Mengapa Keterlambatan Bicara pada Si Kecil Tidak Boleh Dianggap Sepele: 4 Hal yang Perlu Dihindari Orang Tua

- 3 November 2023, 19:40 WIB
Mengapa Keterlambatan Bicara pada Si Kecil Tidak Boleh Dianggap Sepele: 4 Hal yang Perlu Dihindari Orang Tua/Dok. Freepik.com
Mengapa Keterlambatan Bicara pada Si Kecil Tidak Boleh Dianggap Sepele: 4 Hal yang Perlu Dihindari Orang Tua/Dok. Freepik.com /

CilacapUpdate.com - Masalah keterlambatan bicara pada anak-anak seringkali dianggap sepele oleh banyak orang tua. Namun, kenyataannya, perkembangan bicara pada si kecil adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan serius.

Pada usia tertentu, anak diharapkan memiliki kemampuan berbicara tertentu, dan jika ada keterlambatan dalam hal ini, maka hal ini harus menjadi perhatian utama orang tua.

Pada usia 12 bulan, biasanya anak sudah mulai mengucapkan antara 1 hingga 20 kata. Kemudian, pada usia 18 bulan, jumlah kata yang diucapkan akan bertambah menjadi 20 hingga 100 kata.

Saat anak berusia 36 bulan, seharusnya mereka sudah mampu mengucapkan sekitar 400 hingga 900 kata.

Jika pada usia-usia ini si kecil belum mencapai kemampuan berbicara yang diharapkan, itu bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang perlu diatasi, dan masalah ini disebut speech delay atau keterlambatan bicara.

Keterlambatan bicara pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan di sekitarnya. Orang tua, tanpa mereka sadari, juga bisa berperan dalam menyebabkan anak terlambat bicara.

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat hal sepele yang seringkali diabaikan oleh orang tua dan dapat menjadi penyebab keterlambatan bicara pada si kecil.

Baca Juga: Ferry Irwandi Kecewa Keputusan Pemerintah Menutup Tiktokshop

1. Tidak Merespon dengan Baik saat Si Kecil Berbicara

Salah satu hal yang seringkali diabaikan oleh orang tua adalah ketidakresponsifan terhadap usaha komunikasi anak. Saat si kecil mencoba berbicara atau menyampaikan sesuatu, penting bagi orang tua untuk merespon dengan baik.

Mengabaikan atau mengacuhkan anak saat mereka berbicara bisa mempengaruhi perkembangan kemampuan bicara dan pemahaman bahasa anak.

Ketika orang tua tidak cukup responsif terhadap kebutuhan anak atau tidak memberikan cukup perhatian, anak mungkin tidak akan memahami dengan baik dunia sekitarnya.

Oleh karena itu, orang tua harus memberikan perhatian khusus saat anak mencoba berkomunikasi.

Merespon dengan baik saat si kecil mencoba mengajak orang tua berbicara merupakan salah satu rangsangan penting bagi perkembangan kemampuan bicara anak.

Orang tua dapat memberikan respons positif dengan cara mengulangi kata-kata yang diucapkan anak, memberi pujian atas upaya mereka, atau menanyakan pertanyaan yang relevan dengan topik pembicaraan mereka.

Dengan cara ini, anak akan merasa didukung dan termotivasi untuk terus berbicara dan berkomunikasi.

2. Terlalu Banyak Menonton Televisi atau Gadget

Menonton televisi atau bermain dengan gadget adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh anak-anak. Namun, ini adalah kegiatan mendengar secara pasif, bukan interaksi yang aktif.

Saat anak menonton TV atau bermain dengan gadget, mereka hanya menerima informasi tanpa benar-benar mencerna, memproses, atau memberikan tanggapan terhadap apa yang mereka saksikan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi waktu yang dihabiskan anak untuk menonton TV atau bermain dengan gadget.

Lebih penting lagi, orang tua harus mengawasi apa yang ditonton anak dan berupaya menjelaskan apa yang terjadi dalam tayangan tersebut. Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak memahami apa yang mereka lihat dan mendengar.

Orang tua juga sebaiknya memilih tayangan yang sesuai dengan usia dan minat anak. Tayangan yang edukatif dan mengandung unsur musik, misalnya, dapat membantu anak meningkatkan kosakata dan kemampuan berbicara mereka.

Dengan pendekatan yang tepat, menonton televisi atau bermain gadget bisa menjadi pengalaman belajar yang positif bagi anak.

3. Minimnya Interaksi dan Komunikasi dengan Anak

Interaksi dan komunikasi aktif dengan anak sangat penting dalam perkembangan kemampuan bicara mereka. Semakin banyak anak berinteraksi dengan orang tua atau anggota keluarga lain, semakin banyak kosakata yang mereka dapatkan.

Dalam hal ini, minimnya komunikasi dengan anak bisa menjadi masalah yang signifikan. Jika anak jarang diajak berbicara atau berinteraksi, mereka akan memiliki kosa kata yang terbatas, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kemampuan bicara mereka.

Orang tua sebaiknya berusaha memperbanyak interaksi dan komunikasi dengan anak. Ini bisa dilakukan dengan cara berbicara dengan anak secara aktif, bertanya tentang apa yang mereka pikirkan, dan mendengarkan dengan penuh perhatian saat mereka berbicara.

Semakin sering anak diajak untuk berbicara, semakin banyak kosakata yang mereka dapatkan dan semakin baik kemampuan bicara mereka.

Sering mengajak anak berinteraksi juga dapat meningkatkan kemampuan bicara mereka. Anak-anak belajar melalui pengalaman, dan interaksi aktif dengan orang tua adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan keterampilan berbicara mereka.

4. Kurangnya Pembacaan dan Cerita

Pembacaan adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kosakata anak dan kemampuan berbicara mereka.

Sayangnya, banyak orang tua mengabaikan pentingnya membacakan buku atau cerita kepada anak-anak mereka.

Dalam dunia yang didominasi oleh teknologi, kebiasaan membaca seringkali terlupakan, padahal hal ini memiliki dampak positif yang besar pada perkembangan bahasa anak.

Baca Juga: Laura Moane: Profil Terbaru Wanita yang Dikabarkan Dekat dengan Al Ghazali Putra Ahmad Dhani

Orang tua sebaiknya membiasakan diri untuk membacakan buku atau cerita kepada anak sejak usia dini. Ini tidak hanya membantu anak memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga memperkenalkan mereka pada berbagai kosakata dan konsep-konsep yang penting.

Selain itu, membaca bersama anak juga bisa menjadi waktu yang berkualitas dan memperkuat hubungan orang tua-anak.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x