Menyibak Misteri Jejak Leluhur di Desa Trunyan, Bali: Tradisi Pemakaman Tradisional yang Penuh Makna

- 16 April 2024, 13:59 WIB
Menyibak Misteri Jejak Leluhur di Desa Trunyan, Bali: Tradisi Pemakaman Tradisional yang Penuh Makna/Dok.Istimewa
Menyibak Misteri Jejak Leluhur di Desa Trunyan, Bali: Tradisi Pemakaman Tradisional yang Penuh Makna/Dok.Istimewa /

Bagi pecinta petualangan, mendaki Puncak Bukit Trunyan menawarkan panorama desa dan danau yang menakjubkan.

Tradisi Pemakaman yang Unik dan Penuh Makna

Salah satu hal yang paling menarik dari Desa Trunyan adalah tradisi pemakamannya yang unik.

Jenazah orang yang meninggal tidak dikubur atau dikremasi, melainkan diletakkan di bawah Pohon Taru Menyan yang suci.

Tradisi ini dipercaya dapat membantu proses penyucian jiwa dan memberikan ketenangan bagi orang yang meninggal.

Terdapat tiga jenis pemakaman di Desa Trunyan:

Sema Wayah: Diperuntukkan bagi mereka yang meninggal secara wajar, telah menikah, dan memiliki tubuh yang lengkap. Jenazah mereka diletakkan di bawah Pohon Taru Menyan.

Sema Muda: Diperuntukkan bagi anak-anak dan orang dewasa yang belum menikah. Jenazah mereka dikuburkan di tanah yang lebih rendah.

Sema Bantas: Diperuntukkan bagi mereka yang meninggal secara tidak wajar atau memiliki tubuh yang tidak lengkap. Jenazah mereka dikuburkan di tanah yang jauh dari desa.

Tradisi pemakaman di Desa Trunyan merupakan cerminan dari kepercayaan dan filosofi hidup masyarakat setempat.

Tradisi ini menunjukkan rasa hormat mereka terhadap alam dan leluhur, serta keyakinan mereka pada kehidupan setelah kematian.

Baca Juga: Yuk Jelajahi Alam Danau Batur Bali! Temukan Keindahan di Ketinggian 1.050 MDPL!

Halaman:

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah