Keahlian dan pengetahuan turun temurun menjadi kunci sukses para penambang di Desa Pujon.
Mereka terampil dalam mengoperasikan alat-alat penambangan dan memahami seluk beluk pencarian emas.
Semangat pantang menyerah dan kerja keras mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Namun, di balik kelimpahan emas, terdapat dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Penambangan liar dapat menyebabkan kerusakan hutan, pencemaran air, dan sedimentasi sungai.
Upaya penambangan yang berkelanjutan dan penegakan hukum yang tegas menjadi kunci untuk memastikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Desa Pujon bukan satu-satunya sumber emas di Indonesia. Berikut beberapa daerah lain yang terkenal dengan kekayaan emasnya:
Papua Tengah: Kabupaten Mimika, di mana PT Freeport mengelola tambang emas terbesar di Indonesia dengan cadangan 1,76 juta ton.
Nusa Tenggara Barat: Sumbawa, lokasi tambang Batu Hijau, penghasil emas terbesar kedua dengan cadangan 2,77 juta ons.
Maluku Utara: Gosowong, Halmahera Utara, di mana PT Nusa Halmahera Minerals mengelola tambang emas dengan cadangan 26,9 ton.
Jawa Timur: Tujuh Bukit, Banyuwangi, dengan cadangan emas 28 juta ons dari total 1,9 ton cadangan mineral.