Majenang dilintasi oleh tiga sungai utama: Sungai Cijalu, Sungai Cilopadang, dan Sungai Cileumeuh. Sungai-sungai ini mengalir melewati sawah dan ladang di sepanjang tepi mereka.
Hutan di Majenang masih sangat lebat, dengan hutan-hutan asli yang menjadikannya tempat yang cocok untuk petualangan alam.
Pesona Alam dan Potensi Wisata
Kecamatan Majenang memiliki pesona alam yang mengagumkan, termasuk perbukitan yang hijau dan air terjun yang menyejukkan. Gunung Cijalu menjadi daya tarik utama dengan perbukitan yang indah dan hutan lebat.
Di sekitar gunung ini, terdapat berbagai objek wisata alam, mulai dari perbukitan yang hijau hingga air terjun yang menawarkan ketenangan.
Majenang juga memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah. Hasil hutan seperti kayu dan hasil kebun buah-buahan serta sayuran menjadi bagian penting dalam perekonomian daerah ini. Sawah tersebar mulai dari dataran hingga perbukitan yang landai, menjadikan daerah ini surplus beras.
Selain itu, Majenang juga memiliki potensi tambang, seperti tambang emas di Desa Sadahayu (meskipun belum dieksplorasi sepenuhnya), tambang batu alam di Desa Cibeunying (Gunung Cungakan), dan tambang pasir dan batu kali di sepanjang sungai Cijalu.
Keanekaragaman Budaya dan Bahasa
Majenang adalah daerah "peralihan" antara budaya Sunda dan Jawa. Bahasa yang digunakan di wilayah ini terdiri dari Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa, meskipun dalam bentuk yang lebih kasar daripada Bahasa Sunda di Jawa Barat atau Bahasa Jawa di Jawa Tengah bagian Timur. Meskipun ada beberapa yang menggunakan bahasa halus, bahasa kasar lebih mendominasi.
Lapangan Usaha dan Potensi Ekonomi
Pertanian adalah sektor utama yang menyerap banyak tenaga kerja di Majenang, dengan sekitar 55,65% penduduk bekerja di sektor ini. Sektor jasa, perdagangan, rumah makan, akomodasi, industri pengolahan, angkutan, komunikasi, dan konstruksi juga berperan penting dalam ekonomi Majenang.