Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Harga Pasar Berada di Bawah Harga Keseimbangan?
Teori kepentingan
Teori kepentingan yang menekankan pada pemenuhan kepentingan masyarakat juga memiliki celah kritis. Fokusnya yang terlalu umum tidak selalu memperhitungkan kepentingan individu secara proporsional.
Akibatnya, pajak dapat disalahgunakan untuk memajukan kepentingan kelompok tertentu sementara mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, ketidakadilan dalam pembagian beban pajak sering kali diabaikan.
Teori gaya pikul
Teori gaya pikul yang mengusulkan bahwa pajak harus dipungut sesuai dengan kemampuan individu untuk membayar, juga memiliki kelemahan yang patut dipertimbangkan.
Faktor-faktor seperti perbedaan dalam kebutuhan hidup dan tanggung jawab finansial sering kali tidak diperhitungkan dengan baik dalam teori ini, yang dapat menghasilkan ketidakadilan dalam distribusi pajak.
Selain pemahaman teoritis tentang pajak, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara pajak dengan retribusi dan sumbangan dalam kerangka public finance.
Meskipun ketiganya berkontribusi pada pendapatan negara, perbedaan substansial terletak pada kewajiban hukum dan imbalan yang terkait dengan pembayaran tersebut.
Pajak
sebagai pembayaran wajib tanpa imbalan langsung, menjadi sumber utama pendapatan pemerintah untuk pengeluaran publik.
Retribusi
Retribusi adalah pembayaran yang dikenakan sebagai imbalan atas pelayanan atau fasilitas langsung yang diberikan oleh pemerintah.