10 Daftar Pahlawan Nasional Asal Banten, Nomor 3 Jenderal Kiai yang Memaksa Jepang dan Belanda Gigit Jari!

3 Juni 2023, 08:58 WIB
Berikut Deretan10 Pahlawan Asal Banten yang Membuat Bangga, Kiai Haji Wasyid di Sana?/Tangkap layar/pixabay.com/pahlawan Indonesia /

CilacapUpdate.com - Pahlawan adalah mereka yang dengan penuh pengorbanan dan keberanian telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan tertinggi, gelar pahlawan nasional, kepada mereka yang telah memberikan segala kemampuan bahkan nyawa mereka untuk negara ini.

Tindakan heroik mereka, perbuatan yang patut dikenang dan dijadikan teladan bagi generasi selanjutnya. Dalam daftar pahlawan nasional ini, terdapat sepuluh tokoh hebat yang berasal dari Banten, salah satunya adalah seorang Jenderal muda yang menonjol sebagai nomor delapan.

Banten, sebuah provinsi yang kaya akan sejarah dan budaya, telah melahirkan banyak tokoh pahlawan yang telah meninggalkan jejak perjuangan yang tak terlupakan.

Baca Juga: KLATEN BIKIN KANGEN! Daftar Motor Tua di Kabupaten Klaten yang Harganya Ratusan Juta, Jadi Buruan Kolektor!

Pahlawan-pahlawan ini berperan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Dari berbagai profesi dan latar belakang, mereka bersatu dalam semangat persatuan dan kesetiaan kepada tanah air.

Salah satu pahlawan terkemuka dari Banten adalah seorang Jenderal muda yang mengukir prestasi luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun usianya tergolong muda, keteguhan dan kepemimpinannya telah menginspirasi banyak orang. Dengan ketekunan dan keberanian, ia menjadi sosok yang patut diteladani oleh generasi muda.

Pahlawan muda ini dikenal dengan nomor urut delapan dalam daftar pahlawan nasional asal Banten.

Ia adalah seorang jenderal yang berani dan memiliki visi yang kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Gelar pahlawan nasional diberikan untuk menghormati peran besarnya dalam memimpin pasukan dan menjaga semangat juang yang tinggi di medan perang.

Sebagai seorang jenderal termuda, ia telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa. Dalam usia yang muda, ia berhasil menggerakkan pasukannya dengan disiplin dan keberanian.

Baca Juga: KUDUS PUNYA JURUS! Motor Tua di Kabupaten Kudus yang Diburu Kolektor, Harga Tembus Ratusan Juta!

Keputusan-keputusannya yang tepat dan strategi-strateginya yang cerdas membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Dalam pertempuran-pertempuran yang sengit, jenderal muda ini tidak hanya bertarung untuk melindungi tanah airnya, tetapi juga untuk melindungi rakyatnya.

Dalam hatinya, semangat keadilan dan persamaan selalu menguatkan tekadnya. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus.

Dirangkum oleh CilacapUpdate dari beragam sumber. Berikut adalah 10 pahlawan nasional asal Banten menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus:

1. Sultan Ageng Tirtayasa

Lahir di Banten pada tahun 1631, Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma, raja dan ratu Banten pada tahun 1640 – 1650. Ketika ayahnya wafat, beliau diangkat menjadi Sultan Muda dengan gelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati.

Sultan Ageng Tirtayasa menjadi sultan setelah kakeknya meninggal dunia dengan gelas Sultan Abdul atau Fathi Abdul Fattah, dan nama Sultan Ageng Tirtayasa didapat ketika beliau mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa yang terletak di Kabupaten Serang. Beliau terkenal dengan perlawanannya kepada Belanda karena monopoli perdagangan yang dilakukan VOC sehingga kesultanan dan rakyat Banten mengalami kerugian.

2. Mr. Syafruddin Prawiranegara

Lahir pada 28 Februari di Serang, Banten dan meninggal di Jakarta pada 15 Februari 1989. Pahlawan nasional dari Banten ini pernah menjabat sebagai Presiden atau Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ketika Agresi Militer Belanda tanggal 19 Desember 1948 menjatuhkan pemerintahan sah RI di Yogyakarta. Ketika itu ia menjabat Menteri Kemakmuran RI dan mendapatkan mandat dari Wakil Presiden Muhammad Hatta.

3. Brigjen K.H Syam’un

Ia adalah cucu dari K.H Wasyid, seorang patriot dari Banten. Dilahirkan di Kampung Beji, Bojonegara, Serang pada 5 April 1894, ia adalah komandan dari divisi batalion 99 tentara rakyat atau Pembela Tanah Air (PETA) yang menentang pemerintahan Hindia Belanda dan Jepang di Banten.

Atas aksinya Brigjen K.H Syam’un ini banyak membuat penjajah Belanda dan Jepang gigit jari.

Baca Juga: 5 Motor Tua di Kabupaten Bandung yang Dipelototi Kolektor, Harga Nomor 3 Mengalahkan Vario Baru!

