Sebaliknya, Bandara ini akan berdiri di daerah yang terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota provinsi tersebut.
Pembangunan Bandara baru ini adalah bagian dari inisiatif Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di seluruh Indonesia.
Sebagian besar Bandara baru ini dibangun di daerah-daerah yang jaraknya cukup jauh dari ibu kota provinsi, seperti yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Kabupaten Bolaang Mongondow, tempat Bandara ini dibangun, dianggap memiliki urgensi untuk memiliki Bandara sendiri.
Baca Juga: Sebelas Universitas di Sulawesi Utara Ini Disebut UniRank, Prestasi Mahasiswa Membanggakan Daerah!
Alasan utamanya adalah potensi besar yang dimiliki daerah ini untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata.
Selain itu, jarak yang cukup jauh dari Kota Manado membuat perjalanan darat antara kedua tempat ini memakan waktu sekitar 4-5 jam.
Dengan hadirnya Bandara baru ini, diharapkan waktu tempuh dari Kota Manado ke Kabupaten Bolaang Mongondow akan sangat dipersingkat, dan ini akan membawa dampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut.
Pemkab Bolaang Mongondow telah memberikan kontribusi berupa hibah tanah seluas 400 hektar kepada Kementerian Perhubungan untuk memungkinkan pembangunan Bandara baru ini.