Latihan serupa juga dilakukan oleh Rusia dan Suriah seminggu sebelum Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Saat itu Rusia mengerahkan pembom kekuatan nuklir dan pejuang rudal hipersonik canggih ke Suriah dalam latihan angkatan laut besar di Laut Mediterania.
Sudah sejak lama pasukan Rusia terlibat secara aktif di Suriah dengan maksud mendukung Presiden Bashar Al Assad dalam konflik yang telah berlangsung 11 tahun lamanya serta menewaskan jutaan orang.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan, Polri Segera Tutup Yellow Notice bagi Emmeril Khan Mumtadz
Israel, di sisi lain, telah melakukan ratusan serangan di wilayah Suriah selama bertahun-tahun, tetapi jarang mengakui serangan semacam itu.
Meski begitu, serangan ini sebenarnya menargetkan pangkalan militer sekutu Iran seperti kelompok Hizbullah Lebanon yang memiliki pesawat tempur di Suriah.
Para pejuang ini juga berperang bersama Presiden Assad dan melakukan pengiriman senjata untuk kepentingan milisi. ***