CilacapUpdate.com - Salah satu kabar gembira bagi penduduk Jawa Timur adalah rencana pembangunan MRT atau Mass Rapid Transit di wilayah tersebut.
Rencananya, MRT ini akan menjadi yang pertama di Jawa Timur dan akan menjadi solusi yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Jalur MRT ini direncanakan akan menghubungkan tiga kampus besar, meskipun lokasinya tidak berada di Malang, yang biasanya diidentifikasi sebagai kota pelajar.
Anggaran yang sangat besar, sekitar Rp20 triliun, telah dialokasikan untuk merealisasikan proyek ambisius ini melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Pengumuman tentang rencana MRT di Jawa Timur telah memicu antusiasme yang besar di kalangan masyarakat.
Pasalnya, provinsi ini telah mengalami peningkatan lalu lintas yang signifikan dari tahun ke tahun, yang berakibat pada kemacetan yang kerap terjadi dan menghambat mobilitas penduduk.
Selain itu, keterbatasan moda transportasi massal yang efisien di Jawa Timur juga menjadi masalah serius yang memerlukan solusi.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi telah mengambil inisiatif untuk membangun sistem transportasi massal modern.
Seiring dengan berita terbaru, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana bekerja sama dengan perusahaan asing untuk merealisasikan proyek MRT ini.
Japan International Cooperation Agency (JICA) telah ditunjuk untuk melakukan studi kelayakan terhadap proyek ini pada tahun 2024 mendatang.
Meskipun proyek ini memerlukan waktu yang cukup lama, keputusan untuk melibatkan perusahaan asing menunjukkan komitmen yang serius untuk menghadirkan MRT yang efisien dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Jawa Timur.
Pemerintah setempat telah mengambil langkah bijak dengan menggandeng perusahaan dari Jepang dan Jerman untuk membangun MRT ini.
Namun, lokasi proyek ini mungkin menjadi kejutan bagi banyak orang, karena MRT pertama di Jawa Timur akan dibangun di Surabaya, bukan di Malang seperti yang banyak dikenal.
Keputusan ini didasarkan pada tujuan untuk mengurangi kemacetan di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila, yang mencakup daerah-daerah seperti Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
Penting untuk dicatat bahwa pemilihan rute juga telah menjadi bagian penting dari perencanaan proyek ini.
Awalnya, kontraktor mengusulkan pembangunan jalur MRT Surabaya ke arah utara, namun Pemerintah Provinsi Jawa Timur berpendapat bahwa jalur dari barat ke timur akan lebih bermanfaat.
Baca Juga: Bukan Ibu Kota, Tapi Kota di Jawa Timur yang Memimpin dalam Daftar Kekayaan di Indonesia
Rencananya, jalur MRT ini akan menghubungkan stasiun Wonokromo hingga Kertajaya, dengan tujuan utama menghubungkan tiga kampus negeri terkenal: Unesa, Unair Kampus C, dan ITS.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga telah mengutarakan pandangannya terkait desain MRT Surabaya.
Beliau berharap bahwa desain MRT tidak akan mengganggu estetika kota dengan membangun jalur yang melayang.
Ini menunjukkan perhatian terhadap tampilan visual kota yang penting dalam membangun infrastruktur modern.
Selain proyek MRT, pemerintah juga memiliki rencana untuk menghubungkan Surabaya dengan kereta cepat dari Bandung, yang akan semakin meningkatkan konektivitas dan mobilitas antarwilayah.
Proyek MRT Jawa Timur dengan anggaran sekitar Rp20 triliun adalah tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur dan transportasi di wilayah ini.
Baca Juga: Di Jawa Timur Bansos PKH dan BPNT Cair Agustus 2023, Cek Penerima Manfaat Rp600 Ribu di Jatim
Dengan berbagai langkah strategis dan kerjasama internasional, proyek ini diharapkan akan mengatasi tantangan mobilitas dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur.***