Undangan tertulis tanggal malam 1 suro, atau 21 September 2017.
Di undangan tersebut, acara berlangsung di daerah Rahtawu, yang berlokasi di lereng Gunung Muria Kudus Jawa Tengah.
Acaranya juga malam hari. Oleh karena itu, Biyan dan ayahnya berangkat sebelum Maghrib supaya tidak kemalaman. Biyan pun semangat karena bisa makan-makan enak pas kondangan.
Sesampai di Rahtawu, mereka langsung disambut oleh seorang anak muda yang membawa petromax. Dari sambutan ini, Biyan dan ayahnya mulai heran kok kondangan di tengah hutan.
Biyan semakin heran ketika ia disambut anak muda berwajah pucat yang mengaku tetangganya Pak Sutiri.
Anak muda dengan muka pucat tersebut kemudian mengantar mereka ke lokasi hajatan.
Sebelum ke lokasi hajatan, ayah Biyan mengatakan bahwa ini adalah pernikahan jin dengan jin, jadi harus siap dengan bentuk rupa muka jin di tempat itu.
Sutiri adalah jin Muslim yang pernah dibantu oleh ayahnya Biyan. Jadi sebagai balas budi, Pak Sutiri mengundang di nikahan anaknya. Pesan paling penting adalah, Biyan dilarang membawa pulang makanan yang disediakan di sana.
Di tengah belantara hutan, mereka lalu masuk ke dunia jin. Si pengantar bermuka pucat tersebut tiba-tiba berubah jadi besar setinggi 4 meter namun memakan baju koko selayaknya manusia biasa.