Network
Terletak di Jalan H. Andir, Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin Utara, Museum Wasaka menjadi simbol kentalnya hubungan dengan masyarakat Banjarmasin.
Arsitektur bangunan museum mengambil inspirasi dari rumah adat Banjarmasin, yang memiliki bentuk panggung dengan atap tinggi, menghadirkan suasana yang autentik dan sejarah yang hidup.
Museum ini memiliki koleksi yang beragam, seperti koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, serta senjata-senjata yang pernah digunakan dalam pertempuran melawan penjajah, termasuk keris dan senjata api yang pernah dirampas dari pihak Belanda.
Di samping itu, ada sebuah sepeda tua yang dulu digunakan untuk menyebarkan surat-surat secara diam-diam, menjadi salah satu benda bersejarah yang menarik.
Salah satu elemen menarik dalam museum ini adalah teks proklamasi yang ditulis pada tanggal 17 Mei 1949.
Isi dari teks ini memiliki perbedaan dengan teks proklamasi yang umumnya dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Perbedaan ini disebabkan oleh Perjanjian Linggarjati, yang tidak mencakup Kalimantan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meskipun demikian, masyarakat Kalimantan tidak berhenti berjuang untuk bergabung dengan NKRI dan akhirnya berhasil meraih kemerdekaannya empat tahun setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi.
Cerita ini membuktikan semangat perjuangan yang menginspirasi.
Bagi mereka yang ingin mengunjungi museum ini, silakan datang setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional, mulai pukul 08:30 hingga 12:30.
