Proges IKN Nusantara: Presiden Joko Widodo Pastikan Ibu Kota Negara Ramah Pejalan Kaki dan Lingkungan

- 20 Oktober 2023, 20:02 WIB
Ilustrasi - IKN
Ilustrasi - IKN /Dok/Facebook/fanpage/IKN Indonesia/

 

CilacapUpdate.com - Proges IKN Nusantara: Presiden Joko Widodo Pastikan Ibu Kota Negara Ramah Pejalan Kaki dan Lingkungan. Pemerintah terus mengawasi perkembangan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan tekun.

Presiden Joko Widodo dengan penuh semangat mengungkapkan bahwa IKN Nusantara akan menjadi sebuah kota yang mengutamakan pejalan kaki, dengan transportasi umum yang ramah lingkungan.

Bahkan, beliau menyebut IKN sebagai "10 minutes city," di mana penduduk hanya memerlukan waktu 10 menit untuk mencapai setiap sudut kota baru ini.

Dalam mendukung visi "10 minutes city," Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengumumkan rencana untuk menggusur mayoritas hunian menjadi hunian vertikal.

Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Silvia Halim, ini adalah langkah yang tepat mengingat pentingnya mendekatkan hunian dengan pusat kegiatan.

Baca Juga: Misteri Nama Pantai di Provinsi Banten: Ada Singkatan hingga Berkaitan dengan Peristiwa Besar Dunia

Semakin dekat hunian dengan pusat kegiatan, semakin padat hunian tersebut akan menjadi. Maka, membangun hunian vertikal adalah pilihan yang sesuai dengan konsep "10 minutes city" yang diusung oleh IKN.

Konsep ini juga berlandaskan pada salah satu prinsip utama IKN, yang terdapat di laman resmi Ibu Kota Negara, ikn.go.id, yaitu bahwa penduduk nantinya hanya akan memerlukan waktu 10 menit untuk mengakses layanan sosial dan fasilitas umum, seperti yang telah dilaporkan oleh CilacapUpdate.com.

Saat ini, sebanyak 36 unit rumah jabatan menteri di IKN telah dibangun, dengan 32 di antaranya telah selesai.

Menurut Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, empat unit rumah jabatan menteri tersisa akan segera dibangun, dan proyek ini ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024. Ini adalah bagian dari persiapan menyambut perpindahan 16.990 Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN yang juga akan menempati hunian vertikal.

Langkah-langkah progresif ini akan membawa perubahan besar dalam struktur perkotaan IKN Nusantara, mengubahnya menjadi pusat kegiatan yang berfokus pada pejalan kaki dan mengintegrasikan fasilitas umum dalam jangkauan 10 menit. Simak lebih lanjut untuk memahami dampak dan implikasi dari transformasi ini.

Transformasi IKN Nusantara Menuju Hunian Vertikal

Ketika Presiden Joko Widodo memulai proyek IKN Nusantara, salah satu tujuannya adalah menciptakan sebuah kota yang berfokus pada pejalan kaki.

Baca Juga: Kapan Jadwal Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024? Cek Tanggal Berikut Pengundian Nomor Urut!

Dengan mengutamakan pejalan kaki, IKN akan menjadi salah satu kota terkemuka di dunia yang mengedepankan kualitas hidup dan keberlanjutan.

Saat ini, mayoritas kota di seluruh dunia telah mengalami pertumbuhan yang cenderung merusak lingkungan.

Kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan urbanisasi yang tidak terkendali telah menjadi masalah utama di banyak kota. Untuk menghindari skenario ini, IKN Nusantara berusaha untuk menjadi pengecualian.

Visi "10 minutes city" menekankan pentingnya mengakses segala sesuatu dalam jangka waktu 10 menit. Ini mencakup rumah, tempat kerja, pusat perbelanjaan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Agar visi ini tercapai, penting untuk memiliki hunian yang terletak dekat dengan pusat-pusat kegiatan ini.

Dalam hal ini, OIKN telah mengumumkan bahwa sebagian besar hunian di IKN Nusantara akan berbentuk vertikal. Menurut Silvia Halim, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, hunian vertikal akan dibangun di area-area yang berdekatan dengan pusat kegiatan.

Semakin dekat area hunian dengan pusat kegiatan, semakin padat hunian tersebut akan menjadi. Dengan cara ini, IKN Nusantara akan menciptakan komunitas yang bergerak cepat dan efisien, yang sesuai dengan visi "10 minutes city."

Pendekatan ini sesuai dengan salah satu prinsip utama yang tercantum di laman resmi Ibu Kota Negara, ikn.go.id.

Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa warga IKN Nusantara dapat mengakses layanan sosial dan fasilitas umum dalam waktu 10 menit. Dengan hunian vertikal, pemenuhan prinsip ini akan menjadi jauh lebih memungkinkan.

Baca Juga: Jadwal dan Link Nonton Denmark Open Perempat Final Hari Ini, 2 Wakil Indonesia Emban Misi Balas Dendam 

Progres Pembangunan Hunian IKN Nusantara

Saat ini, sebanyak 36 unit rumah jabatan menteri IKN telah dibangun, dengan 32 di antaranya telah selesai. Ini adalah langkah awal dalam memastikan bahwa IKN Nusantara siap untuk menampung para pemimpin negara dan pejabat pemerintah.

Menurut Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, empat unit rumah jabatan menteri tersisa akan segera dibangun. Dengan progres ini, ditargetkan pada pertengahan tahun 2024, semua unit rumah jabatan menteri akan selesai dan siap digunakan.

Namun, rumah jabatan menteri hanya bagian kecil dari persiapan yang lebih besar. Salah satu perubahan besar adalah perpindahan 16.990 ASN ke IKN Nusantara. Ini adalah langkah signifikan dalam memastikan bahwa IKN dapat berfungsi secara efektif sebagai pusat pemerintahan.

Untuk menampung ASN dan aparatur pertahanan dan keamanan, hunian vertikal juga akan menjadi pilihan utama. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2024, sehingga seluruh persiapan untuk perpindahan ASN dapat dilakukan tepat waktu.

Implikasi dan Dampak Transformasi IKN Nusantara : Transformasi IKN Nusantara menjadi kota yang mengutamakan pejalan kaki dan mengedepankan hunian vertikal tentunya memiliki implikasi yang luas.***

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah