Namun, ironisnya, kabar bahwa proyek ini kini terkatung-katung telah menimbulkan keheranan di kalangan warga Jawa Tengah.
Sebagaimana dilaporkan oleh CilacapUpdate.com melalui laman jatengprov.go.id, Bandara JB Soedirman memiliki fasilitas yang seharusnya mendukung operasional penerbangan.
Baca Juga: Mengubah Desa di Pekalongan menjadi Surga Sepak Bola: Lapangan Berstandar FIFA di Tengah Jawa Tengah
Landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, dilengkapi dengan Apron dan Taxiway, tampak siap menjamu pesawat-pesawat komersial. Namun, takdir berkata lain.
Penerbangan perdana dari Bandara ini sempat membuat harapan tinggi, dengan Citilink dan Wings Air yang memanfaatkan rute Jakarta-Purbalingga-Jakarta serta penerbangan dari Bandara Pondok Cabe.
Sayangnya, upaya ini berakhir pada 19 Agustus 2022 ketika kedua maskapai tersebut terpaksa menutup rute-rute tersebut akibat minimnya jumlah penumpang.
Namun, yang lebih membingungkan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mengubah aset TNI menjadi Bandara JB Soedirman.
Dana sebesar Rp350 Miliar mengundang tanya, mengingat proyek ini justru berakhir tanpa penerbangan yang berkelanjutan.