Israel Bombardir Damaskus, Suriah dan Rusia Siap Amankan Wilayah Dengan Menggelar Latian Militer Besar

11 Juni 2022, 06:14 WIB
Ilustrasi - Pasukan Rusia dan Suria sedang melakukan latian militer besar /Pexels/Pixabay

CilacapUpdate.com - Pada hari Selasa, 7 Juni 2022, Rusia mengadakan latihan militer bersama dengan Suriah di daerah Dataran Tinggi Golan setelah Israel menembaki daerah selatan Damaskus.

Latihan militer ini merupakan yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Latihan ini mensimulasikan serangan jet, pesawat tempur, dan drone dari musuh.

Kementerian Pertahanan Suriah juga mengatakan bahwa selama latihan militer hari Selasa, pesawat tempur Rusia dan Suriah melakukan patroli di sepanjang Dataran Tinggi Golan dan wilayah selatan Suriah.

Baca Juga: Masih Minus! Capaian Kegiatan APBD Cilacap Baru 40,88 persen dari Target 48,88 hingga Mei 2022

“Semua target ilusif dipantau dan dihancurkan sepenuhnya, sementara target udara ditembak di malam hari untuk pertama kalinya,” ucap Kementrian Pertahanan Suriah dalam sebuah video pernyataan.

Sebagaimna dikutip CilacapUpdate dari laman Times of Israel pada hari Jumat, 10 Juni, pengumuman ini diterbitkan beberapa jam setelah dilaporkan bahwa rudal Israel membombardir Suriah di selatan ibu kota Damaskus.

Di mana serangan tersebut menyebabkan kerusakan properti tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurut sebuah pernyataan di televisi pemerintah, pejabat militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal di atas Dataran Tinggi Golan sesaat sebelum tengah malam waktu setempat pada hari Senin.

Baca Juga: Ini Perbedaan Komunitas Vespa Indonesia dengan Eropa dan Amerika

Latihan serupa juga dilakukan oleh Rusia dan Suriah seminggu sebelum Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Saat itu Rusia mengerahkan pembom kekuatan nuklir dan pejuang rudal hipersonik canggih ke Suriah dalam latihan angkatan laut besar di Laut Mediterania.

Sudah sejak lama pasukan Rusia terlibat secara aktif di Suriah dengan maksud mendukung Presiden Bashar Al Assad dalam konflik yang telah berlangsung 11 tahun lamanya serta menewaskan jutaan orang.

Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan, Polri Segera Tutup Yellow Notice bagi Emmeril Khan Mumtadz

Israel, di sisi lain, telah melakukan ratusan serangan di wilayah Suriah selama bertahun-tahun, tetapi jarang mengakui serangan semacam itu.

Meski begitu, serangan ini sebenarnya menargetkan pangkalan militer sekutu Iran seperti kelompok Hizbullah Lebanon yang memiliki pesawat tempur di Suriah.

Para pejuang ini juga berperang bersama Presiden Assad dan melakukan pengiriman senjata untuk kepentingan milisi. ***

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler