Makna Mendalam Sumbu Filosofi Yogyakarta: Warisan Budaya UNESCO Abad ke-18 yang Menggetarkan

- 24 September 2023, 01:30 WIB
Makna Mendalam Sumbu Filosofi Yogyakarta: Warisan Budaya UNESCO Abad ke-18 yang Menggetarkan/Dok. Instagram.com @indomendunia
Makna Mendalam Sumbu Filosofi Yogyakarta: Warisan Budaya UNESCO Abad ke-18 yang Menggetarkan/Dok. Instagram.com @indomendunia /

CilacapUpdate.com - Sebuah kehormatan besar telah diberikan kepada Yogyakarta, salah satu kota yang paling kaya akan sejarah dan budaya di Indonesia.

Dalam pengumuman yang menggetarkan, UNESCO telah menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2023.

Inilah cerita tentang bagaimana sebuah sumbu imajiner sejak abad ke-18 menjadi saksi berharga atas kehidupan dan budaya masyarakat Yogyakarta.

Sumbu Filosofi Yogyakarta: The Cosmological Axis of Yogyakarta

Sumbu Filosofi Yogyakarta, atau yang dikenal sebagai "The Cosmological Axis of Yogyakarta," adalah suatu konsep tata ruang yang mencakup sebuah sumbu imajiner yang membentang sepanjang 6 kilometer dari utara ke selatan kota Yogyakarta.

Konsep tata ruang ini pertama kali dicetuskan oleh raja pertama Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I, pada abad ke-18.

Namun, bukan hanya sebagai sebuah sumbu imajiner, Sumbu Filosofi Yogyakarta juga memiliki makna mendalam dalam sejarah dan budaya kota ini.

Baca Juga: Sah! InilahHarga BBM Terbaru Sabtu 23 September 2023, Cek Pertalite Pertamax Provinsi Aceh

Saksi Sejarah dan Budaya

Sumbu Filosofi Yogyakarta telah menjadi saksi atas berbagai peristiwa sejarah dan perkembangan budaya yang terjadi selama berabad-abad.

Lebih tepatnya, pada abad ke-18 dan seterusnya, Sumbu Filosofi Yogyakarta menjadi saksi budaya setempat yang kaya dan beragam.

Halaman:

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x