Network
- Durasi Awalnya Hanya Lima Tahun Awalnya, Eiichiro Oda merencanakan manga One Piece dengan durasi hanya lima tahun. Namun, kini, sudah lebih dari 20 tahun berlalu. Keberhasilan manga ini dalam bertahan dan terus berkembang disebabkan oleh kemampuan Oda dalam mengembangkan karakter-karakter dan alur cerita yang menarik.
Awalnya, Oda ingin membuat cerita yang ringan dan lucu seputar petualangan Luffy dan Yonkou. Namun, rencana ini berubah ketika ide tentang Shichibukai muncul. Seiring berjalannya waktu, cerita One Piece berkembang tanpa batas waktu yang jelas. Bagi pembaca yang setia sejak awal, apakah kamu termasuk?
- Eiichiro Oda Menangis Saat Menggambar Manga One Piece tidak hanya menghadirkan pertarungan seru, tetapi juga cerita-cerita yang menyentuh. Beberapa momen sedih dalam cerita, seperti perpisahan antara Sanji dan Master Zeff, kematian Belle-Mere, dan perpisahan Going Merry dengan Bajak Laut Topi Jerami, ternyata juga membuat Oda menangis. Salah satu momen yang sangat menyentuh adalah ketika Vivi berteriak meminta berhenti berperang, tetapi teriakannya tidak didengar oleh siapa pun.
Saat Oda membuat adegan ini, ia merasakan kesedihan hingga meneteskan air mata. Bahkan, Oda pernah harus berhenti sejenak untuk menenangkan diri saat menggambar adegan tersebut.
-
Oda Tidur Hanya 3 Jam Sehari Penghasilan yang fantastis yang diperoleh Oda, sekitar 360 miliar yen per tahun, datang dengan pengorbanan. Untuk mencapai penghasilan sebesar itu, Oda hanya tidur selama 3 jam setiap hari.
Bahkan, dalam sebuah wawancara, Oda menyatakan bahwa para editor yang bekerja dengannya harus siap mati. Berbeda dengan kebanyakan mangaist, Oda masih membuat sketsa awal sendiri, yang menjadi salah satu keunikan yang membuat One Piece masuk dalam Guinness World Records.
-
Terinspirasi dari Dragon Ball Seperti banyak mangaist lainnya, Oda memiliki referensi dan tokoh idola dalam berkarya. Oda sangat mengagumi karya Akira Toriyama, pencipta manga legendaris Dragon Ball. Keinginan Oda untuk menjadi seorang komikus muncul dari keinginannya menjadi seperti Toriyama. Beberapa tokoh Dragon Ball menjadi inspirasi bagi Oda, dan dia bahkan berhasil berkolaborasi dengan Toriyama dalam beberapa kesempatan.
-
Karakter Luffy Sebagai Model Majalah Popularitas karakter-karakter One Piece membuat mereka menjadi model yang cocok untuk mempromosikan berbagai produk. Pada tahun 2009, One Piece berkolaborasi dengan brand fashion terkenal, Armani, untuk mempromosikan film One Piece: The Strong World. Dalam edisi spesial majalah, Luffy dan kawan-kawan tampil mengenakan pakaian keren Armani dan Luffy bahkan menjadi sampul majalah.
Kolaborasi sukses ini diulang pada tahun 2012 untuk mempromosikan film One Piece Film Z. Kolaborasi ini membuktikan kepopuleran karakter-karakter One Piece di dunia mode.
-
Luffy sebagai Duta Olimpiade Tokyo 2020 Olimpiade Tokyo 2020 menyajikan sesuatu yang unik, yaitu penggunaan tokoh animasi sebagai duta merek. Salah satu tokoh yang dijadikan duta adalah Luffy dari manga One Piece.
Bersama tokoh-tokoh lain seperti Sailor Moon, Naruto, dan Goku, Luffy menjadi duta Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan daya tarik karakter manga di kancah internasional.
-
Kuburan Karakter One Piece di Dunia Nyata Kelebihan dalam dunia manga dan anime membawa karakter One Piece bahkan ke dunia nyata. Universal Studio Jepang membangun replika kuburan dua karakter, Whitebeard dan Portgas D Ace, pada tahun 2013 sebagai bagian dari pertunjukan tahunan One Piece.
Kuburan ini menjadi penghormatan terhadap dua karakter yang meninggal dalam cerita, dan merupakan ekspresi tangisan para penggemar di dunia nyata.
