Serang Ukraina, Jepang Jatuhkan Sanksi Kepada Rusia, Sektor Ekonomi Jadi Sasaran

25 Februari 2022, 09:39 WIB
Perdana Menteri Fumio Kishida memperkuat sanksi terhadap Rusia dengan memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer. /Stanislav Kogiku/ Pool via REUTERS

CilacapUpdate.com - Penyerangan Rusia atas Ukraina memiliki banyak konsekuensi bagi negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.

Satu hari setelah penyerangan, Jepang sedang mempertimbangkan memperkuat sanksi terhadap Rusia dengan memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan hal tersebut pada Jumat 25 Februari 2022, menyusul langkah serupa yang sudah dilakukan Washington, sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Pada konferensi pers, Kishida menjelaskan, Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan individu Rusia dengan sanksi.

Baca Juga: Rusia Umumkan Operasi Militer di Ukraina Hari Ini, Berikut Sejarah Konflik Dua Negara

Sanksi tersebut yang akan segera diberlakukan, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semi konduktor.

Langkah Jepang dilakukan setelah Washington memberlakukan sanksi baru kepada Rusia usai pasukannya menyerbu Ukraina pada Kamis 24 Februari dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Dia juga mengatakan bahwa tindakan terkoordinasi dengan negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) lainnya terhadap Rusia akan membendung setiap agresi di Asia dan kawasan lain.

Baca Juga: Peristiwa 23 Februari Hari Ini di Masa Lampau : Gempa Bumi Dahsyat di Liguria Tewaskan 1200 Orang

Jepang akan melakukan yang terbaik untuk membatasi dampak ekonomi terhadap dirinya sendiri dari dampak krisis Ukraina, termasuk dengan memastikan pasokan energi yang stabil.

"Sanksi ekonomi terhadap Rusia tidak akan secara langsung menghambat pasokan energi," kata Kishida dikutip dari Reuters.

Bagi Jepang yang miskin sumber daya, dampak krisis yang paling langsung mungkin terlihat pada kenaikan harga bahan bakar.

Baca Juga: Peristiwa 22 Februari 2022 Hari Ini di Masa Lampau, Gempuran Armada Gabungan Spanyol dan Prancis ke Inggris

Kishida mengatakan Jepang memiliki cadangan minyak mentah dan cadangan gas alam cair (LNG) sekitar 240 hari untuk bertahan dua hingga tiga minggu, dan bahwa pemerintah akan meningkatkan langkah-langkah untuk membendung kenaikan harga bahan bakar eceran. ***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler