Network
CilacapUpdate.com - Provinsi Riau, salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, dikenal dengan populasi yang cukup besar.
Namun, di antara kepadatan penduduk yang tinggi, terdapat beberapa daerah yang menarik perhatian karena memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 7 daerah dengan populasi terendah di Provinsi Riau. Yang mengejutkan, daerah nomor satu bukanlah Kota Dumai.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa populasi Provinsi Riau mencapai sekitar 6,61 juta jiwa. Ini adalah jumlah penduduk yang mengesankan untuk provinsi ini.
Namun, populasi tersebut tersebar di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di provinsi tersebut, yang terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota.
Meskipun Riau memiliki populasi yang signifikan, ada daerah-daerah tertentu yang memiliki jumlah penduduk yang sangat terbatas.
Sebagai contoh, satu di antaranya hanya memiliki sekitar 213,53 ribu jiwa. Mari kita eksplorasi lebih lanjut daerah-daerah dengan populasi terendah di Provinsi Riau.
Kabupaten Kepulauan Meranti: 213,53 ribu jiwa
Kabupaten Kepulauan Meranti adalah daerah dengan populasi terendah di Provinsi Riau. Dengan hanya sekitar 213,53 ribu jiwa, daerah ini menonjol sebagai daerah dengan kepadatan penduduk terendah.
Terletak di bagian timur provinsi, kabupaten ini terdiri dari berbagai pulau, yang mungkin menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada jumlah penduduk yang terbatas.
Kota Dumai: 331,83 ribu jiwa
Kota Dumai adalah salah satu kota terbesar di Provinsi Riau, meskipun memiliki populasi yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa kota lainnya.
Dengan jumlah penduduk sekitar 331,83 ribu jiwa, Kota Dumai menempati peringkat kedua dalam daftar ini.
Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Kepulauan Meranti di Riau: Negeri Fajar yang Punya Mie Sagu Lezat, Mau Intip?
Kabupaten Kuantan Singingi: 345,85 ribu jiwa
Kabupaten Kuantan Singingi terletak di bagian barat provinsi dan memiliki populasi sekitar 345,85 ribu jiwa.
Meskipun jumlah penduduknya lebih besar daripada Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai, kabupaten ini masih masuk dalam daftar daerah dengan populasi terendah di Riau.
Kabupaten Pelalawan: 410,99 ribu jiwa
Kabupaten Pelalawan memiliki populasi sekitar 410,99 ribu jiwa. Terletak di bagian tengah provinsi, kabupaten ini terkenal dengan keindahan alamnya, termasuk hutan tropis yang luas.
Kabupaten Indragiri Hulu: 464,08 ribu jiwa
Kabupaten Indragiri Hulu, dengan jumlah penduduk sekitar 464,08 ribu jiwa, terletak di bagian utara provinsi. Daerah ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan.
Kabupaten Siak: 477,55 ribu jiwa
Kabupaten Siak memiliki populasi sekitar 477,55 ribu jiwa. Terletak di bagian timur provinsi, kabupaten ini memiliki sejarah yang kaya dan merupakan tempat berdirinya Kesultanan Siak Sri Indrapura.
Kabupaten Rokan Hulu: 582,68 ribu jiwa
Kabupaten Rokan Hulu adalah daerah dengan populasi terbesar di antara 7 daerah dalam daftar ini, namun masih memiliki jumlah penduduk yang relatif rendah dengan sekitar 582,68 ribu jiwa. Daerah ini terletak di bagian tengah provinsi dan memiliki potensi ekonomi yang kuat.
Meskipun Provinsi Riau secara keseluruhan memiliki populasi yang cukup besar, perbedaan signifikan dalam jumlah penduduk antara daerah-daerah ini mencerminkan beragamnya karakteristik dan potensi ekonomi di wilayah tersebut.
Beberapa faktor seperti geografi, sejarah, dan sektor ekonomi dominan dapat memengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk suatu daerah.
Perbedaan jumlah penduduk ini juga dapat mempengaruhi sejumlah aspek kehidupan masyarakat, termasuk tingkat layanan publik, infrastruktur, dan tingkat perkembangan ekonomi.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mempertimbangkan karakteristik unik setiap daerah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk di Provinsi Riau.
Baca Juga: KEPRI Menuju Kejayaan 2023: Bandara Megah 800 Hektar Bangkit di Kepulauan Riau, Mau Intip Lokasinya?
Semoga artikel ini memberikan wawasan tentang keragaman penduduk di Riau dan bagaimana perbedaan ini dapat membentuk dinamika sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.***
