Teriakan tersebut bermaksud agar lampu dalam kereta dinyalakan, mencegah situasi kegelapan total di dalam terowongan yang dapat membahayakan perjalanan kereta.
Dalam konteks ini, nama "Lampegan" mengandung esensi penerangan dan keamanan, menyoroti peran penting cahaya dalam menjaga kelancaran perjalanan kereta dan keselamatan penumpangnya.
Selain interpretasi berdasarkan peristiwa sejarah, nama "Lampegan" juga merujuk pada tumbuhan kecil dalam bahasa Sunda.
Pilihan nama ini mungkin mencerminkan makna yang lebih mendalam, seperti kesuburan atau ketekunan, yang dapat dihubungkan dengan semangat dan dedikasi para pekerja yang terlibat dalam pembangunan terowongan.
Penggunaan nama tumbuhan sebagai nama terowongan juga dapat memiliki konotasi simbolis yang mengaitkan hubungan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
Dalam totalitasnya, asal usul nama "Lampegan" menambahkan lapisan bermakna pada Terowongan Lampegan.
Interpretasi dan versi yang beragam memberikan nuansa kaya dalam memahami esensi dan peran terowongan dalam konteks sejarah, teknis, dan budaya.
Nama tersebut membuka jendela pengetahuan yang lebih dalam tentang bagaimana sejarah, budaya, dan teknisitas terowongan dapat dihubungkan dalam satu simbol, menciptakan makna yang melampaui sekadar sebuah konstruksi fisik.
4. Cerita Mistis yang Menyelubungi
Suasana misteri dan cerita-cerita yang teranyar mengelilingi Terowongan Lampegan menjadi hiasan tak terpisahkan yang menyajikan lapisan emosional yang lebih dalam.