CilacapUpdate.com - Shireen Abu Akleh seorang jurnalis senior di Al-Jazeera dibunuh oleh pasukan Israel saat melakukan peliputan di wilayah Barat, Jenin.
Pembunuhan Shireen Abu Akleh tersebut diduga dilakukan oleh pasukan Israel yang sedang melakukan operasi pendudukan di wilayah Jenin, Palestine, kemarin, Rabu 11 Mei 2022.
Al Jazeera meminta Israel untuk bertanggungjawab atas pembunuhan Shireen Abu Akleh yang dilakukan saat melakukan peliputan dan menggunakan rompi 'Pers'.
Baca Juga: Ulang Tahun, Coach Shin Tae-yong Traktir Timnas U-23 Piza dan Durian di Sela Sea Games Vietnam
Al Jazeera menyebutkan bahwa pemunuhan terhadap jurnalis dilakukan secara terang-terangan dan jelas melanggar hukum, baik nasional maupun internasional.
"Pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina, Shireen Abu Akleh dengan tembakan langsung di kepala," tulis Al Jazeera Media Network dalam keterangannya.
Al Jazeera menduga bahwa penembakan jurnalisnya tersebut memang ditarget atau dilakukan secara sengaja oleh pasukan Israel saat melakukan tugas jurnalistiknya.
"Jelas mengenakan jaket pers yang mengidetifikasi dirinya seorang jurnalis," ujarnya.
Shireen Abu Akleh diketahui pada saat peristiwa penembakan tersebut sedang melakukan peliputan terhadap pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
"Jaringan Media Al Jazeera mengutuk kejahatan keji ini, yang hanya bertujuan untuk mencegah media menjalankan tugasnya," kata Al Jazeera dalam keterangannya.
Menurut Al Jazeera, pemerintah Israel dan pasukan pendudukannya bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut.
Pihak Al Jazeera juga meminta agar masyarakat Internasional untuk mengutuk tindakan pembunuhan yang dilakukan pasukan Israel tersebut.
"Juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas penargetan pembunuhan Shireen dengan sengaja," katanya.
Al Jazeera Media Network berjanji untuk menuntaskan kasus pembunuhan secara sengaja terhadap jurnalisnya, Shireen Abu Akleh.
"Kami berjanji untuk menuntut para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka, dan membawa mereka ke pengadilan," ujarnya.***