Network
CilacapUpdate.com - Belakangan ini, kita sering melihat liputan investigasi di layar televisi yang mengungkap pangan berbahaya, termasuk makanan siap saji.
Kita tak bisa mengabaikan bahwa tingginya harga bahan baku makanan mendorong pedagang makanan mencari cara untuk menghemat biaya produksi dan menghindari kerugian, terutama bagi makanan yang mudah basi.
Salah satu taktik yang sering digunakan adalah penggunaan bahan pengawet, meskipun sayangnya, pengawet yang digunakan seringkali berbahaya dan seharusnya dilarang.
Dikutip dari sejumlah sumber, ada dua jenis bahan pengawet yang umum digunakan oleh pedagang ini, yaitu Formalin dan Boraks. Formalin adalah cairan tak berwarna dengan bau tajam.
Baca Juga: Apa itu Stretch Mark? Cara Mengatasi Stretch Mark, Fakta dan Penyebab yang Perlu Diketahui!
Biasanya digunakan sebagai perekat untuk kayu lapis, desinfektan di rumah sakit, dan pengawet mayat. Namun, formalin sangat berbahaya jika terhirup, kontak kulit, atau tertelan.
Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker, dan konsumsi sebanyak 30 ml (setara dengan 3 sendok makan) bisa berakibat fatal.
Formalin seringkali disalahgunakan dalam produksi mie basah, tahu, ikan segar, dan ikan kering. Pangan yang mengandung formalin memiliki ciri-ciri tertentu, seperti mie basah yang tidak lengket, lebih berkilau, dan berbau khas formalin.
Tahu yang berformalin akan berbau mencolok dan tahan lama. Hal serupa berlaku untuk ikan asin, ikan segar, dan daging segar yang tidak menarik lalat dan berbau formalin. Semua makanan ini dapat bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruangan.
