CilacapUpdate.com - Tersembunyi di Bumi Khatulistiwa, Kalimantan Barat menyimpan harta karun berupa emas primer dengan potensi mencapai 541,6 juta ton.
Harta karun ini tersebar di berbagai kabupaten, bagaikan permata yang menanti untuk digali dan diolah menjadi sumber kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Jejak Emas di Tanah Dayak
Sejak jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, masyarakat Dayak di Kalimantan Barat telah mengenal dan memanfaatkan emas sebagai bagian dari budaya dan ekonomi mereka.
Emas dihormati sebagai simbol martabat dan status sosial, diwariskan turun-temurun, dan diolah menjadi perhiasan indah yang menghiasi tubuh.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menyadari potensi luar biasa yang tersimpan di perut bumi Kalimantan Barat.
Baca Juga: Terkuak! Desa Emas di Kalimantan Tengah Simpan Harta Karun 40 Juta Ton Emas, Daerah Mana?
Potensi emas primer sebesar 541,6 juta ton ini tersebar di berbagai kabupaten, di antaranya Bengkayang, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu, Landak, dan Melawi.
Saat ini, baru sekitara 12 perusahaan yang tengah melakukan tahap eksplorasi. Namun, peluang untuk memperluas eksplorasi dan eksploitasi masih terbuka lebar.
Ini menjadi kesempatan emas bagi para investor dan pengusaha untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi daerah dan nasional.
Lebih dari sekadar keuntungan ekonomis, eksplorasi emas di Kalimantan Barat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal.
Lapangan kerja baru tercipta, meningkatkan taraf hidup dan membuka peluang usaha bagi para pengusaha kecil.
Dampak ganda (multiplier effect) juga terasa dalam bentuk peningkatan pendapatan daerah melalui pajak dan sumbangan bagi pembangunan infrastruktur dan berbagai sektor lainnya.
Lokasi Potensi Emas Primer
Para penjelajah harta karun emas di Kalimantan Barat dapat menemukan potensi emas primer di berbagai lokasi, seperti:
Kabupaten Bengkayang: Gunung Selakean, Gunung Pandan, Serantak, Sintoro, dan Sekarem
Kabupaten Sanggau: Menawarkan potensi emas yang cukup besar
Kabupaten Lainnya: Tersebar di berbagai wilayah Kalimantan Barat
Masyarakat di Kalimantan Barat telah lama mempraktikkan metode pengolahan emas tradisional, seperti penambangan dan peleburan.
Namun, untuk memaksimalkan potensi emas primer, diperlukan teknologi pengolahan yang lebih modern dan efisien.
Metode amalgamasi yang umum digunakan saat ini memiliki kekurangan, yaitu hanya dapat menangkap 10-40% emas.
Teknologi baru seperti sianidasi menawarkan solusi yang lebih efektif, namun perlu diiringi dengan penerapan praktik penambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kalimantan Barat bagaikan sebuah harta karun yang menanti untuk digali dan diolah dengan penuh tanggung jawab.
Emas primer 541,6 juta ton menjadi potensi luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemajuan ekonomi daerah.
Dengan sinergi antara pemerintah, investor, pengusaha, dan masyarakat lokal, harta karun emas ini dapat menjadi kunci untuk membuka masa depan yang lebih gemilang bagi Kalimantan Barat dan Indonesia.***