Balai Kota Malang: Arsitektur Bersejarah Menyerupai Benteng Pertahanan Kolonial, Habiskan Biaya Rp22 Milyar!

- 28 Agustus 2023, 12:45 WIB
Balai Kota Malang: Arsitektur Bersejarah Menyerupai Benteng Pertahanan Kolonial, Habiskan Biaya Rp22 Milyar!/Dok. Instagram.com @balaikotamalang
Balai Kota Malang: Arsitektur Bersejarah Menyerupai Benteng Pertahanan Kolonial, Habiskan Biaya Rp22 Milyar!/Dok. Instagram.com @balaikotamalang /

CilacapUpdate.com - Jawa Timur memiliki berbagai wilayah kota, masing-masing ditempati oleh sebuah balai kota yang memegang peran sentral dalam pemerintahan.

Di tengah keramaian kota-kota ini, terdapat satu bangunan yang tak hanya mencuri perhatian namun juga memiliki keunikan dan sejarah yang tak terlupakan.

Balai kota ini terletak di Malang dan memiliki bentuk yang tak lazim - menyerupai benteng pertahanan zaman kolonial.

Tidak hanya itu, balai kota ini juga menarik perhatian karena biaya pembangunannya yang mencapai 22 miliar dan pendekatannya yang ramah lingkungan dengan menggunakan sistem pendingin alami.

Baca Juga: 10 Hotel Unik di Malang yang Cocok untuk Bulan Madu yang Berbeda

Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang keajaiban arsitektur dan sejarah di balik Balai Kota Malang ini.

Dikutip dari sumber terpercaya, malangkota.go.id, balai kota ini dirancang oleh seorang arsitek terkemuka asal Surabaya bernama Citroen.

Bangunan ini bukan hanya sebuah balai kota biasa, melainkan juga sebuah karya seni arsitektur yang memukau.

Interior dari balai kota ini mencakup ruang sidang yang mewah, serta ruang kerja walikota dan sekretaris kota.

Dibangun sejak tahun 1929 di dekat Alun-Alun Tugu Malang, bangunan ini berdiri megah dan menghadirkan kehadiran sejarah yang kuat.

Konsep arsitektur Balai Kota Malang adalah perpaduan antara fungsionalitas dan keindahan.

Bangunan ini dirancang dengan gaya bangunan yang mengingatkan pada benteng pertahanan masa penjajahan.

Bentuknya menyerupai huruf M, dengan sisi-sisinya yang sedikit melintang - sebuah perwujudan fisik dari fungsi pertahanan yang pernah dimiliki oleh bangunan ini.

Baca Juga: Cari Hotel Hemat di Malang? Lima Penginapan Pilihan Terbaik Ini Miliki Akses Dekat Wisata!

Lebih dari sekadar pusat pemerintahan, Balai Kota Malang adalah simbol bersejarah yang membawa nilai-nilai masa lalu.

Salah satu hal yang membuat Balai Kota Malang begitu unik adalah pendekatannya yang ramah lingkungan.

Bangunan ini dirancang dengan sistem pendingin alami yang mengandalkan sirkulasi udara dingin dari Sungai Brantas yang terletak di sisi belakang bangunan.

Konsep ini mengambil inspirasi dari metode tradisional untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.

Udara dingin dari sungai diarahkan ke dalam balai kota, memberikan suasana yang menyegarkan bagi para pejabat dan pengunjung.

Sistem pendingin alami ini memiliki keunikan dalam cara kerjanya. Dengan memanfaatkan angin yang terbawa dari sungai, udara dingin dihasilkan tanpa perlu teknologi modern yang rumit.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, beberapa elemen dari sistem ini telah tersembunyi oleh pembaharuan plafon yang lebih baru.

Baca Juga: Hunting Barang Murah di Malang Jawa Timur? Temukan di 9 Pusat Perbelanjaan Ini Dijamin Dompet Aman!

Meski demikian, konsep yang digunakan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman tetap menginspirasi.

Balai Kota Malang tidak hanya memikat secara visual dan teknis, tetapi juga memiliki nilai historis yang kuat.

Proses pembangunannya berlangsung selama tiga tahun, dari tahun 1926 hingga 1929. Selama puluhan tahun, bangunan ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga ikon Kota Malang.

Sejarahnya yang kaya dan arsitektur yang luar biasa membuat Balai Kota Malang menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang tertarik dengan warisan budaya dan arsitektur.

Dalam perjalanan waktu yang terus berjalan, Balai Kota Malang tetap berdiri sebagai saksi bisu dari sejarah yang berharga.

Arsitektur megahnya yang menyerupai benteng pertahanan kolonial dan pendekatan ramah lingkungannya yang unik menjadikannya sebagai salah satu keajaiban yang harus dijaga dan dihargai.

Baca Juga: Cinta dan Kenyamanan: Temukan Hotel Romantis di Malang untuk Bulan Madu Anda

Melalui upaya pelestarian dan penghargaan terhadap warisan ini, kita dapat terus merenung tentang perjalanan panjang sebuah kota dan bangga akan identitasnya yang terkandung dalam sebuah bangunan.***

Editor: Siyam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah