Serba Serbi Harga Kepokmas Naik di Pasar Tradisional Purbalingga, Ini Solusi Pemerintah untuk Atasi Masalahnya

- 27 Maret 2023, 21:41 WIB
Serba Serbi Harga Kepokmas Naik di Pasar Tradisional Purbalingga, Ini Solusi Pemerintah untuk Atasi Masalahnya/Dok. jatengprov.go.id
Serba Serbi Harga Kepokmas Naik di Pasar Tradisional Purbalingga, Ini Solusi Pemerintah untuk Atasi Masalahnya/Dok. jatengprov.go.id /

CilacapUpdate.com - Masuki bulan Ramadan, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasar tradisional Purbalingga mengalami kenaikan.

Hal ini membuat pemerintah setempat segera mengambil tindakan dengan melakukan operasi pasar agar kenaikan harga tidak terus berlanjut dan meresahkan masyarakat.

Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan harga yang signifikan pada garam atau lebih dikenal dengan garam krosok di Pasar Segamas.

Baca Juga: Asal Usul Sejarah Kabupaten Purbalingga: Kyai Arsakusuma PENGELANA yang Diangkat Anak Oleh Kyai Ageng Giring

Pada tanggal 17 Maret 2023, harga garam krosok sebesar Rp8.500 per bungkus isi 12 batang, sedangkan garam halus seharga Rp80 ribu per bungkus isi 40 kemasan kecil.

Namun, pada tanggal 24 Maret 2023, harga garam krosok naik menjadi Rp9.500 per bungkus dan garam halus mencapai harga Rp95.750 per bungkus.

Sedangkan harga garam di Pasar Bobotsari masih stabil dengan harga sebesar Rp7.000 per bungkus untuk garam krosok dan Rp93 ribu per bungkus untuk garam halus.

“Garam ini konsumen terbanyak untuk keperluan industri makanan,” Kata Sudono, Dikutip CilacapUpdate dari laman resmi jatengprov.go.id (27/3/2023).

“Minyakkita banyak permintaan namun stoknya masih kurang, kalau harganya masih tetap Rp14 ribu per liter,” Sambungnya.

Selain garam, suplai minyak goreng kemasan dari Perum Bulog, Minyakkita, cenderung kurang. Menurut Sudono, Minyakkita banyak permintaan namun stoknya masih kurang, sehingga harganya masih tetap Rp14 ribu per liter.

Baca Juga: Sambut Ibadah Haji 2023, Kantor Imigrasi Cilacap Gelar Layanan Haji On The Spot di Purbalingga

Namun demikian, harga telur malah mengalami penurunan sebesar Rp1.000 dari Rp31 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Harga beras IR 64 medium sebesar Rp11.000 per kilogram.

Meski demikian, harga cabai rawit setan justru mengalami kenaikan, yakni dari Rp60 ribu menjadi Rp68 ribu per kilogram.

Untuk menjaga kestabilan harga dan stok komoditas pangan masyarakat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi.

Salah satunya adalah melakukan operasi pasar kerja sama dengan Bulog Subdrive Banyumas dan distributor Minyakita. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pada beras dan Minyakita.

“Biasanya jelang Idulftri ada parsel, ada barang dalam kemasan lainnya. Kita pantau untuk memastikan bahwa kualitas barang yang diperdagangkan memang layak,” Tegasnya.

Selain itu, upaya lain yang akan dilakukan adalah mengumpulkan distributor besar barang kebutuhan pokok masyarakat untuk menyamakan persepsi dan pemahaman agar tidak ada yang menahan stok barang di gudang.

Baca Juga: Cek Bansos PKH 2023 di Purbalingga? Ini Link cekbansos.kemensos.go.id Online Lewat HP

Kemudian, pihaknya bersama satgas pangan di Purbalingga akan mengintensifkan pengawasan dan pemantauan di lapangan terhadap harga dan kualitas barang dagangan, khususnya barang dalam kemasan.

Hal ini akan dijalankan untuk memastikan bahwa kualitas barang yang diperdagangkan memang layak dan tidak mengecewakan konsumen.

Dalam menghadapi kenaikan harga pada komoditas kebutuhan pokok masyarakat saat Ramadan ini, pemerintah Purbalingga telah melakukan tindakan cepat dan tanggap.***

Editor: Siyam

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x