Sejarah Panjang Waduk Wonorejo : Investasi Senilai Rp15,9 Triliun, Salah satu yang Terbaik di Asia Tenggara!

- 5 April 2024, 12:05 WIB
Sejarah Panjang Waduk Wonorejo : Investasi Senilai  Rp15,9 Triliun, Salah satu yang Terbaik di Asia Tenggara!
Sejarah Panjang Waduk Wonorejo : Investasi Senilai Rp15,9 Triliun, Salah satu yang Terbaik di Asia Tenggara! /kabar.tulungagung.go.id

 

CilacapUpdate.com - Jawa Timur, Indonesia - Waduk Wonorejo di Jawa Timur tidak hanya diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Namun, di balik prestasi cemerlang ini terdapat sejarah panjang pembangunan yang penuh tantangan dan bahkan misteri terkait terorisme. Proyek megah ini memakan biaya hampir Rp15,9 triliun dan membanjiri 11 desa selama proses pembangunan yang berlarut-larut.

Dibangun pada tahun 1980-an dengan target penyelesaian pada tahun 1988, Waduk Wonorejo adalah salah satu waduk paling ambisius di Indonesia.

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius terhadap proyek ini, yang pada awalnya diharapkan akan membantu meningkatkan pertanian di sekitar daerah ini. Akan tetapi, pembangunan proyek ini mengalami beberapa kemunduran dan terhenti selama beberapa tahun.

Baru pada tahun 1994, pembangunan Waduk Wonorejo dilanjutkan dan akhirnya selesai pada tahun 2001. Peresmiannya dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

Waduk ini memiliki kapasitas tampung sekitar 122 juta meter kubik air dan dapat mengalirkan air hingga 15.000 meter kubik per detik.

Waduk Wonorejo bukan hanya sekadar waduk biasa. Dengan bendungan setinggi 100 meter dan volume sebesar 6,05 juta meter kubik, waduk ini memiliki berbagai fungsi penting bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai saluran irigasi untuk pertanian seluas 7.540 hektare, waduk ini juga digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6,02 megawatt. Selain itu, Waduk Wonorejo juga menjadi tempat budidaya ikan dan pengendali banjir bagi beberapa daerah di Tulungagung.

Baca Juga: Danau Langon Jember: Pesona Alam, Diklat, dan Healing Pemandangan Alam yang Memikat

Luasnya area waduk mencapai sekitar 3,85 kilometer dan dilengkapi dengan spillway berkapasitas 540 meter kubik per detik, yang digunakan untuk menampung luapan air banjir dari sekitar waduk. Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah menjadikan Waduk Wonorejo sebagai potensi pariwisata sejak tahun 2004.

Waduk ini kini telah dikenal sebagai destinasi 'journey' yang menawarkan pengunjung keamanan dan beragam fasilitas rekreasi.

Fasilitas ini termasuk jet ski, wisata perahu kano, bumi perkemahan, saranan penerbangan domestik setingkat heli, pemancingan air tawar, dan sirkuit berkualitas standar untuk event Motocross atau Offroad.

Namun, di balik semua keindahan dan kegunaan waduk ini, terdapat kisah kelam yang melibatkan tindakan terorisme yang sempat mengguncang daerah tersebut.

Pada beberapa tahun sebelum peresmian Waduk Wonorejo, area ini pernah menjadi tempat persembunyian dua anggota teroris yang terkenal, yaitu anak buah dari Santoso.

Teroris ini berhasil ditangkap oleh pihak berwenang, namun tidak sebelum mereka menembak mati sejumlah orang dan meresahkan warga sekitar Pagerwojo. Kisah ini menciptakan bayangan mengerikan yang masih melekat di daerah tersebut.

Selama pembangunan, Waduk Wonorejo menelan biaya yang mencapai Rp15,954 miliar, dan prosesnya melibatkan penenggelaman 11 desa.

Meskipun telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, termasuk sumber daya air dan tenaga listrik yang penting, proyek ini tidak datang tanpa kompromi dan tantangan.

Dalam banyak hal, Waduk Wonorejo mewakili cerita tentang ambisi, perjuangan, dan penuh warna yang melibatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sebagai salah satu waduk terbaik di Asia Tenggara, ia menjadi monumen prestasi dan daya saing negara ini dalam hal pengelolaan air dan energi.

Namun, bagaimanapun juga, di bawah permukaan keindahannya, ada kisah gelap yang mengingatkan kita akan kerentanan kita terhadap ancaman terorisme yang dapat menghantui bahkan proyek-proyek besar seperti Waduk Wonorejo.

Dengan biaya yang sangat besar dan sejarah yang kaya, Waduk Wonorejo tidak hanya merupakan prestasi teknik, tetapi juga ikon keberanian dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian.

Ini adalah contoh bagaimana pembangunan infrastruktur besar dapat menciptakan perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, tetapi juga bagaimana mereka dapat menyimpan cerita yang mendalam dan penuh misteri di dalamnya.***

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah