia diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin dan menghidupkan kembali DPU. Pembangunan perumahan yang menjadi bidang spesialisasi dan prioritasnya.

Proyek yang ditawarkan pemerintah Indonesia kepada investor asing tersebut antara lain berupa pembangunan jalan tol dan air bersih di 24 lokasi di Indonesia.

Dalam kariernya tersebut dia sangat perhatian pada sektor perumahan, serta mendorong pembangunan perumahan secara horisontal di kota-kota besar sebagai upaya mengurangi permukiman kumuh.

Dari kesuksesan kariernya tersebut, ia sudah memberikan banyak kontribusi bagi Indonesia.

4. Bambang Widiyatmoko

Bambang Widiyatmoko adalah seorang peneliti Fisika LIPI kelahiran Boyolali tahun 1965 yang telah menghasilkan karya bermanfaat bagi masyarakat yang juga diakui dunia internasional. Bambang Widiyatmoko 13 tahun belajar di Tokyo Institute of Technology, Jepang.

Karya terbesar Bambang adalah Optical Frequency Comb Generator (OFCG) yaitu alat pencecah sinar laser yang lazim digunakan di perusahaan berbasis fiber optik. Temuannya itu juga telah dipakai berbagai industri komunikasi di Jepang.

Berkat temuannya tersebut Bambang diberi penghargaan berupa medali Anugerah Habibie dari The Habibie Center (THC), yayasan yang bergerak di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Baca Juga: Banjarnegara Gilar-gilar! Inilah 5 Orang Ternama Asli Banjarnegara yang Miliki Peran Signifikan di Bidangnya!

Bambang berhasil menciptakan alat pencacah sinar laser yang hanya sebesar jari kelingking sebagai produk dasar. Kemudian Bambang menyempurnakan temuannya agar bisa diproduksi secara masal.

Ide Bambang membuat pemancar sinar tersebut disempurnakan dan ukurannya menjadi sebesar kotak P3K.

Dia juga mendirikan perusahaan ventura bernama Optocomb. Bambang menggandeng dua sahabatnya. Alat yang dipasarkan itu berseri BK625SM. BK merupakan gabungan inisial Bambang (B) dan Kourogi (K). Kourogi adalah karib Bambang di Jepang.

Dengan kecerdasannnya tersebut, Bambang juga menghasilkan karya besar lainnya yaitu alat pendeteksi tsunami berbasis laser. Alat itu kini sudah dimanfaatkan di Jepang.

Ditanam di dasar laut perairan Jepang. Prinsipnya, begitu tanda-tanda tsunami muncul, alat yang ditanam tadi akan mengirimkan informasi sinar laser ke stasiun di pinggir pantai. dengan Alat pendeteksi tsunami ini, semua orang di daratan bisa mengantisipasinya.

Bentuk alat ini seperti tongkat yang ditanam di dasar laut. Berbeda dengan alat pendeteksi tsunami lain yang diapungkan dengan buoy. Apabila, buoy hilang dihantam ombak, lenyaplah alat tersebut.

Alat pendeteksi tsunami ini pernah ditawarkan ke Bappenas pada tahun 2004, namun sebelum ada jawaban terjadilah tsunami di Aceh. Hingga kini, alat Bambang juga masih belum dipakai di Indonesia. Alat tersebut justru populer di Jepang.

Baca Juga: Pengumuman Resmi! Kabupaten Magetan Gelombang 54 Kartu Prakerja Akan Dibuka, Dapatkan Uang Rp 4 Juta!

Selain itu, Bambang juga telah menciptakan alat penghancur jarum suntik. Setelah menyuntik pasien, dokter tidak perlu lagi membuang jarumnya ke tempat sampah. Cukup dimasukkan ke dalam alat buatan Bambang tersebut. Nantinya jarum akan melebur menjadi serbuk.

Dari peleburan jarum tersebut, bakteri yang menghuni pada jarum tersebut dipastikan mati. Di luar negeri banyak dibuat alat serupa, namun banyak suster ketakutan, sebab alat itu memancarkan api.

5. Presiden Joko Widodo

Nomor 5 tidak lain tidak bukan adalah Presiden Joko Widodo. Dedikasinya memajukan bangsa Indonesia sudah banyak dirasakan masyarakat. Mulai menjabat Presiden RI sejak 20 Oktober 2014, dan kembali terpilih pada Pemilu 2019 berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.

Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.

Dua tahun menjalani periode keduanya sebagai Wali Kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Jokowi lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Ibu Jokowi, Sudjiatmi lahir dan tumbuh di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Baca Juga: Deretan Artis yang Berasal dari Kabupaten Cilacap, No 3 Bak Bidadari, Mana Nih yang Jadi Idolamu?

Sementara ayah Jokowi, almarhum Noto Mihardjo menjalani masa muda dan sekolah di desa itu bersama kakek dan neneknya.

6. Amir Yanto

Amir Yanto, kelahiran Boyolali, 5 Oktober 1965, adalah adalah Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen sejak 5 Januari 2022.

Sebelumnya dia menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan sejak 30 Juli 2020 hingga 5 Januari 2022.

Riwayat Jabatan

  • Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara (2018)
  • Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (2020)
  • Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (2022)

7. Laksamana TNI (Purn.) Widodo Adi Sutjipto

Laksamana TNI (Purn.) Widodo Adi Sutjipto, merupakan mantan Panglima TNI, yang lahir di Boyolali, 1 Agustus 1944.

Laksamana TNI (Purn.) Widodo Adi adalah perwira tentara Indonesia, yang juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Menkopolhukam sejak 21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009. Ia juga mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Setelah menyelesaikan sekolah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta dan lulus dari Akademi Angkatan Laut pada tahun 1968, Widodo menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut sebelum diangkat menjadi Wakil Panglima ABRI oleh Presiden B.J. Habibie pada tahun 1999.

Oleh Presiden Abdurrahman Wahid, ia diangkat menjadi Panglima TNI dari 1999 hingga 2002. Ia merupakan panglima pertama yang berasal dari kesatuan Angkatan Laut dalam sejarah Indonesia.

8. Irjen Pol (Purn) Hadiatmoko

Irjen Pol (Purn) Hadiatmoko, adalah mantan perwira tinggi Polri, yang lahir di Boyolali, 12 Oktober 1955. Hadiatmoko adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur yang menjabat sejak 8 Juli 2011 hingga 8 Juni 2013.

Baca Juga: Pencairan Uang Ganti Rugi Tol Jogja - Bawen di Magelang Tinggal Menghitung Hari, Capai Puluhan Juta Per Meter?

Sebelum bertugas sebagai Semeru Satu (sandi Kapolda Jatim), alumnus Akpol 1978 ini tercatat memimpin Polda Bali. Dia adalah Wakabareskrim pada era Kabareskrim Komjen Susno Duadji.

Selain itu, Hadiatmoko putera bapak H Duto Mulyono yang merupakan lurah catur juga dikenal religius ini[4] pernah menjabat sebagai Wakabareskrim, Kapolda Riau, dan Direktur V (Tipiter) Bareskrim Polri.

Riwayat Jabatan Irjen Pol (Purn) Hadiatmoko

  • Kapolwil Pekalongan (2000-2001)
  • Wadir V / Tipiter Bareskrim Polri (2007-2008)
  • Dir V / Tipiter Bareskrim Polri (2008)
  • Kapolda Riau (2008-2009)
  • Wakabareskrim Polri (2009-2010)
  • Staf Pada Sahli Kapolri (2010)
  • Kapolda Bali (2010-2011)
  • Kapolda Jatim (2011-2013)

Demikian 8 orang sukses asal Boyolali yang dikumpulkan oleh CilacapUpdate dari berbagai sumber.***

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x