Beliau merupakan Residen Pertama Banten pada periode 1945 – 1949 dan seorang ulama pejuang yang kharismatik, pernah mendapatkan pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir. Setelah pendidikannya selesai, beliau mendirikan Perguruan Islam Al-Khaeriyah Citangkil di Cilegon, Banten. Beliau meninggal di Kamasan, Cinangka, Serang pada tanggal 28 Februari 1949.

4. Kiai Haji Wasyid

Lebih dikenal dengan nama Ki Wasyid, ia adalah seorang pejuang yang memimpin pada Perang Cilegon di tanggal 9 Juli 1888 sampai gugur pada 30 Juli 1888 di Banten.

Ia adalah murid dari Nawawi Al Bantani dan Abdul Karim Al Bantani. Sebagai seorang pejuang, ia ahli dalam kemampuan strategis seperti melakukan komunikasi – komunikasi politik dengan para ulama serta pejuang lain di dalam dan luar daerah Banten untuk melawan penjajahan Belanda.

5. K.H Abdul Fatah Hasan

Ia adalah wakil Residen Serang yang memerintah bersama K.H Syam’un pada periode tahun 1945 – 1949. Selain seorang ulama murid utama Ki Syam’un lulusan Universitas Al Azhar Mesir dan Pesantren Khairiyah, ia adalah pejuang kemerdekaan RI dan juga anggota BPUPKI serta KNIP.

Lahir pada tahun 1912 dan hilang pada 1949 setelah bergerilya dan Ki Syam’un ditahan oleh Belanda saat Agresi Militer Belanda II. Sejak itu ia tidak kembali, tidak diketahui apakah ikut tertangkap atau wafat.

6. K.H Syekh Nawawi Al Bantani

Ia adalah seorang ulama yang lahir di Kampung Tanara, Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1815. Beliau dikenal luas sebagai Imam Besar dari Masjidil Haram, Mekkah dan dikenal dengan julukan Sayyidul Hijaz atau Penjaga Hijaz, sebuah wilayah di Barat Arab Saudi yang mencakup dua kota suci yaitu Mekkah dan Madinah.

Ia juga terkenal sebagai ulama besar yang memiliki banyak karya manuskrip yang disebarkan serta diterbitkan hingga ribuan kali tanpa royalti, dan wafat di Mekah pada 1879 kemudian dimakamkan disana. K.H Hasyim Asy’ari, Pendiri NU adalah salah satu muridnya.

7. Syekh Arsyad Thawil Al Bantani Al Jawi

Lahir pada tahun 1851 di Tanara, Kab. Serang, Banten dan meninggal pada 9 Maret 1934, ia adalah seorang ulama dan pejuang dari Cirebon yang ikut berjuang dalam Perang Cilegon sejak 9 Juli – 30 Juli 1888 bersama dengan Ki Wasyid, Tubagus Ismail dan para pejuang lain dari Banten. Ia adalah murid dari Syekh Nawawi Al Bantani.

Baca Juga: 8 Daftar Pahlawan Nasional dari Nanggroe Aceh Darussalam, Nomor 3 Pernah Bikin Belanda Kecewa Berat!

8. Tubagus Ahmad Chatib Al Bantani

Juga dikenal dengan nama K.H. Tubagus Ahmad Chatib lahir di Pandeglang, Banten pada 1855 dan meninggal pada 19 Juni 1966 dan dimakamkan di kawasan Masjid Agung Banten. Ia adalah Residen Banten yang diangkat oleh Presiden Soekarno pada 19 September 1945.

Selain itu ia juga pernah duduk di Dewan Pertimbangan Agung, DPR Gotong Royong (DPRGR), juga di MPRS dan BPPK. Ia juga merupakan pencetus berdirinya Majelis Ulama, Perusahaan Alim Ulama (PAU), juga perguruan tinggi Universitas Islam Maulana Yusuf yang kita kenal sekarang sebagai IAIN Sunan Gunung Jati, Banten.

9. Nyimas Gamparan

Ia terkenal dalam Perang Cikande yang terjadi antara tahun 1829 – 1830. Perang terjadi karena Nyimas Gamparan yang memimpin puluhan pendekar wanita menolak tanam paksa atau Cultuurstelsel yang diwajibkan Belanda untuk penduduk pribumi.

Ia dan puluhan pejuang wanita bawahannya melakukan perang gerilya untuk melawan pasukan Belanda, dan memiliki markas persembunyian di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Balaraja. Serangan – serangan yang dilakukan Nyimas Gamparan dan pasukannya sangat merepotkan Belanda.

10. Nyimas Melati

Ia adalah pahlawan wanita yang berjuang dalam sejarah perebutan kemerdekaan di wilayah Tangerang. Merupakan anak perempuan dari Raden Kabal yang mengikuti perjuagan ayahnya melawan Belanda.

Namanya sekarang diabadikan sebagai nama sebuah gedung, yakni Gedung Wanita Nyimas Melati di Jalan Daan Mogot. Selain itu juga diabadikan sebagai nama sebuah jalan yang terdapat kantor KPUD Kota Tangerang.

Nah, Itulah 10 pahlawan nasional asal Banten menjadi inspirasi bagi banyak orang karena keberanian dan pengabdiannya yang tulus.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler