Network
4. Katak Berbisa:
Beberapa spesies katak, seperti katak panah dan katak berbulu, memiliki kelenjar beracun di kulit mereka. Racun ini digunakan sebagai pertahanan dari predator.
Sentuhan atau konsumsi katak berbisa dapat menyebabkan iritasi, kelumpuhan, atau bahkan kematian pada predator atau hewan lain yang tidak kebal terhadap racun tersebut.
5. Laba-laba air berbisa:
Laba-laba air, seperti spesies genus Dolomedes dan Argyroneta, juga memiliki kemampuan berbisa.
Mereka menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa yang hidup di air sebelum mereka mengkonsumsinya. Racun ini membantu laba-laba air menaklukkan mangsa yang lebih besar atau lebih kuat dari mereka.
Adaptasi beracun ini memungkinkan hewan berbisa untuk bertahan hidup dan mendapatkan sumber makanan dengan lebih efisien.
Racun mereka dapat membantu mereka melumpuhkan atau membunuh mangsa yang lebih besar atau lebih kuat, serta melindungi diri dari predator yang mungkin ingin memangsa mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa banyak hewan berbisa juga memainkan peran penting dalam ekosistem dengan mengendalikan populasi serangga dan menjaga keseimbangan alam.
Studi lebih lanjut tentang hewan berbisa membantu kita memahami bagaimana adaptasi evolusioner membentuk sifat beracun mereka.
